Hari pertama masuk sekolah bagi Mark itu membuat jantung nya berdegup kencang. Pasalnya, pria asal kanada ini masih mempunyai trauma yang sudah menemani nya hingga 2 setengah tahun.
"markeu? kamu siap buat sekolah?" perasaan Mark sangat senang, ketika ia tau, aza akan terus menemani nya.
Mark mengangguk cepat, "Tentu saja" .
Respon Mark tadi membuat senyuman Aza merekah diwajah cantik nya.
"Ayo ke mobil" ajak Aza. Tak lupa, Mark akan terus menerus menggenggam tangan Aza ketika ia hendak pergi keluar rumah.
Ketika sampai di sekolah, Mark masih sama. Masih menggenggam erat tangan Aza. Membuat sekitar nya menatap mereka berdua seperti tak suka.
"Keu-ya, kamu gak boleh pegang tangan aku kalau disekolah" ujar Aza seraya perlahan melepas genggaman tangan Mark.
"aza?! Aku gak mau!"
Kadang begini sifatnya Mark, selalu kekanak kanakan. Tapi itu semua bukan menjadi beban buat seorang Aza. Justru dia malah merespon dengan senyuman ketika dirinya merasa capek dengan sikap Mark.
"Gak boleh, Mark. Kamu tau kan ini sekolah? Kita disini buat belajar, kalau kamu megang tangan aku terus, nanti orang orang malah ngiranya kita pacaran"
"Kalau gitu, ayo kita pacaran! Biar orang orang gak nganggep kita aneh"
Aza menahan diri, bisa bisanya pria kecil di hadapan nya ini membuat dirinya terbang ke awan.
"Kamu sayang sama aku kan Mark?"
"Tentu saja, aku akan selalu menyayangi mu!"
"Kalau gitu, ikutin apa arahan ku. Okey? Aku yakin kamu bisa, tolong ikutin apa kata aku, ya?" pinta Aza sekali lagi.
Mark mengangguk kecil seraya melepas genggaman tangan mereka berdua yang sedari tadi bertautan.
̶ Panic Attack with Mark Lee ̶
©csephtza.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Panic Attack ; Mark Lee.
Adventure❝Mark itu pria normal, dia gak beda sama yang lain. Dia itu sama seperti pria pada umum nya. ❞ ̶ ©csephtza