wanita dan dunianya

Apakah ini CINTA ?.

Bercengkrama bersamanya membuat ku merasakan kenyamanan yang seutuhnya, tuhan telah memberikan aku jawaban akan pertanyaan itu , kini aku merasa seperti wanita yang lainnya, merasakan kemurnian cinta tanpa sepi yang sedang berlindung dibelakang ku.

Raja yang membutuhkan ratu disisinya, kesatria yang membutuhkan pedang pada genggamannya, dan aku yang membutuhkan ariel untuk bernafas karna sekarang hanya dia yang dapat mengajarkan ku cara itu.

Aku sedang jatuh cinta, Bersama hujan membuat ku basah, dibawah terik aku dikeringkan, lalu jika ia berkehendak maka aku akan kembali dibasahi oleh keringatnya. Itulah cinta, jika sedang bersamanya maka kau harus menjadi seperti apa yang ia inginkan, namun cinta ini belum meminta apa-apa, ia seperti burung yang baru terbebas dari cangkang telur, mempunyai sayap namun tidak dapat terbang karna ia belum mengerti cara mengepak, cinta ini sama seperti itu tak bisa berbuat apa-apa jika Ariel tak mengajarkannya cara mengepak hingga dapat terbang dengan damai bersama angin bahagia.

Hati ini mulai melepuh karna api cinta sudah tersulut besar didalamnya, pundak ini mulai lelah menopang kepala yang sedang bermahkotakan batu cinta dengan hias permata, aku ingin berbagi cinta dengan Ariel, bersama-sama menopang cinta dengan dua hati yang sedang disatukan, dua mulut yang disatukan oleh lafadz-lafadz cinta, dua pasang kaki melangkah bersama menuju bahtera cinta, empat mata menjadi saksi benih cinta tumbuh besar bersama waktu.

Terlalu banyak cinta yang ku hadirkan untuknya ,semoga saja ia Sudi untuk itu semua, ini hanya masalah waktu aku menunggu saat yang tepat untuk mengutarakannya.

Terlalu lama aku bermain dalam benak, hingga tak menyadari bahwa api unggun telah memadam dan acara ini berada dipenghujung, para sesepuh dan warga lainnya sedang mengambil posisi untuk berdoa dipimpin oleh sepuh tertua. Semua orang dengan khidmat, larut dalam buaian untaian rasa syukur atas segalanya yang telah diberikan oleh Tuhan, disamping iringan doa darinya kusispkan rasa terima kasih ku kepada Tuhan yang mempertemukan aku dengan Ariel.

Ketika sang sepuh berhenti berdoa semua warga mengucapkan amin dengan lantang, pada mulut ku mengucap amin seperti mereka dan dalam hati ku meng-AMIN-kan keinginan ku bersama Ariel.