part 7

42 4 7
                                    

    Seperti janji yang telah dibuat. Mega pergi kerumah sang sahabat dengan diantar Arka. Suasana hening menyelimuti mereka. Arka  tengah fokus menyetir sedangkan Mega tengah asik meliat jalanan dibalik cendela mobil. Tak ada yang memulai percakapan sampai akhirnya

"Bang , Mega boleh tanya nggak?" tanya Mega memecah keheningan

"Tanya aja Meg"

"Abang masih pacaran sama  Kak Fanya." ucap Mega hati-hati

"Kalo nggak mau jawab nggak apa-apa kok" imbuhnya

"Udah enggak" jawab Arka santai

"Kenapa?" tanya Mega

"Udah nggak cocok aja"

"Yah, sayang sekali yak. Padahal abang ganteng kak Fanya cantik,  Abang juga baik banget apalagi Kak Fanya behhh baiknya mah nggak diragukan lagi, terus abang itu nggak kek kebanyakan cowo yang suka mainin cewe trus kalo kak Fanya itu bukan cewe yang genit.  Dahal gue yang selalu dukung hubungan kalian eh ternyata kalian dah putus." cerocos Mega

"Namanya juga udah nggak cocok, hati kan nggak bisa dipaksa" jawab Arka santai

"Iya juga sih,  trus kenapa abang mau nemenin gue kerumah Raina?"

"Karena gue nggak tega lo pergi kesana sendirian, ntar kalo ada penjahat kan bahaya, eh ini belok kemana?"

"Aduhh abang swett banget sih sama Mega, wkwk. Belok kanan bang rumah Raina di perumahanxxxxxxxx"

"Oke"

"Oh iya abang kan juga anggota osis tapi kok nggak sesibuk bang Aziz sih?" tanya Mega

"Kan Aziz Ketos Meg"

"Oh iya Mega lupa"

"Nah udah sampai" ucap Arka

"Yaudah kalo gitu kuyyy turunn"

Ting..Tonggg...Tinggg..Tonggg

"Assalamualikum" teriak Mega

"Waalaikumsalam" seorang wanita paruh baya keluar dari balik pintu, kalo diliat dari penampilannya mungkin dia adalah pembantu.

"Em, mbok sum. Rainanya ada mbok?" tanya Mega yang memang sudah mengenal mbok Sum

"Oh,  non Reina  nggak ada dirumah non."

"Kalo boleh saya tau Raina kemana mbok?"

"Non Raina lagi pergi sama tuan dan nyonya"

"Oh begitu, kalo gitu Mega pamit ya mbok. Sampein salam dari Mega sama bang Arka sama Raina, om, dan tante ya mbok."

"Siap non, oh iya nggak mau masuk dulu non"

"Nggak deh mbok makasih"

" Yaudah bang balik aja yuk" ajak Mega

"Ayo"

"Eh bentar dulu bang" cegah Mega saat menyadari hpnya bergetar

@via telphon

" Hallo"

" Lo dimana?"

"Lagi di rumah Rain"

"Sama?"

" Bang Arka"

"Oh, cepet pulang"

"Mau main dulu ya bang"

"Yaudah, pulangnya jangan sore-sore."

"Siap bossQ"

tut...tut...

"Dari siapa?" tanya Arka

"Bang Nathan"

"Gimana kabar abang lu itu?"

"Masih sama kek terakhir lo ketemu dia bang"

"Hahah, masih jones juga wkwk"

"Hooh bang, padahal tuh ya ada banyak  yang suka sama dia tapi dia mah masa bodoh."

"Haha, gak pernah berubah ya dia"

"Iya bang,  masa ya banyak yang ngechat dianggurin.  Ya sebagai adek yang pengertian gue balesin semua."

"Tetep jahil aja lo" ucap Arka sambil mengacak-acak poni Mega.

" Gue jahil juga gara-gara lo"

"Kok gue?" tanya Arka

"Dulu siapa yang ngajak ngerjain bang Nathan, sama tuh temen-temen gue, temen-temen lo"

"Gue sih, cuma itu dulu. Sekarang dah tobat"

"Ihh, lu mah nggak asik. Kan nggak asik kalo nggak ada temennya buat ngerjain bang Nathan"

"Kan ada Raina"

"Dia nggak mau kalo ngerjain bang Nathan."

"Mana gue tau."

"Yaudah, kapan-kapan kita kerjain  Nathan bareng-bareng"

"Beneran?"

"Iya, ayo deh kita pulang"

"Gak mau pulang dulu, ke kafe dulu yuk bang"

"Yaudah ayo" ucap Arka  sambil menarik tangan Mega

@Kafe Love (ngarang)

"Kenapa lo kalo di sekolah cuek bang?"

"Nggak kenapa-napa, pengen aja"

"Kalo di depan sahabat-sahabat lo itu lo juga cuek?"

"Kadang-kadang"

"Gue heran sih bang sama lo"

"Heran kenapa?"

"Kok bisa lo cuek kalo di sekolah, tapi aslinya lo tuh cerewet banget"

"Ya bisa lah, Arka gitu" ucap Arka pd

"Pd banget lo hahah"

"Giman hubungan lo sama Aziz?"

"Nggak gimana- gimana. Tetep sama kek dulu nggak ada yang berubah. Eh ada deh  Bang Aziz yang semakin sibuk. Cuma itu yang berubah."

"Oh gitu"

"Iya, pulang yok bang dah mau sore nih"

"Ayok dehhh"

Tbc...

Goodbye my former boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang