13

5.8K 798 22
                                    

Selesai sarapan, Lucas dan Mark langsung ditarik Haechan untuk melakukan fitting baju. Mark kewalahan menghadapi tarikan tangan Haechan yang sangat kuat, ia bahkan hampir terjatuh beberapa kali.

Lucas yang melihat itu meringis pelan, bila dilihat perbandingan tubuh Haechan dan Mark itu jauh. Mark yang kurus dan Haechan yang -ekhem-sedikit gemuk. Bisa dibayangkan bagaimana tubuh kecil Mark yang tertarik kl tenaga besar milik Haechan.

"Haechan-ah...pelan-pelan, kau tidak lihat malaikatku kewalahan berjalan karena tenaga bison mu itu!" ujar Lucas sedikit kesal.

Haechan menoleh, "eoh? Maafkan aku Mark hyung, hehehe habisnya aku tidak sabar untuk memilihkan baju pengantin kalian!!"

"Lalu kenapa aku harus ikut? Bukankah ini tugasmu?" Lucas mengangkat sebelah alisnya

"Agar ukurannya pas, terlebih badanmu itu seperti kingkong hyung! Aku takut jika tidak akan ada jas yang muat untukmu!" Haechan menjawab dengan semangat, dengan sedikit kekesalan diwajahnya.

"Apa?! Aku seperti kingkong katamu?!" Lucas hampir saja menghadiahi Haechan pukulannya sebelum tangan lembut Mark menahannya.

Haechan memeletkan lidahnya pada Lucas, sedangkan sang empu hanya mendengus kesal.

Ia beralih menatap Mark, "kenapa kau menahanku?"

'Tidak baik bertengkar dengan adik iparmu. Lagipula... Jika Renjun tahu mengenai hal ini kau bisa dimarahi olehnya.'

"Cihh!!" Lucas berdecih

Mark menggenggam tangan Lucas lembut, ia tersenyum tulus untuk meyakinkan Lucas untuk tidak membuat masalah.

Lucas yang melihat Mark seperti itu tidak tahan pada akhirnya, ia menghela nafasnya dan mengangguk.

"Baiklah...ayo pergi."

"Nah begitu! Kenapa lama sekali?? Kalian berdua membuang banyak waktu!" Haechan menyela.

"Diam kau gembul!!" Lucas berdesis.

Haechan mengangkat bahunya acuh dan naik ke mobil. Diikuti oleh Lucas dan Mark yang berada dikursi depan.

"Na Jaemin Boutique." ujar Haechan.

Lucas menjalankan mobilnya dan mengikuti arahan Haechan untuk menuju butik milik sahabatnya.

.

.

Setelah sampai, Lucas memarkirkan mobilnya didepan butik. Haechan langsung turun saat mobil berhenti sempurna tak lupa untuk menarik Mark bersamanya.

"Ckk dasar!!" ujar Lucas.

Ia bergegas turun mengikuti kedua orang yang sebelumnya sudah memasuki bangunan bergaya klasik itu. Suara dentingan bel kecil terdengar saat ia memasuki butik, harum cendana yang sejuk dan menenangkan langsung menyambutnya.

Menarik

Itulah yang terlintas dipikiran Lucas sekarang. Tempat ini berbeda dari butik kebanyakan, penempatan barangnya artistik. Membuat tempat ini seperti sebuah galeri seni dibandingkan dengan sebuah butik pakaian pengantin.

"Lucas hyung kemarilah!!" suara cempreng Haechan membuyarkan lamunannya dari tempat ini.

Ia menghampiri Haechan, Mark dan... Entah siapa namun Lucas sepertinya mengenal namja yang senang tersenyum itu. Lucas berpikir keras, ia mencoba mengingat kembali siapa orang dihadapannya. Namun sayangnya ia tidak berhasil.

"Nah Lucas hyung, ini Na Jaemin. Pemilik butik ini." Haechan menjelaskan sembari menepuk pundak Jaemin.

"Hai!" Jaemin mengulurkan tangannya pada Lucas.

"Lucas Wong." Lucas menjabat tangannya.

"Kau...bukannya yang menikah tempo hari?" lanjut Lucas.

"Oh? Iya, kau kan orang yang waktu itu mengatakan bahwa kau akan menikahi hyung kesayanganku ini? Wah!! Ternyata kau menepati janjimu itu ya Lucas-ssi, bahkan kau kesini untuk memilih busana pengantin untuk kalian berdua!" ujar Jaemin dengan semangat.

"Tentu saja! Aku tidak akan membiarkan malaikatku dimiliki oleh orang lain selain aku!!" Lucas berseru sambil meraih pinggang ramping Mark dan tersenyum lebar.

Jaemin tertawa kecil, setelahnya ia lalu membawa mereka untuk melihat-lihat koleksi baju pengantin yang ada dibutik miliknya ini.

Cukup menyenangkan juga melelahkan, namun mereka puas dengan pilihan model dan warna yang mereka inginkan. Selain itu Jaemin juga ramah, jadi mereka tidak canggung untuk berkomunikasi dan sesekali bercanda untuk menghilangkan rasa bosan.

Tak terasa hari sudah menjelang sore, Lucas, Mark dan Haechan pamit pulang setelah berbincang sebentar dengan Jaemin.

"Besok jangan lupa datang!!" seru Lucas.

"Aku pasti datang, dan tentunya bersama suamiku!" Jaemin menjawab setengah bercanda.

"Kau datang dengan nenekmu pun aku tidak peduli! Yang jelas kau harus datang!" Lucas menimpali.

"Ya, tentu!"

"Dan terimakasih sudah membantu kami memilih tadi!" Lucas melambaikan tangannya dan masuk kedalam mobil, diikuti Mark dan Haechan dibelakangnya.

Jaemin membalas lambaian tangan mereka dan tersenyum ramah. Setelahnya mereka melaju kembali menuju mansion keluarga Wong.

To be continued

Ochi kembale manteman
Maaf ya kalo gaje:( ochi masih kena writers block:'( semua ide ochi percuma kalo ochinya writers block ( ≧Д≦)
Sekali lagi mohon doain ochi semoga gak kena writers block dan yang siders semoga cepet sadar :'>

Sekian terima lightstick

See u

[BL End]I am Married to a MuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang