aza pov.
Deg.
Jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya. Bagaimana tidak? 1 menit yang lalu Jeno datang menghampiri ku. Dia bilang, Lucas sama Mark berantem di gudang sekolah.
Pikiran ku berkecamuk, lantas apa yang harus aku lakukan disana nanti?
Memisahkan nya? Aku tau betul , Lucas adalah mantan seorang siswa brandalan. Sudah 10x dia di drop out sana sini sama sekolah lain.
Anak anak disekolah sini menjuluki Lucas dengan sebutan ' Pukulan yang hebat ' . Aku menghela nafas dengan kasar disela sela aku berlari, aku takut. Takut kalau trauma yang dialami Mark lebih parah.
Aku takut, pasti aku bakalan dimarahin abis abisan oleh kedua orang tuanya Mark.
"Lucas!" teriak ku diujung pintu gudang.
Aku bisa melihat bibir nya menyebut namaku, tanpa ada suara. Dia pasti terkejut melihat ku disitu. Merasa terciduk?
"Keu-ya? Kamu gak apa apa?"
Mark, dia jatuh terkulai lemas diatas ubin yang dingin dan berdebu itu. Baju nya sudah lusuh dan kotor juga.
"Za, aku bisa jelasin" mungkin karena aku yang bersikap seolah olah gak peduli ada keberadaan Lucas disitu. Lucas meminta ku untuk mendengarkan nya.
"Kamu mau ngejelasin disaat ada orang yang terluka? Kamu mau dia mati ?" Kataku dengan nada yang cukup meninggi.
Lucas pasrah dengan apa kemauan ku. Aku dan Jeno sesegera mungkin membopong Mark ke UKS.
̶ Panic Attack with Mark Lee ̶
©csephtza.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Panic Attack ; Mark Lee.
Adventure❝Mark itu pria normal, dia gak beda sama yang lain. Dia itu sama seperti pria pada umum nya. ❞ ̶ ©csephtza