Sesampainya di taman, namja itu mendudukan Lucas disalah satu bangku taman. Sementara ia berlari menuju sebuah toko yang berada diseberang taman. Ia kembali dengan menenteng sebuah keresek berisi antiseptik dan kain kasa, lalu mendudukkan dirinya disamping tubuh menjulang Lucas.
Tanpa ragu ia menarik tangan Lucas dan mulai mengobati telapak tangan Lucas dengan hati-hati. Lucas terpesona dengan kecantikan namja dihadapannya, ia terus saja menatapnya tanpa berkedip. Bahkan ia mengabaikan rasa perih luka akibat perkelahiannya beberapa saat yang lalu.
'Cantik...'
Jika dilihat-lihat mungkin sekarang wajah Lucas seperti orang bodoh. Mulut menganga, tidak fokus, dan menatap orang dihadapannya terlalu intens. Namja itu sadar dirinya terus ditatap oleh Lucas, ia menunduk dan tetap fokus mengobati tangan Lucas untuk menghindari tatapan bodoh pria tinggi dihadapannya.
"Siapa namamu?" tanya Lucas setelah ia puas menatap namja dihadapannya.
Namja itu hanya diam, sementara tatapannya tidak fokus karena gelisah.
"Ada apa?" tanya Lucas sekali lagi.
Namja itu akhirnya selesai mengobati Lucas dan mengeluarkan sebuah note kecil dari tas selempangnya, dan menuliskan sesuatu.
'Namaku Mark lee'
"Kau...tidak bisa bicara?" tanya Lucas ragu.
Mark mengangguk lemah.
Sayang sekali, namja semanis dia harus memiliki kekurangan seperti ini. Padahal Lucas penasaran seperti apa suaranya, apalagi saat ia mendesahkan namanya saat melakukan itu.
Dan sekarang pikiran Lucas dipenuhi oleh hal-hal liar. Dasar kelebihan hormon!
Mark melambaikan tangannya dihadapan Lucas, berusaha membuat Lucas kembali sadar dari lamunannya. Lucas mengerjap pelan dan tersenyum tipis setelahnya.
"Maaf, aku melamun..." ia memalingkan wajahnya dari Mark, malu karena ia telah berpikir hal yang macam-macam dengannya.
Padahalkan Mark tidak tahu bahwa ia berpikir seperti itu, kecuali dengan bodohnya Lucas memberitahu Mark apa yang ia pikirkan. Pasti ia sudah ditampar oleh namja manis itu.
"Ah ya, namaku Lucas. Senang berkenalan denganmu." Lucas mengulurkan tangannya.
Mark membalas uluran tangannya dan tersenyum manis. Ia lalu mengambil notenya dan menulis sesuatu.
'Terimakasih telah menolongku dari berandalan tadi..'
"Tidak masalah, lagipula...sudah lama aku tidak berkelahi. Dan aku menikmatinya..." Lucas tersenyum lebar
'Apa kau tidak takut terluka?'
"Tidak, bahkan dulu aku sering terluka lebih dari ini. Dan itu bukan masalah besar."
'Tapi orang tuamu pasti khawatir! Lain kali jangan melakukan itu lagi!!'
"Sayangnya tidak seperti itu..." Lucas menghela nafasnya pelan, ia menatap air mancur yang berada tak jauh dari tempatnya dan Mark berada.
'Kenapa?'
"Mereka lebih peduli pada bisnis daripada aku, bahkan...sejak kecil aku sudah menjadi boneka mereka..." entah kenapa Lucas malah menceritakan masa lalunya pada Mark.
'Hei, kau lebih beruntung daripada kebanyakan anak. Mereka ditinggal begitu saja didepan pintu panti asuhan dan membiarkan anak mereka tidak mengetahui apa itu orang tua...'
"Yahhh..kau benar, sebenci apapun aku pada mereka. Mereka tetap orang tuaku.." Lucas terkekeh.
Mark tersenyum lembut, Lucas terpana. Senyuman seindah itu... Ia seperti melihat mendiang ibunya dulu. Saat ia masih kecil ibunya lah yang sering memberikan senyum itu padanya, berbeda dengan sang ayah yang selalu memasang wajah dingin dan tegas.
Lucas teringat ibunya.
Wajah lembut ibunya, senyumannya, sentuhannya, dan suaranya.... Ia merindukan semua itu. Secara refleks ia memeluk Mark erat, seolah enggan untuk membiarkan namja itu pergi dari hadapannya.
Mark yang memiliki tubuh yang lebih kecil dari Lucas tenggelam dalam pelukannya. Ia terkejut dengan pelukan Lucas yang seolah tak ingin membiarkan sesuatu pergi dari nya.
"Tolong biarkan aku memelukmu seperti ini...." lirihnya.
Tanpa sadar air matanya turun secara perlahan, Lucas menangis. Mark dengan ragu membalas pelukan Lucas padanya, tangannya terulur untuk mengusap kepala Lucas dengan lembut. Dan ia bisa mendengar isakan lirih Lucas yang mengeratkan pelukannya.
To be continue
Note : yang tulisannya cetak miring plus garis bawah itu kata-katanya mark
Intinya ochi apdet setiap beres ngetik
Sekian
Ps: ochi bakalan apdet 2 part kalo responnya kalian sama ff ini bagus
See u
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL End]I am Married to a Mute
Romancelucas yang tidak ingin menikah dan terus menghidari ayahnya. banyak gadis ataupun lelaki manis yang ayahnya kenalkan padanya, tapi tak satupun dari mereka yang menarik perhatiannya. hingga ia bosan dengan kelakuan ayahnya. lucas hanya ingin bebas...