.he is not sorry.

974 76 2
                                    

B

.

S

.

T

.



Dan jungkook menghilang dari sana untuk selamanya.

"kembali kekamar kalian masing masing" perintah seokjin.

"jin hyung..." hoseok memanggil seokjin dengan sura pelan.

Seokjin membalikan badannya menghadap hoseok, menunggu hoseok untuk berbicara.

"namjoon..."ucap hoseok dengan kepala yang ditundukan karena tidak berani menatap seokjin.

"biarkan saja, kau kembalilah kekamar mu, nanti jam 4 sore...suruh yang lain untuk keruang tama pavilliun dan siapankan kuali milik taehyung" seokjin pergi tanpa memperdulikan hoseok yang sudah siap untuk merayu seokjin untuk melepaskan namjoon.

.

.

.

Taehyung dan hoseok sedang mengotong kuali milik taehyung kearah ruang utama pavilliun dan menarunya diantara bangku bangku. Yoongi dan jimin sudah duduk disalah satu bangku memperhatikan taehyung dan hoseok yang sedang menaruh kuali milik taehyung ditengah tengah mereka. Setelah selesai mengatur tata letak kuali tersebut, taehyung dan hoseok juga ikut duduk.

Terlihat seokjin yang menarik lengan namjoon agar namjoon mengikutinya, menyuruh namjoon untuk duduk disisi pinggir. Seokjin memberi sebuah botol kepada hoseok berisi pil pil racikan seokjin dan menyentuh kuali tersebut membuat kuali tersebut mengeluarkan cahaya dan cahaya cahaya diruang utama pavilliun meredup membuat ruangan utama menjadi gelap kecuali kuali yang mengeluarkan cahaya.

Hoseok yang paham apa maksud seokjin, membuka botol berisi pil tersebut dan menuangkannya pada kuali tersebut, membuat taehyung memalingkan wajahnya tidak mau menatap kuali tersebut. sedangkan hoseok, ia malah tersenyum senang karena merasakan keberadaan jungkook duduk dibangku sebelahnya yang memang sengaja dikosongkan oleh seokjin.

Selanjutnya, cahaya memenuhi ruangan pavilliun sampai membuat mereka memejamkan mata karena silau.

Selesai melakukan ritual tersebut, taehyung pergi keatap pavilliunnya, melewati kain kain yang sengaja dibentangkan disana untuk menutupi cahaya yang akan masuk dari luar , menyususri lorong dengan merangkakkan tubuhnya kemudian keluar dari sebuah lubang berbentuk segitiga dan duduk di pinggiran atap, mengantungkan kakinya keudara dan menggoyang goyangkannya.

"huh...samapai kapan seokjin hyung mau menyembunyikan tentang jimin, aku tahu jimin yang asli berada ruang bawah pavilliun, hanya yoongi hyung dan seokjin hyung yang mengetahui ini. Kenapa ya...seokjin hyung tidak memberitahu jimin hyung saja kalau jimin hyung hanya clone. Aku pernah mendengar sokjin hyung dan yoongi hyung berbicara tentang jimin hyung. Kenapa mereka menyembunyikannya  hanya berdua, bahkan mereka tidak memberitahu ku" taehyung bermonolog sendiri menyuatkan fikirannya tentang apa apa saja yang sudah ia ketahui selama ini. didepan banyak orang, taehyung memang jarang sekali berbicara. Karena semua kata kata yanga ia keluarkan itu sebuah kesalahan. Jadi ia menahan dirinya untuk berbicara terlalu banyak dihadapan semua jiwa.

Namun disinilah, disinilah tempat taehyung mencurahkan hatinya dan berbicara seolah olah ia sedang berbicara dengan seseorang walaupunya nyatanya, hanya angin yang berhembus yang bisa mendengarkannya

"jika yang kuperbuat benar benar suatu kesalahan, kenapa seokjn hyung tidak mengurungku saja, atau lebih baik membunuhku" taehyung mulai bersender pada dinding dinding atap membiarkan matanya terpejam menikmati hembusan angin yang bisa menghilangkan masalah taehyung.

Blood, Sweat and Tears - BTS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang