Part 4

50 2 8
                                    

Hahaa,  ada yang nunggu nggak nih cerita gaje gue hahaha

"Lo...... "

"Kenapa? "

"Lo siapa? "

"Lo nggak inget gue? " tanya pemuda itu dan hanya dibalas gelengan kepala oleh Raina.

"Gue Dava,  Muhammad Dava Pradana" ucap pemuda yang bernama Dava sambil mengulurkan tangannya.

"Oh" ucap Rania tanpa berniat menerima uluran tangan oemuda itu

"Gadis yang menarik" batin Dava

"Gue boleh duduk di sini? "  tanya Dava

"Walau udah gue nggak ngebolehin lo udah duduk duluan" jawab Raina ketus

"Nama lo siapa? "

"Perlu gue jawab? " tanya Rania sinis

"Iya"

"Raina"

"Nama yang cantik seperti orangnya" ucap Dava sambil memandang Rania.  Sedangkan Rainaa ia tak mempedulikan Dava.

"Lo nggak inget gue? " tanya  Dava

"Nggak"

"Beneran? "

"Berisik lo"

"Gue.. " ucap  Dava terpotong

"Awas gue mau pulang" potong Raina cepat.  Lalu melangkah meninggalkan kafe tersebut.

"Menarik" ucap  Dava sambil tersenyum

***
  Seorang gadis tengah resah di kamarnya,  menanti kabar dari seseorang.

"Aihhh,  kemana sih bang Ziz" ucap Mega terus  memandang hp ditangannya.

"Mungkin  ia sibuk,  huftttttt huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kemana  nih si bang Ziz.  Nggak tau apa gue cemas.  Atau jangan jangan....... Aihh lo mau bilang apa sih lo harus positif tingkung oke iya lo harus positif tingking mega. "

"Tau ah,  mending gue tidur aja"

***
"Astaga,  nih anak kebo baget deh" ucap Nathan saat melihat adiknya tengah tertidur pulas.

"Dek.. Bangun dek.... Dek"

"Ishhhhh,  ngganggu aje deh jadi orang" keluh Mega sambil mengucek- ngucek matanya.

"Cepet turun,  Makan habis itu sholat.  Bentar lagi azan magrib"

"Iya bang"

"Cepet jan molor lagi.  Kebo bet deh lu"

"Bodo"

"Lu bodo"

"Lu yang bodo"

"Lu"

"Lu"

"Lu"

"Lu"

"Lu"

"Lu"

"Lu bang"

"Lu Mega"

"Lu bang"

"Mega bodo"

"Bang Nathan bodo"

"Mega"

"Bang Nathan"

"Mega"

"Mega manis"

"Gue lebih manis"

"Lu buluk bang"

"Lu lebih buluk dekil lagi"

"Yang penting gue nggak jombs kek lu"

"Putus tau rasa lu😝"

"Ihhh bang Nathan"

"Nathan,  Mega cepet turun" teriak mama NAME(Nathan Mega)  di lantai bawah.

"Tuh mama dah marah-marah,  yuk turun"

"Kuy abang"ucap Mega sambil menggandeng tangan sang abang.

(Skip.....)

***
"Ihh... Siniin remotnya bang"

"Seru nih"

"Seru apanya kek gitu,  orang berantem aja diliat" (pissssss:v)

"Ini namanya boksin dek (apa deh itu namanya intinya itu yang semacam tinju),  jan ganggu ah.  Sana lu tidur,  udah malem"

"Ye,  nyuruh gue tidur.  Lu ndiri masih liatin tv.  Lagian baru jam 11 malam bang" ( eh buset,  jam 11 malem di bilang baru#diem lu tor#<diem>)

"Mega mau nonton film horor bang,  udah mau abis tau"

"Lu mau liat apa?  Gak takut 😨"

"Nggk,  siniin remotnya" setelah merebut  remot dari tangan sang abang Mega langsung mengganti cenel.

"Ihhh tuh kan,  udah mau habisss ishhhh.  Kan harusnya dari pukul 21.45"

"Yaudah deh,  gue tinggal kekamar kalo gitu.  Selamat malem dek"

"Too"

"Eh dek,  ati-ati ntar setannya keluar dari tv hahah" teriak Nathan saat sudah berada di tangga.  (Etdah.. Malem malem teriak-teriak lu Nat#kek lu nggak aje thor# hehehe)

"Ganggu aja lu bang,  hus...husss" lalu Mega fokus kembali  ke acara tv tersebut.

"Tung Zuzana belum habiss"batin Mega bersyukur

Tbc....

😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

Aduhhh author bikinnya sambil ngakak...............

Goodbye my former boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang