"Anggh..."
Gadis itu mengeratkan tautan tangannya dengan sang pria yang kini masih bergerak di atasnya. Menengadahkan kepalanya menikmati apa yang dilakukan prianya. Sang pria mendekat. Mencium sekilas bibir gadis itu yang masih mengeluarkan desahan-desahan kecilnya.
"Kau harus mengecilkan suaramu, sayang."
"Taehh kumohon hahhh..."
Taehyung tersenyum tipis mendengar Jisoo yang terdengar putus asa. Ia kembali menyentuh pipi gadis itu. Menghadapkan wajah gadis itu padanya sebelum mencium kembali Jisoo. Sedikit menghentak di bawah sana dan membuat lengkingan Jisoo tertahan oleh ciuman mereka.
Pria itu melepaskan ciumannya. Namun tak menjauhkan wajahnya dari wajah sang istri. Bertukar napas dalam kegiatan panas mereka.
"Taehh..."
Jisoo tampak kewalahan saat ini. Ia ingin sekali melengkingkan desahannya ketika Taehyung terus saja menghentak di bawah sana. Namun mengingat kembali dimana kini mereka melakukannya, Jisoo memilih untuk menggigiti bibir bawahnya. Pria itu tak main-main dengan ucapannya ketika ia bilang ingin melakukannya di balkon yang terbuka seperti sekarang ini.
"Jangan gigit bibirmu." Taehyung menyentuh bibir Jisoo dengan ibu jarinya. Dan Jisoo yang memilih mengemut jari itu ketika gerakan Taehyung mulai cepat di bawah sana. Taehyung tersenyum melihat bagaimana cantiknya Jisoo dimatanya saat ini. Benar. Baginya, Jisoo lebih terlihat cantik ketika sudah berada dalam kuasanya. Mendesahkan namanya dan terus memohon dengan suaranya yang terdengar putus asa.
Pria itu menyerukkan dirinya pada leher gadis itu. Mengejar puncak keduanya dan saat itu mereka dapatkan, keduanya mendesah panjang. Masih dengan mempertahankan suara keduanya agar tak terlalu terdengar.
"Taehyung? Jisoo? Eomma datang!!"
Keduanya sedikit terkesiap oleh suara itu. Membuat keduanya kini juga menatap satu sama lain.
"Itu ibuku." Ucap Taehyung.
"Ck, mau apa lagi? Cepat bangun. Atau kau mau ibumu melihat kita seperti ini."
"Wae? Bukankah eomma pasti mengerti nanti?"
Jisoo memukul pelan lengan pria itu. "Cepat bangun. Aku tidak mau menyembunyikan wajahku dihadapan ibumu."
Taehyung terkekeh. Mencium sekilas bibir gadis itu dan beranjak bangun dari atas tubuhnya. Membenahi dirinya dan juga gadis itu yang juga melakukannya.
"Kau temui ibumu dulu. Aku harus membenahi diriku dulu."
Taehyung menurutinya. Keluar dari kamar keduanya untuk menyapa sang Ibu yang ia lihat kini sudah menuju arah dapur.
"Eomma..."
"Oh, adeul. Dimana Jisoo?"
"Dia ada di dalam. Untuk apa eomma kemari?"
Sang Ibu mendecih. "Apa eomma tak boleh kemari? Eomma hanya ingin mengunjungi putra dan menantu eomma."
Ibu Taehyung kini mengeluarkan beberapa kotak makanan dari tas yang ia bawa sebelumnya. "Ja, eomma sudah memasak makanan kesukaanmu dan membawanya kemari."
Taehyung duduk di salah satu kursi pada meja makan. Menatap beberapa kotak makanan dihadapannya.
"Eomeonim..."
Jisoo mendatangi keduanya. Memeluk sang Ibu mertua dimana dibalas hal yang sama.
"Bagaimana kabarmu, sayang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/131968850-288-k155330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Love
Fanfic[18+] ✔ Apapun Taehyung lakukan untuk Jisoo, Karena dia adalah sang pujaan hati, Karena dia adalah belahan jiwanya, Dan yang paling terpenting, dia adalah cintanya. Istrinya. ----- ©A BTS's V & BLACKPINK's Jisoo Fanfiction ©iamdhilaaa, 2018