4

117 6 0
                                    

BLUSSHH

Untung saja Baekhyun tidak perlu menahan wajah blush nya itu lebih lama karena pintu mereka diketuk oleh seseorang. Tanpa pikir panjang seseorang bernama lengkap Kim Jongdae itu membuka pintu dan menarik tangan Baekhyun. Melihat itu, Chanyeol tak pikir panjang. Ia segera menarik tangan Baekhyun lainnya dan merangkulnya. Menyadari itu, Baekhyun hanya terdiam. Ia tak bisa berkata apa-apa lagi.

'Omo! Ada apa lagi dengan jantungku ini?' Sementara Chen hanya memandang bingung tingkah Chanyeol.

"Ooh? Chanyeol-ah? Wae?", tanya Chen bingung.

"Kau tak lihat apa yang kau lakukan?"

"Mm... Aku hanya mengajaknya menjenguk Lay hyung."

"Kenapa kau hanya mengajaknya? Kau melupakanku?"

"Wae?"

"Aiisshh... Kau tak mengajakku?"

"Apa aku harus mengatakan 'Kajja, Chanyeol ah', eoh? Seperti anak kecil saja."

"Uhhuuukk!!" tiba-tiba Baekhyun terbatuk. Seketika mereka berdua berhenti dari aksi debat.

"Gwaencanayo? Baekhyun ah?" cemas Chanyeol.

"Oh? Baekhyun waeyo?" kini giliran Chen yang mencemaskan Baekhyun.

"Aku dan Baekhyun memang sudah berencana menjenguk Lay hyung bersama. Tapi kurasa keadaannya justru kurang baik." 

Sementara Chanyeol hanya menghiraukan namja mungil bertubuh hangat itu. Bahkan Ia tersenyum sendiri melihat wajah Baekhyun dengan semburat pink di pipinya dan pout an bibirnya karena menahan rasa sakit.

'Kau bahkan membuatku sakit, Baek. Kau terus saja membuatku memompa jantung ini karena tingkahmu itu. Hihihi...' gumam Chanyeol.


*Other Place *

*Practice Room*

"Mau sampai berapa lama kau di sini, eoh? Ini practice room. Bukan tempat pengungsian.!"

". . . . ."

"Hya... Jawab aku ketika aku sedang bertanya... "

". . . . ."

"Hya Kim Jong Kai!"

"Hyung..." sambil membangunkan tubuhnya dari kerumunan selimut.

"Oh Sehun?" D.O hanya mengusap mata tak percaya.

"Kai eodiga?"

"Hyung, kukira kau sudah tau. Aku ingin menanyakannya padamu. Apa kau tau hyung?" tanya Sehun sambil menguap.

"Wae?". Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan mereka berdua.

"Aaa.. Suho hyung...", ucap D.O seketika. Ia lalu menghampiri leader yang masih membawa guling kesayangannya.

"Pfftt..."

"Jangan tertawa, maknae! Ada apa dengan kalian? Mengganggu saja." ucap Suho sembari mengusap beberapa tetes air liur yang membasahi pipinya.

"Kai... Apa kau tau dimana dia, hyung?" jawab D.O langsung ke permasalahan.

"Kukira kau sudah tau... Bukankah dia pergi ke suatu tempat?"

"Jangan bilang hyung tak tau dimana Kai." sambung Sehun.

"Anni."

"Hyung, kau benar-benar tak membantu sama sekali." ucap D.O menyesal.

"Setahuku dia pergi ke suatu tempat untuk mengalahkan seseorang." D.O terkejut. Ia pernah mendengar kata-kata itu.

"Kai juga pernah mengatakannya padaku." sambung Sehun tak mau kalah.


*Other Place*

*The Bar*

"Aku tak akan kalah darimu, Kim Sung Ha!" teriak Kai karena alunan musik hip hop siap mengiringi battle dance mereka.

"Siapa takut? Hanya karena kau seorang artis, jangan harap aku akan tunduk padamu. Lagipula kemampuanmu itu masih sangat rendah, arra? Haha... Kau juga tak membawa sekongkolanmu itu!"

"Anni. Ini pertarungan antara kau dan aku. Hanya aku yang boleh melawanmu. Aku tidak akan melibatkan mereka."

"Sandiwara apa ini? Jangan sok jadi pahlawan, Kim Jong In. Lihat saja nanti!"


*Other Place*

*Dorm SuLay*

"MWO?!!", teriak para member setelah Lay menjelaskan semua.

"Hyung, kenapa kau tidak katakan ini pada kami?" ucap Sehun.

"Mian. Dia ingin aku merahasiakan semua dari kalian. Dia ingin mengalahkan mereka seorang diri."

"Aku kenal Kim Sung Ha. Saat kami sekolah dulu, Kai sangat akrab dengannya. Bisa dibilang mereka tak bisa dipisahkan. Hingga akhirnya mereka berpisah. Aku tak tau betul masalah mereka. Tapi aku tau betul siapa Kim Sung Ha. Dia tidak akan pernah dengan mudah memaafkan seseorang yang dianggapnya rival. Jadi, yang kutakutkan adalah jika dia membawa anggota gengnya itu. Maksudku, Kai hanya seorang diri. Sudah pasti dia akan kalah." jelas Xiumin.

"Kai juga bilang, mereka sudah taruhan. Tapi aku tak begitu tau taruhan apa yang sudah mereka sepakati. Aku takut, itu akan berdampak buruk padanya."

"Kenapa dia hanya mengatakannya padamu hyung?", tanya D.O penasaran.

"Karena dia yang memintanya padaku. Memintaku untuk menemaninya saat battle tiba. Tapi tubuhku terasa lemas. Untunglah sekarang kembali seperti semula. Jadi..."

"Kau akan menyusulnya?" potong Xiumin.

"Andwae hyung!". Baekhyun yang tadinya hanya terdiam, kini angkat suara.

"Apapun yang terjadi, kita harus bersama. We Are One. Bukankah itu yang sering kita ucapkan? Jadi jika Lay hyung ingin pergi menyelamatkan Kai, kita harus pergi bersama-sama."

"Kau juga harus lihat keadaanmu, Baek." potong Chanyeol.

"Ini bukan saatnya melihat keadaanku. Gwaencana Chanyeol-ah. Atau Kai akan benar-benar menderita?" tegas Baekhyun.

"Kajja! Tak ada waktu lagi. Lay hyung, tunjukkan jalan menuju Bar."

"Eoh."


TBC

You Always Belong To Me {EXO}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang