Hallo Gusy Author back nih wkwkk, ada yang masih baca?
Tak ada yang berbeda seperti hari-hari sebelumnya, kecuali seorang pemuda yang mengikuti kemanapun gadis itu pergi. Bahkan ke toilet pun pemuda itu ingin ikut. Sungguh membuat gadis yang diikutinya merasa risih. Bahkan banyak sekali tatapan tajam yang mengarah ke gadis itu.
"Apa sih mau lo?" tanya gadis itu risih
" Mau gue? mau gue ikut lo" sambil tersenyum manis
"Ck, serah lo" gadis itu berjalan cepat meninggalkan lelaki tampan itu, melihat sang pujaan hati meninggalkan sang pemuda langsung mengejar dan mensejajarkan langkahnya dengan sang gadis. Si gadis tambah merasa risih ketika tangan si pemuda menggenggam erat tangannya. Walaupun rasa hangat menyelimuti hatinya, ia segara menepus perasaan itu.
"Udah sampai kelas, bisa nggak lo lepas tangan lo itu" dengan berat hati sang pemuda segera melepaskan tautan tangan mereka.
"Semangat belajarnya sayang" ucap sang pemuda sambil mengacak pelan, perkataan sang pemuda membuat suasana kelas menjadi ricuh.
"Cieeeeee Mega sama Aziz sekarang"
"Udah move on sekarang"
"Moga langgeng ya"
"Jangan lupa traktirannya"
Begitulah kira kita teriakan yang menggema di ruang kelas itu, Mega hanya menatap mereka dengan datar sedangkan Andra hanya tersenyum tipis."Kyaaaaaaa itu tadi Andra senyum? Beneran senyum? Astaga Keren banget tambah ganteng aja" oceh murid perempuan di kelas itu , Mega memutar bola malas melihat kelakuan teman-temannya itu. Ia tak mengidahkan teriakan gaje mereka, ia hanya terus melangkah menuju bangkunya.
"Masih ngikutin lo?" tanya Raina setelah Mega duduk di kursinya, yang hanya dibalas deheman oleh sang empu.
Skip......
Disilah ia sekarang duduk merenung di balkon kamarnya. Ia memikirkan perkataan sang sahabat dan kakaknya beberapa jam lalu.
FlashBack On
Setelah jam pelajaran usai , Mega segera meninggalkan ruang kelas bersama sang sahabat. Ia berjalan terburu-buru ingin segera meninggkan sekolah. Ia begitu senang mengigat orang yang selalu mengikutinya dipanggil kepala sekolah beberapa jam yang lalu. Di Parkiran ia melihat sang kakak tengah menunggunya di parkira dengan gaya yang cool. Tapi bagi Mega gaya kakaknya itu sangat memuakkan.
"Lama banget sih " ucap Nathan Kesal
"Lo bego apa gimana? inikan emang baru jam pulang sekolah. Lo aja yang dateng kecepetan"
" Masa iya sih" Nathan langsung melirik jam tanganya, setelah melihatnya Nathan hanya cengar cengir tidak jelas. Mega menatap kakaknya datar.
"Udah ah, ayo pulang. Rain, Mau bareng?" tawar Mega
"Emm...Boleh deh, lagian gue gak bawa kendaraan"
Didalam mobil keheningan menyelimuti mereka. Sampai Raina memcah keheningan.
"Meg, kenapa lo gak pacaran sama si Andra aja Meg" Mega nenatap garang Raina. Dan coba lihat Raina, ia malah cengegesan tidak jelas. Sungguh sahabatnya ini tak melihat situasi dan lihatlah sekarang kakaknya itu memandang dengan tatapan bertanya.
"Siapa Andra?" tanya Nathan penasaran
"Tau gak bang, Mega ada yang deketin di sekolah anak baru lagi" ucap Raina menggebu-gebu, beginalah sifat Raina aslinya. CEREWET.
"Benarkah ?"
"Gak bang, Raina bohong" jawab Mega malas
"Astaga Mega, lo yang bohong. Jujur aja sama bang Andra"
"Ternyata selama gue gak ada banyak kejadian ya"
"Makanya jangan bolos mulu" ketus Mega
"Gue gak bolos, gue ngejalanin tugas dari sekolah. Sekarang coba jelasin"
"Begini bang, beberapa hari yang lalu ada muris baru namanya Andra, lupa lengkapnya siapa. Dia itu selalu ngikutin kemanapun Mega pergi, berperilaku romantis ke Mega padahal ke cewe lain dia cuek" jelas Raina
"Sepertinya menarik" kekeh Nathan lalu melirik adiknya yang tengah menatap kesal
"Udah lah, Rain. Lagian belum tentu dia suka sama gue, mungkin dia cuma main-main" ketus Mega
"Jangan gitu, Meg. Coba buka hati lo buat Andra, gue liat dia tulus sama lo. Mungkin dia di kirim oleh Tuhan buat lo biar bisa ngelupain si brengsek Aziz, lagian buat apa lo berlarut-larut dalam kesedihan cuma buat orang yang gak mikirin lo sama sekali" ucap Raina yang membuat Mega terdiam
"Benar apa yang dikatakan Raina, Abang gak mau liat Mega sedih terus. Abang gak tega liat Mega nangis tiap malam, walaupun abang beberapa hari gak dirumah Arka selalu bilang kegiatan kamu. Abang ikutan sedih liat Mega sedih" ucap Nathan
Flash back off
"Apa benar yang dikatakan Raina dan Bang Nathan? Apa aku harus melupakan Bang Aziz dan mulai menerima Andra? Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan?" lirih Mega. Gadis itu melamun, sampai tak menyadari ada yang masuk ke kamarnya
"Kenapa belum tidur?" suara bass itu membuyarkan lamunanya
"Eh, Abang. Mega belum ngantuk bang Nath"
"Belum ngantuk? biasanya kamu udah tidur jam segini? apa gara gara memikirkan yang tadi siang?" Skak matt, Mega tak dapat berkata kata.
"Mega, dengarkan abang. Kamu harus bangkit, jangan terpuruk terus-menerus. Abang gak mau liat kamu seperti ini, Abang yakin bahwa si Andra Andra itu tulus sama kamu walaupun abang belum pernah liat dia secara langsung" ucap Nathan
"Ta...tapu bang hikss....Me..Mega gak bisa ngelupain Bang Aziz hikssss " ucap Mega sambil menangis
"Buka gak bisa Mega, tapi belum. Kamu jangan sedih abang akan selalu ada buat kamu, bukan cuma abang tapi ada Mama dan Papa, Raina, Arka, bang Naufal, Kak Darin mereka selalu ada untuk kamu." ucap Nathan sambil merekuh tubuh mungil sang adik kedalam dekapannya
"Terimaksih bang" ucap Mega sambil membalas pelukan sang kakak.
TBC.................
Tunggu Part selanjutnya ya, jangan lupa vote🙏🙏🙏🙏🙏😊😊😊😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye my former boy
Teen Fiction"Lo udah buat hati gue hancur, dulu lo janji nggak akan kecewain gue tapi itu semua hanya omong kosong. "~Davira Mega Carisya Bratajaya~ "Gue akan buktiin bahwa gue itu mencintai lo tulus. "~ Deandra Pramuditya Fernando Widbell" "Maaf gue nggak be...