Season 2 Chapt.06

71 5 0
                                    

Akupun segera berlari lari kecil kekamarku dan segera bersiap siap.

Setelah selesai bersiap siap...

Aku pergi ke balkon sebentar,menatap bulan dan bintang yang sedang berkilau dan mengucapkan sesuatu.

Bulan yang bersinar terang,bintang bintang yang berkilauan bagaikan intan berlian...

Akankah hidupku terus menderita seperti ini?

Aku hanya ingin bahagia sepertimu...

Aku hanya mencintainya apa adanya,itupun sudah lebih dari cukup bagiku...

Saat aku sedang asik bergumam sendiri,Tanpa kusadari ternyata Ji Hoon sudah ada di dalam kamarku

Berjalan pelan pelan menghampiriku

dan...



Memelukku dari belakang.




"Aku tau kamu mencintaiku,sama sepertiku." Ucap Ji Hoon.

Aku hanya bisa menangis di dalam dekapan hangat Ji Hoon.


Dan saat dia tau aku sedang menangis,dia membalikkan tubuhku,dan dia mengecup keningku.



"Aku selalu mencintaimu apa adanya,akan selalu menerimamu.Dan aku berjanji akan selalu ada disampingmu walaupun sekarang orang tuaku lebih memilih aku bertunangan dengan Seo Jung daripada kamu." Ucapnya.

Aku hanya bisa menangis dan memeluknya erat.

Dia membalas pelukanku.

"Jujur saja,aku sangat takut kalau kehilanganmu,rasanya jantungku tidak berdetak lagi." Ucap Ji Hoon.

Ternyata,saat aku dan Ji Hoon sedang mengobrol dan berpelukan di balkon kamarku,Seo Jung tak sengaja melihatku dan Ji Hoon.

Ha!?i itu kan...Ji Hoon dan Ju Kyung.Ngapain mereka?ihh peluk pelukan disitu lagi..


Seo Jung langsung berlari,dia pergi begitu saja.

Dan ternyata dia menangis.


"Yuk masuk." Ajakku.

"Ne." Jawabnya.

Dia terus saja menggenggam erat tanganku.

"Ji Hoon ah,kenapa kamu tidak mau menuruti perintah orang tuamu?" Tanyaku.

"Karna mereka salah,Seo Jung adalah perempuan yang hanya mementingkan harta dan uang saja.Dia mau dijodohkan denganku karena aku---"

"Tampan!hahah" Celetukku.

Seketika Ji Hoon dan aku tertawa lepas malam itu dan dia mencubit pipiku.

Pipinya mulai memerah karna tersipu malu.

"Issh...kamu ternyata pintar ngegombal juga ya." Ucap Ji Hoon sambil mengacak acak rambutku.

"Hahahah." Aku hanya tertawa.

Aku sontak terkejut karna dia menyenderkan kepalanya ke pundakku secara tiba tiba.

"Kamu tau,aku merindukan masa SMA kita yang bahagia." Ucapnya.

"Aku juga." Jawabku.

"Udah lah,yuk tidur.Aku ngantuk" Ajakku.

"Yaudah."

 [END] love scenario | Park Jihoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang