B
.
S
.
T
.
"BIARKAN MEREKA DAN JANGAN SENTUH MEREKA" tutup seokjin dengan pelan namun dengan aura yang menakutkan membuat yoongi, jimin dan hoseok sepakat untuk tidak mengurus namjoon dan taehyung.
.
.
.
Pemuda yang sedang berdiri didepan cermin besar ini sibuk memperhatikan keadaan cermin yang sudah mulai terkendali. Cermin tersebut menunjukan keadaan dimana ia tinggal sebelumnya dan bukan memantulkan biasan dari tubuh pemuda itu sendiri. Pemuda misterius yang selalu muncul difikiran para jiwa ini akhirnya memberitahukan kepada jiwa jiwanya kalau ia benar benar masih hidup.
"sudah kuperigatkan bukan.... kalau kalian tidak boleh melanggar peraturan" pemuda itu bermonolog memasuki alam mimpi taehyung dan namjoon.
Sedangkan yang diperingatkan hanya menggeliat gelisah karena seokjin atau pemuda tersebut menemui mereka didalam mimpiya.
"kalian ingin tetap seperti ini ?" seokjin masih melanjutkan kata katanya kepada namjoon yang tergantung pada dua buah tiang dengan tangan yang terikat longgar pada masing masing tiang.
"tetapi maaf...aku tidak akan membiarkan kalian" seokjin mendekat kearah taehyung yang sedang berbaring dibawah namjoon dan menginjak perutnya kasar.
"lakukan yang kalian mau" menatap telak kearah namjoon membuat namjoon mengalihkan pandangannya pada tubuh taehyung yang tergeletak diatas tanah. Sepersekian detik setelahnya, bayang bayang seokjin hilang dari pandangan namjoon membuatnya merasakan pening yang tiba tiba menyerangnya memberikan rasa sakit yang amat sangat membuat pengheliatannya memburam seketika dan mata itu mulai tertutup rapat karena kehilangan kesadar menyusul taehyung yang yang sudah tidak sadarkan diri sejak tadi.
Mentari belum menunjukan wujudnya hanya untuk sekedar memberi tahu bahwa hari sudah mulai pagi, bulan pun masih enggan untuk pergi dan membiarkan mentari muncul sebagai pengganti hari. Namjoon bangun dari ketidaksadarannya dan mendapatkan dirinya sedang terduduk diatas sofa berwarna navy dengan ornament gold serta beberapa pola abstak yang menghiasi. Namjoon tahu betul berada dimana ia sekarang namun ia enggan untuk sekedar kembali kekamarnya dan memilih untuk tetap terduduk diatas sofa milik seokjin. Lain halnya dengan taehyung yang masih terbaring asal diatas kasur seokjin seperti enggan membuka mata dan takut akan kebenaran bahwa seokjin masih hidup.
Seokjin bisa saja melontarkan kata maaf kepadanya. Tapi entah mengapa, saat semalam seokjin berkata bahwa ia meminta maaf kepada taehyung yang jelas jelas sudah membuat suatu pelanggaran fatal tentang peraturan utama dari tujuh peraturan dan hanya mendapat kata maaf dari seokjin, memikirkan hal itu bukan membuat taehyung tenang karena seokjin yang meminta maaf kepadanya tapi malah membuatnya semakin ketakutan dengan maksud dari seokjin mengatakan maaf. Bisa saja itu arti dari seokjin akan melenyapkan taehyung saat ia kembali nanti dan meminta maaf terlebih dahulu sebelum itu terjadi. Atau...bisa saja itu sebuah kata kata yang menyiratkan pembalasan untuk taehyung nanti.
Entahlah, yang jelas sekarang taehyung masih enggan membuka matanya dan memilih menatap gelapnya dunia dari balik pelupuk mata yang tertutup rapat.
Namjoon bisa saja bertingkah dengan membunuh taehyung yang sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri semudah ia melenyakan jungkook karena kepolosannya, tapi entah kenapa..... keberaniannya belum terkumpul akibat kejadian dimimpinya tadi membuat namjoon mengurungkan niatnya untuk kembali bertingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood, Sweat and Tears - BTS [END]
FantasyKisah tentang tujuh orang namja yang tinggal dilangit dan harus saling melindungi untuk bertahan dalam kehidupan. Ani, bukan tujuh orang namja. Tapi satu orang namja dengan tujuh jiwa, dimana saat tubuh aslinya mati yang lainnya juga akan mati, kecu...