Part 1

124 6 9
                                    

Happy reading guyss
Maaf typo bertebaran

Kringggggg......... Kringgggggg

"Aish, cepet banget paginya. Mana masih ngantuk lagi. " keluh seorang gadis dengan muka bantalnya.
"Tidur lagi aja deh, lagian masih jam segini. "Batin gadis itu sambil menoleh ke jam weaker yang berada di meja samping tempat tidur 🕕 lalu memejamkan matanya lagi.
"Whatttttttttt....... Udah jam enam. "Histeris gadis itu, Mega.
Gadis itu bernama Davira Mega Carisya Brataya, anak kedua dari dua bersaudra. Kakaknya bernama Nathan Ardiana Brataya. Mereka sekolah di SMA Karya Bintang.
Tak lama kemudian ia langsung berjalan ke ruang makan yang berada di lantai bawah. Di sana sudah berkumpul anggota keluarga yang lain.
"Pagi Ma, Pa, Bang" sapa Mega ramah.
" Pagi juga sayang" ucap mereka serempak. Setelah selesai sarapan Mega pun berpamitan kepada keluarganya.
"Mega berangkat dulu ya Ma, Pa, Bang" ucap Mega
"Iya sayang" ucap mereka serempak(lagi).
"Eh, nggak bareng abang aja dek? " tanya Nathan
"Gak ah bang, lu bau sih" teriak Mega lalu berlari sebelum sang abang marah.
"Kamvreeeettttttttttttttttt lu dekkkkkkkkkkkkk..........!!!!!!!! " teriak Nathan
Di luar rumah Mega tertawa terbahak-bahak.
"Hahahah, kocak lo bangggg hahahahah" ucap Mega sambil tertawa terbahak-bahak tanpa ia sadari ada seseorang yang memandangnya penuh dengan tanda tanya(?). (Bahasa apaan seh😂)
"Kamu kenapa? " tanya orang tersebut.
"Eh, bang Aziz" ucap Mega kaget.
"Iya ini aku, kamu kenapa kok ketawa gak jelas? " tanya Aziz
"Gini ya bang, Mega ketawa itu nggak tanpa alasan kok. Mega ketawa karena liat ekspresi bang Nathan itu lucu baget" jelas Mega
"Ck ck, kamu ini ada-ada aja" ucap Aziz sambil mengacak acak pelan poni Mega.
"Ihhhh abangggggg,,, berantakan tau" Ucap Mega sambik menggembungkan pipinya. Secepat kilat Aziz mengecup pipi kanan Mega.
"Eh" ucap mega kaget, lalu semburat merah muncul di kedua pipinya.
"Cie bulshing ciee" goda Aziz
"Nggak"
"Ngaku aja deh"
"Tau ah, berangkat yok bang entar telat lagi"ucap mega lalu memalingkan wajahnya.

***
Sesampainya mereka di sekolah, Mega langsung turun dari boncengan kekasihnya.
"Bang Mega kekelas dulu ya" pamit Mega
"Kamu hati hati ya sayang" ucap Aziz lalu mengecup puncak kepala Mega.
"Iya bang" ucap mega sambil hormat kepada kekasihnya.
Mega menyelusuri koridor sekolah dengan hati yang berbunga-bunga. Berpasang-pasang mata memandang Mega dengan tatapan aneh, tapi itu semua tak ia hiraukan. Sesampainya di kelas ia langsung menyapa sahabatnya.
"Pagi Raina" sapa mega ramah
"Pagi" jawab Raina datar
"Sabar sabar" ucap Mega dalam hati.

Skippp......
***
Saat ini Mega dan Rania berjalan ke kantin untuk melayani cacing-cacing di perut mereka. Sesampainya di kantin Mega langsung duduk di sebelah sang pacar, di ikuti Raina di belakangnya.
"Hai abang sayang"sapa Mega
"Hai juga sayang" balas Aziz sambil tersenyum.
"Cuma Aziz doang nih yang di sapa" sindir Arka.
"Heheh, hai bang Arka, bang Mamad"
"Hai juga Megah"ucap Arka.
"Ahmad oi bukan Mamad, aelah lu mah Meg" ucap Ahmad kesal sambil menoyor kepala Mega.
"Aishhh, sakit bang"keluh Mega
"Lo mau pesan apa Meg?biar gue pesenin? " tanya Raina yang sendari tadi diam.
"Emm gue pesen nasgor, somay, Mie ayam, gado-gado, bakso, yupy, coklat sama air mineral aja" ucap mega yang membuat semua orang melongo. Lalu Raina pun memesan makanan.
"Buset dah, itu perut apa kantong kresek" ucap Ahmad tak percaya.
"Buset pacar lo Ziz, makannya banyak bener dah" ucap Arka.
"Kamu kuat habisinnya yank? " tanya Aziz
"Hm"

***

"Ngapain lo ngajak ke sini Rain? Harusnya gue tidur tadi, kan lumayan jam kos. " ucap Mega.
"Gue mau curhat" ucap Raina datar.
"Tentang? " tanya Mega yang mulai kepo.
"Gu..gue hiks hiks gue bingung Meg" ucap Reina sambil mengeluarkan air mata. Hal itu membuat Mega bingung, tak biasanya Raina menangis seperti ini.
"Cerita sama gue, apa yang sebenarnya terjadi"
"Jadi gini.................................... "

Bersambung.......

Tbc

Hayo apa yang terjadi sebenarnya.....

Di lanjut enggk nih.....

Jan lupa vote and commentnya



Goodbye my former boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang