gada judul

65 3 0
                                    

Sesampainya dikelas prilly langsung dikagetkan oleh suara berat seorang pria.

"Kenapa chat aku cuman di read doang".prilly memandang datar sejenak."gpp ndra kan udah mau yampe juga tadinya" prilly menghela nafas.

Andra pria itu adalah andra."sa'ae atuh tang nyelekenna.inget kabogoh" ucap Zaky dengan logat sunda kasarnya yang duduk tidak jauh dari tempatnya dan prilly berdiri.

"Anjir suara lo tuh ngerusak pendengaran gw tau nggk" ucap andra sambil melirik Zaky tajam.

"Ellahh kalem dong mas kalem" Ucap Zaky mengidik ngeli melihat tatapan Andra.Agis yang duduk disebelah Zaky pun tertawa keras.

Prilly melihat perdebatan mereka hanya terkikik dan melanjutkan langkahnya menuju tempat duduk disusul andra.

"Aku mau ngomong sama kamu" Ucap andra terdengar serius.

Prilly menautkan kedua alisnya."Kenapa?" Tanya prilly penasaran.Entah mengapa perasaannya tidak enak menunggu jawaban dari Andra.

"Aku mau pinda sekolah" Gumam Andra pelan namun masih terdengar jelas ditelinga prilly

Kaget sakit aneh bingung semua bercampur aduk prilly rasakan dia tdk bisa mendeskripsikannnya sama sekali.

"Kenapa harus pindah?kamu gak betah sekolah disini?atau karna gabetah duduk sebangku sama aku?kalo iya aku gpp ko pindah tempat duduk asalkan kamu nggk pindah sekolah" Ucap prilly lirih entah mengapa rasanya tidak rela mendengar ucapan andra bahwa ia akan pindah sekolah.

"Bukan itu prill,tapi ini urusannya lain, aku gak bisa ngash tau alasan aku ke kamu" ntah mengapa andra merasa harus menjelaskan semuanya pada prillyy.

Prilly memalingkan wajahnya ke arah lain agar andra tidak melihat matanya yang sudah berair.

Andra hanya menghela nafas melihat respon prilly.

--------

Bel pulang sekolah sudah berbunyi tapi prilly masih tidak bergeming dari tempatnya.

Andra sedari tadi memperhatikan gerak gerik gadis mungil itu dengan menautkan alisnya bingung.pasalnya prilly adalah sosok gadis periang cerewet dan tidak bisa diam.Tapi kenapa serang dia sependiam ini.pikir andra.

"Prill" prilly terkejolak saat andra menepuk pelan bahunya.

"Eh iya ndra kenapa?" Tanya prilly sekenanya.

Andra tersenyum."udah bel.Kamu gamau pulang"."eh iya" ucap prilly.prillypun membereskan alat tulis miliknya yang terdapat di atas meja.memasukkannya kedalam ransel dan mengambil ipon miliknya didalam kantong rok sebelah kanan yang ia kenakan.

"Yaudah ayo mang Dani udah nunggu aku didepan" ucap prilly tapi tidak melirik andra sama sekali.Andra mengangguk.

Baru beberapa langkah mereka melangkah tapi terhentikan oleh suara seorang perempuan dengan gaya tomboynya.dia Mila.

"Bintang ayo pulang,aku nungguin didepan kelas aku tapi kamu nggk dateng dateng" Ucap mila menggenggam tangan andra kuat.

Prilly kikuk diapun berjalan terlebih dahulu mendahului andra dan mila.rasanya sakit melihat mereka bersama.ucap prilly dalam hari.

Melewati rolong rolong kelas yang sudah mulai sepi.dia terus menunduk sampai didepan gerbang sekolah mang Dani menautkan alisnya heran."neng prilly gpp kan?" Ucap mang dani khawatir dengan keadaan anak majikannya ini.

"Aku gpp ko mang" Ucap prilly menunjukan senyumnya.tapi terlihat seperti paksaan.

-----

Entah sudah berapa kali air matanya turun.keadaan rumah yang sepi membuat prilly leluasa menangis sekencang mungkin.

-----

Suara merdu Adzan sudah bergemurung di setiap sisi kota.
Prilly pun berdiri beranjak dari balkon menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Prilly menjalankan sholat isya dengan sangat kusyu sejenak ia melupakan kejadian siang tadi.setelah selesai ia pun melipat mukenah dan sajadahnya menjadi satu dan menaruhnya di atas almari kecil.

Prilly berjalan ragu kearah meja belajrnya, duduk diatas kursi pikirannya terus menuju pada ucapan Maya pada jam istirahat saat andra tidak disampingnya.

"Bintang pindah karna ngurus perjodohannya dengan Mila".

Kata kata itu selalu ternginang di dalam pikirannya.perasaannya kacau ingin sekali ia menganggap bahwa perkataan maya hanyalah untuk membohonginya.

Maya adalah temannya dari SMP dulu yg baru prilly sadari sekarang bahwa mereka sekolah disekolah yg sama bahkan satu kelas.

"Tapi tidak mungkin maya berbohong" Gumam prlly pelan dan lagi lagi air matanya turun membasahi pipi cubbynya

______________________________

part yang ini muter muter jadi kudu agak fokus pas bacanya:v

Betapa Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang