Part 9

37 3 3
                                    

@Taman

"Meg,  abang mau ngomong sama kamu" ucap Aziz

"Dari tadi abang udah ngomong kan"

"Serius mega"

"Iya iya bang, mau ngomong apa?"

"Sebelumnya  abang minta maaf"

"Udah bang langsung to the point aja " ucap Mega sambil tersenyum

"Abang mau ngomong tapi kamu jangan sedih,  abang sayang sama mega"

"Mega juga sayang kan sama abang?"tambah Aziz

" Gitu aja masih di tanya, abang pasti udah taukan jawabannya"

"Hm, gini. Abang gak mau nyakitin kamu, abang gak pantes buat kamu, kamu terlalu baik buat abang dan abang sama sekali gak pantes untuk kamu. Maaf abang ngomong gini, abang  gak bisa nyembunyiin ini, abang mau kita sampai sini. Maaf beribu maaf ga, abang sama sekali gak pantes buat kamu." ucap Aziz tegas

Deg....

     Saat ini ia (Mega) ingin  semua ini hanya sebuah  mimpi ia ingin terbangun secepatnya tapi apa daya ini semua nyata bukan sebuah mimpi belaka.

"Bang" lirih Mega

"Maaf meg" ucap Aziz sendu

"Hahah, Mega ngebosenin ya sampai-sampai  abang bilang gitu sama mega hahah" Tawa mega sumbang

"Maaf, gak. Bukan gitu maksud abang, kamu itu terlalu baik buat abang dan abang sama sekali gak pantes buat mega. Maaf abang gak bisa mertahanin hubungan kita" jelas Aziz

"Bang jangan bercanda deh, ini bukan april mop tau bang hahah" ucap mega sambil menyeka air matanya

"Maaf" lirih Aziz

"Hiks hikssss, Kenapa bang kenapa?"

"Kita masih bisa jadi kakak adek kan meg?"

"Hm.. Walau itu berat Mega akan coba iklas" ucap Mega sambil tersenyum palsu

"Makasih Meg" ucap Aziz sambil merengkuh tubuh mungil Mega

"Oh ya bang , abang jangan pernah berubah ya dan nanti kalo abang punya pengganti Mega jangan lupa kenalin"

"Iya, abang janji gak akan berubah abang akan selalu ada buat kamu dan gak akan selalu melindungi kamu" ucap Aziz sambil mempererat pelukannya

"Ya Tuhan kenapa rasanya sesakit ini,  apakah aku akan sanggup menjalani hari-hari ku nanti tanpa adanya bang Aziz" batin Mega menangis

"Udah sore nih bang, Mega pulang dulu ya" ucap Mega sambil melepaskan pelukannya lalu beranjak

"Biar abang anterin" ucap Aziz

"Gak usah bang, biar nanti Mega di jemput sopir"

"Gak, biar gue yang anterin"

"Bang, udahlah Mega bisa sendiri" ucap mega lalu berlalu pergi,  Aziz  memandang sendu punggung kekasihnya ralat matan lekasihnya dengan sendu.

***
      Sesampainya di rumahMega langsung memasuki kamarnya dan menjatuhkan dirinya di kasur.

"Kenapa bang lo lakuin ini? dulu lo janji sama Mega kalau lo gak akan nyakitin  Mega. Tapi apa bang sekarang? Mega cinta sama abang, Mega tulus sama abanggg" lirih Mega

"MEGA BENCI  ABANGGGGG" teriak Mega. Karena kelelahan Mega pun terlelat di alam mimpi.

***

     Mega terduduk lemas, ia menelungkupkan wajahnya ke tangan yang ia tumpukkan di meja dan menangis menahan seluruh emosinya. Untung saja ini masih pagi dan kelas masih sepi jadi tak ada yang tau jika ia menangis kecuali sabatnya Raina yang menatapnya kawatir.

"Apa yang sebenarnya terjadi kepada sahabatnya ini?" tanya Raina di dalam  hati

"Meg.."

"Dia jahat Rain dia jahat sama gue, Dia ninggalin gue tanpa alasan yang jelas sebenarnya apa salah gue? Dulu dia janji akan selalu mencintai gue dan akan selalu bertahan.  Harusnya hikss gua sadar bahwa itu semua cuma omongkosong hikss." Mega terisak dalam pelukan Raina dan menumpahkan seluruh emosi yang ada

"Udah Meg, lo gak boleh kelihatan lemah lo harus tunjukin kalo lo itu bisa hidup tanpa adanya orang itu dan sekarang lo hapus air mata lo. Gak ada gunanya juga lo nangisin orang yang sama sekali gak memperdulikan lo."

"Nah gitu dong cantik" ucap Raina sambil tersenyum

"Hahah sa ae lo Rain"

TBC......

Goodbye my former boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang