seterusnya bakalan aza pov si.
Ketika aku hendak berbalik ke UKS. Ada yang menahan lengan ku. Pria bertubuh tinggi, yang disegani karena pukulan yang hebat itu.
Aku menatap nya acuh, benar benar kesal dengan perbuatan nya itu.
"Kayak nya jijik banget ya natap gue"
Ah, bahasa nya berubah.
"Perasaan kamu aja kali" kataku yang masih gak sudi natap dia.
"Maaf"
Lucas berbeda , benar benar berbeda. "Buat?" tanyaku.
"Semuanya"
"Oh , iya aku maafin" aku mulai melangkahkan kaki kembali. Namun suara itu terdengar kembali, seakan akan suara itu yang mengganti lengan nya untuk memberhentikan tubuh ku sejenak.
"Kalau kamu emang suka sama dia. Ya aku gak apa apa, tapi tolong. Kamu jangan pernah benci sama sifat aku."
Aku? Ya diam mendengar ucapan dari mulutnya.
"Itu semua karena aku cemburu, gak suka ngeliat cowok aleman kaya dia. Aku ikhlas kamu sama dia, ikhlas banget. Tapi , ubah dia buat jadi cowok yang lebih kuat. Yakinin dia, jangan lemah, jangan manja. Sudah dewasa, oh iya aku pamit pulang. Kamu hati hati ya, kalau ada perlu dateng aja. Aku siap"
Begitulah kira kira. Haha aku merasa bersalah, selama ini aku gak tau kalau Lucas punya perasaan terhadap ku. Tapi, aku gak bisa ngebohongin diri sendiri. Lucas sudah aku anggap seperti keluarga, sahabat, teman. Yah, aku menganggap dia lebih.
Tanpa aku sadari, ada pria yang diam diam mendengar semuanya.
̶ Panic Attack with Mark Lee ̶
©csephtza.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Panic Attack ; Mark Lee.
Приключения❝Mark itu pria normal, dia gak beda sama yang lain. Dia itu sama seperti pria pada umum nya. ❞ ̶ ©csephtza