3

7.1K 1K 55
                                    

Pemuda manis itu didekati oleh beberapa orang yang berbadan lebih besar darinya. Ia menunduk, merasa takut dan cemas saat orang-orang itu menindasnya.

Ekspresi Lucas berubah masam, tangannya terkepal kuat. Dengan cepat ia bangkit dan berjalan menuju kasir untuk membayar pesanannya dan keluar. Lucas berjalan cepat menuju segerombolan orang itu dengan ekspresi dingin diwajahnya.

Sayup-sayup bisa ia dengar suara melecehkan sang namja manis yang tak kunjung bicara untuk membela dirinya.

"Hei bisu!! Ayo berikan uangmu pada kami!!"

"Apa kau tuli hah?! Cepat berikan!! Atau siap-siap saja wajahmu yang manis ini akan babak belur!!" ancam salah satu dari mereka.

Namja itu menggeleng cepat, ia menatap mereka takut-takut. Ia mundur menjauh dari mereka, hingga ia tak menyadari bahwa dibelakangnya ada orang lain. Dan tak lama ia menubruk dada bidang orang itu.

"Mau lari kemana kau?! Cepat kemari!!"

"Awas kau!! Aku akan--"

"Akan apa?" suara berat Lucas memotong ucapan dari mereka.

Gerombolan itu menatap Lucas yang barusan ditabrak oleh namja manis yang mereka gertak.

"Siapa kau?!"

"Aku? Hmm aku siapa ya? Apa kau mengenalku?" Lucas menatap namja manis itu dan tidak memperdulikan sekelompok orang yang menurutnya pecundang itu.

Namja itu melirik ke segala arah karena gugup sekaligus takut. Ia hanya menggeleng dengan perasaan campur aduk.

"Hei jangan sok menjadi pahlawan kesiangan!! Cepat berikan dia pada kami!!" salah satu dari mereka kembali bersuara.

"Ah kalian ini berisik sekali, kalian semua orang bodoh tidak berguna!! Lebih baik pergi saja sana!!" ujar Lucas ringan.

Wajah para pecundang itu memerah karena kesal. Ekspresi wajahnya menjadi jelek saat menatap Lucas.

"Beraninya kau!!!!" geram seseorang yang sepertinya ketua mereka.

Lucas hanya mengedikkan bahunya acuh, sebaliknya ia justru menarik tangan namja manis itu ke belakangnya dan berkedip nakal. Namja itu hanya menunduk malu dan bisa Lucas lihat semburat merah muda tipis dikedua pipinya.

"Cepat hajar dia!!!" seru sang ketua.

Dengan cepat mereka menyerang Lucas tanpa ragu, Lucas sendiri malah menganggap ini adalah permainan yang menyenangkan. Sudah lama ia tidak berkelahi dengan preman jalanan seperti ini. Rasanya adrenalin bertarungnya kembali.

Lucas dikelilingi oleh enam orang yang badannya sebanding dengan nya-menurutnya-.  Mereka mengeluarkan senjata tajam dan menyerang Lucas bersamaan.

"Permainan yang tidak adil." decak Lucas, sudut bibirnya berkedut tidak senang.

Satu orang hendak menikamnya, namun dengan cepat Lucas menangkisnya dan melempar pisau yang dipegangnya ke kaki salah satu dari mereka.

"Arrgghh!!! Sialan!!"

Lucas hanya menyeringai dingin. Jika dilihat wajah Lucas tampak seperti seorang psikopat gila. Ia kembali menyerang para pecundang itu satu persatu, hingga mereka semua tidak bisa berdiri karena pisau yang mereka pegang bersarang di kaki masing-masing.

"Menyenangkan, lain kali bawalah pisau yang berkarat agar permainan ini lebih menyenangkan." Lucas berujar dengan santai mengabaikan ringisan sakit dari mereka.

Semua orang menatapnya tak percaya. Seseorang seperti Lucas berkelahi dengan mudahnya dengan orang yang berat badannya lebih besar dari dia! Ya, tidak ada yang tahu bahwa dibalik kaos putih polos dipadukan dengan kemeja kotak-kotak itu ada enam pola roti sobek didalamnya.

Lucas kembali berjalan kearah namja itu yang menatapnya takjub. Ia tersenyum saat melihat wajah lugu itu menatapnya dengan kekaguman yang terlihat jelas.

"Kau baik-baik saja?" tanya Lucas ramah.

Namja itu dengan cepat mengangguk pelan namun matanya masih menatap sekelompok orang yang tadi memalaknya.

Lucas mengikuti arah pandangnya, "jangan dihiraukan, mereka tidak akan bisa melukaimu lagi."

Namja itu menatapnya sebentar, lalu meraih tangan Lucas. Mata bulatnya melebar saat melihat luka ditangan Lucas. Dengan gerakan cepat ia menarik Lucas menjauh dari keramaian menuju taman kota.

To be continue

Ubah jam tayang ya

I am married to a mute jadi sore, yang laen ya gimana ochi aja:'v

See u

Salam wakanda

[BL End]I am Married to a MuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang