Part 15

15 2 1
                                    

Hallo Gusy Author back nih wkwkk, ada yang masih baca?

    Tak ada yang berbeda seperti hari-hari  sebelumnya, kecuali  seorang pemuda yang mengikuti kemanapun gadis itu pergi. Bahkan ke toilet pun pemuda itu ingin ikut. Sungguh membuat gadis yang diikutinya merasa risih. Bahkan banyak sekali tatapan tajam yang mengarah ke gadis itu.

"Apa sih mau lo?" tanya gadis itu risih

" Mau gue? mau gue ikut lo" sambil tersenyum manis

"Ck, serah lo" gadis itu berjalan cepat  meninggalkan lelaki tampan itu, melihat sang pujaan hati meninggalkan sang pemuda langsung mengejar dan mensejajarkan langkahnya dengan sang gadis. Si gadis tambah merasa  risih ketika tangan si pemuda menggenggam erat tangannya. Walaupun rasa hangat menyelimuti hatinya, ia segara menepus perasaan itu.

"Udah sampai kelas, bisa nggak lo  lepas tangan lo itu"  dengan berat hati sang pemuda segera melepaskan tautan tangan mereka.

"Semangat  belajarnya sayang" ucap sang pemuda sambil mengacak pelan, perkataan sang pemuda membuat suasana kelas menjadi ricuh.

"Cieeeeee Mega sama Aziz sekarang"

"Udah move on sekarang"

"Moga langgeng ya"

"Jangan lupa traktirannya"
 
  Begitulah kira kita  teriakan yang menggema di ruang kelas itu,  Mega hanya menatap  mereka dengan datar sedangkan  Andra hanya tersenyum tipis.

"Kyaaaaaaa itu tadi  Andra senyum? Beneran senyum? Astaga Keren banget tambah ganteng aja" oceh murid perempuan  di kelas itu , Mega memutar bola malas melihat kelakuan teman-temannya itu. Ia tak mengidahkan teriakan gaje mereka, ia hanya terus melangkah  menuju bangkunya.

"Masih ngikutin lo?" tanya Raina setelah Mega duduk di kursinya, yang hanya dibalas deheman oleh sang empu.

Skip......

      Disilah ia sekarang duduk merenung di balkon kamarnya. Ia memikirkan perkataan sang sahabat dan kakaknya beberapa jam lalu.

FlashBack On

   Setelah jam pelajaran usai , Mega segera meninggalkan ruang kelas  bersama sang sahabat. Ia berjalan terburu-buru ingin segera meninggkan sekolah. Ia begitu senang mengigat orang yang selalu mengikutinya dipanggil kepala sekolah beberapa jam yang lalu. Di Parkiran ia melihat sang kakak  tengah menunggunya di parkira dengan gaya yang cool. Tapi bagi Mega gaya kakaknya itu sangat memuakkan.

"Lama banget sih " ucap   Nathan Kesal

"Lo bego apa gimana? inikan emang baru jam pulang sekolah. Lo aja yang dateng kecepetan"

" Masa iya sih" Nathan langsung  melirik jam tanganya, setelah melihatnya Nathan hanya cengar cengir tidak jelas. Mega menatap kakaknya datar.

"Udah ah, ayo pulang. Rain, Mau bareng?" tawar Mega

"Emm...Boleh deh, lagian gue gak bawa kendaraan"

  Didalam mobil keheningan menyelimuti mereka.  Sampai  Raina memcah keheningan.

"Meg, kenapa lo gak  pacaran sama si Andra aja Meg" Mega nenatap garang  Raina. Dan coba lihat Raina, ia malah cengegesan tidak jelas. Sungguh sahabatnya ini tak  melihat situasi dan lihatlah sekarang kakaknya  itu memandang dengan tatapan bertanya.

"Siapa Andra?" tanya Nathan penasaran

"Tau gak bang, Mega ada yang deketin di sekolah anak baru lagi" ucap Raina menggebu-gebu, beginalah sifat Raina aslinya. CEREWET.

"Benarkah ?"  

"Gak bang, Raina bohong" jawab Mega malas

"Astaga Mega, lo yang bohong. Jujur aja sama bang Andra"

"Ternyata selama gue gak ada banyak kejadian ya"

"Makanya jangan bolos mulu"  ketus Mega

"Gue gak bolos, gue ngejalanin tugas dari sekolah. Sekarang coba jelasin"

"Begini bang, beberapa hari yang lalu ada muris baru namanya Andra, lupa lengkapnya siapa.  Dia itu selalu ngikutin kemanapun Mega pergi, berperilaku romantis ke Mega  padahal ke cewe lain dia cuek" jelas Raina

"Sepertinya menarik" kekeh Nathan lalu melirik adiknya yang tengah menatap kesal

"Udah lah, Rain.  Lagian belum tentu dia suka sama gue, mungkin dia cuma main-main" ketus Mega

"Jangan gitu,  Meg. Coba buka hati lo buat Andra,  gue liat dia tulus sama lo. Mungkin dia di kirim oleh Tuhan buat lo biar bisa ngelupain si brengsek Aziz, lagian buat apa lo berlarut-larut dalam kesedihan cuma buat orang yang gak mikirin  lo sama sekali" ucap Raina yang membuat Mega terdiam

"Benar apa yang dikatakan Raina, Abang gak mau liat  Mega sedih terus. Abang gak tega liat Mega nangis tiap malam, walaupun abang beberapa hari gak dirumah Arka selalu bilang kegiatan kamu. Abang ikutan sedih liat Mega sedih" ucap Nathan

Flash back off

"Apa benar yang dikatakan Raina dan Bang Nathan? Apa aku harus melupakan Bang Aziz dan mulai menerima Andra? Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan?" lirih Mega. Gadis itu melamun, sampai tak menyadari   ada yang masuk ke kamarnya

"Kenapa belum tidur?" suara  bass itu membuyarkan lamunanya

"Eh, Abang. Mega belum ngantuk bang Nath"

"Belum ngantuk? biasanya kamu udah tidur  jam segini?  apa gara gara   memikirkan yang tadi siang?" Skak matt, Mega tak dapat berkata kata.

"Mega, dengarkan abang. Kamu harus bangkit, jangan terpuruk terus-menerus. Abang gak mau liat  kamu seperti ini, Abang yakin  bahwa si Andra Andra itu tulus sama kamu walaupun abang belum pernah liat  dia secara langsung" ucap Nathan

"Ta...tapu bang hikss....Me..Mega gak bisa ngelupain Bang Aziz hikssss " ucap Mega sambil menangis

"Buka gak bisa Mega, tapi belum.  Kamu jangan sedih abang akan selalu ada buat kamu, bukan cuma abang  tapi ada Mama dan Papa, Raina, Arka, bang Naufal, Kak Darin  mereka selalu ada untuk kamu." ucap Nathan sambil merekuh tubuh mungil sang adik kedalam dekapannya

"Terimaksih bang" ucap Mega sambil membalas pelukan sang kakak.

TBC.................

Tunggu Part selanjutnya ya, jangan lupa vote🙏🙏🙏🙏🙏😊😊😊😘😘😘😘😘

Goodbye my former boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang