10

2.4K 214 4
                                    

Drttt Drrttt

Pagi-pagi buta ponsel Suho sudah berdering menampilkan notifikasi panggilan masuk dari salah satu bawahannya.

"Yeoboseo"

"Tuan kami sudah menemukan pembunuh tuan besar"

Suho melebarkan matanya mendengar kabar dari orang suruhannya. Dengan segera ia bangkit dari posisi tidurnya dan duduk bersandar di kepala ranjang.

"Apa kau sudah menemukan pelakunya dengan benar?" Tanya Suho memastikan

"Kami yakin itu benar tuan" jawab diseberang meyakinkan tuan mudanya

"Apa dia sekarang ada bersama kalian?"

"Maaf tuan kami belum menangkap pelakunya, namun kami sudah menemukan semua dokumen tentang dirinya dan dengan segera kami akan menyeretnya ke hadapan tuan"

"Bodoh. Siapa dia? Aku akan turun tangan jika kalian tidak becus" geram Suho

"Ki-kim Kim Donghyuk"

Suho mematung mendengar nama pelaku yang disebutkan sang bawahan.

"Kim Donghyuk" ulang Suho

"Iya tuan"

BIB

Suho memutuskan sambungannya dengan sepihak. Digengam erat ponselnya rahangnya mengeras menahan emosi yang siap meledak.

Pranggg

Dihempaskannya lampu tidur di atas nakas dan pecahan kacanya yang berceceran di atas lantai. Dengan segera Suho bangkit dari ranjangnya dan berjalan ke luar kamar.

Jisoo yang sedang sibuk merias wajahnya segera berlari menuju kamar Suho yang bersebelahan dengan kamarnya setelah mendengar kegaduhan di kamar sebelah.

Baru saja Jisoo keluar kamarnya namun sudah ada Suho yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan tatapan tajamnya.

"Kau tidak apa-apa? Apa yang terjadi?" tanya Jisoo memeriksa seluruh tubuh Suho khawatir terjadi sesuatu dengan sosok laki-laki di depannya.

"Kemasi barang-barangmu, kita pulang sekarang" ucap Suho dengan datar menghiraukan pertanyaan Jisoo yang menghawatirkannya.

Kemudian Suho meninggalkan tempatnya tanpa berkata-kata lagi. Jisoo menatap punggung Suho yang berjalan menjauh dari tempatnya dengan tatapan binggung.

"Ada apa dengan dia?" gumam Jisoo lalu berlalu masuk kamarnya untuk membereskan barang-barangnya.

Kini Suho dan Jisoo sedang menuju perjalanan kembali ke mansion. Hanya suara deru mesin mobil dan hembusan angin yang terdengar. Sejak tadi tidak ada percakapan yang mereka lakukan.

Suho yang sibuk dengan kemudinya dan Jisoo yang sedang menundukkan kepalanya memainkan ujung bajunya dengan sesekali menatap ke arah jendela menikmati pemandangan yang terlewati karena Suho mengendarai mobil dengan kecepatan yang lebih cepat dari biasanya.

Suho sesekali melirik ke arah Jisoo. Sejujurnya dia tidak tega untuk menyakiti seorang perempuan apalagi perempuan yang selama ini telah menempati ruang di hati kecilnya.

Jisoo memang tidak tahu menahu tentang masalah yang terjadi namun Suho tidak bisa mengelak kalau pelaku pembunuhan tersebut adalah ayah dari sosok perempuan yang selama ini diam-diam ia cintai.

"Ekhm"

Suho berdehem untuk memecahkan kecanggungan di antara dirinya dan juga Jisoo dan mencoba menarik perhatian Jisoo.

Jisoo tidak terusik sedikitpun dengan suara Suho, dia tetap menikmati pemandangan luar dari kaca jendela mobil tanpa menghiraukan Suho.

"Jisoo" panggil Suho dengan lirih tanpa menoleh menatap Jisoo

Jisoo menolehkan kepalanya menatap sosok yang duduk dijok mobil kemudi.

"Aku inggin mulai saat ini kau tidak lagi berada di sekitarku, menampakkan wujudmu dihadapanku" ucap Suho berhati-hati sejujurnya hatinya sakit saat mengatakan ini kepada Jisoo namun mau bagaimana lagi ini semua sudah menjadi keinginannya, mutlak.

Jisoo membolakan matanya setelah mendengar ucapan Suho yang memintanya untuk pergi. Mata Jisoo memerah menahan sesuatu yang sudah sesak ingin keluar.

"Aku akan mengantarmu pulang kepada keluargamu dan selesaikan masalahmu dengan mereka" lanjut Suho melirik Jisoo sesaat sebelum kembali fokus kejalan.

Jisoo merasa dadanya sesak buliran bening sudah tidak dapat ia tahan lagi. Wajahnya berpaling menatap keluar jendela tidak sanggup menatap Suho, hatinya sudah sangat sakit mendengar kata-kata Suho yang mengusirnya secara halus.

"Ke-kenapa? Apa aku berbuat salah?" tanya Jisoo dengan suara lirih hampir tidak terdengar.

Suho terdiam, hatinya sakit tidak terima melihat orang yang ia kasihi harus mengeluarkan air matanya dan itu semua akibat ulahnya.

Suho menepikan mobilnya dan beralih menatap Jisoo dengan tatapan sendu.

"Kau tau selama ini aku berusaha mencari pelaku pembunuhan ayahku?" tanya Suho tanpa mengalihkan pandangannya dari Jisoo.

"Lalu apa hubungannya denganku? Hiks.."

"Seseorang itu adalah appa mu" jawab Suho dengan penuh penekanan

Deggg

Jisoo membulatkan matanya saat mendengar jawaban yang Suho berikan. Apa pendengarannya sudah rusak? Sejak kapan sang appa yang selama ini ia banggakan dan dikenalnya sebagai orang yang paling penyayang menjadi seorang pembunuh?

Jisoo menggelengkan kepalanya mengelak jawaban yang Suho lontarkan.

Brakkkk

Pintu mobil Suho terbanting dengan keras. Perempuan yang tadi duduk di jok penumpang sudah meninggalkan tempatnya.

"Jisoo!!!" Pekik Suho dengan wajah panik saat melihat Jisoo berlari meninggalkannya

"Jisoo!!!" Pekik Suho dengan wajah panik keluar dari mobilnya dan berusaha mengejar Jisoo yang sudah berlari menjauh

"Arggg. Sialan" maki Suho menendang angin dan menatap jalanan yang sepi.








Tbc_
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian

LOVE MAZE endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang