Kau boleh diam
Sesekali, tapi jangan membisu
Sebab apa lagi tandanya
Bila kau ingin mengabarkan rasa
Atau bahkan cerita
Atau malah berita ?Tak satupun melarangmu mematung
Berdiri dengan sorot tatap
Memerhatikan, begitu katamu bukan
Tapi jangan bermatikan
Lebih-lebih sungguhan mati
Sebab apa lagi tandanya
Bila kau ingin mengeksrespikan jiwa
Atau mengurai aksi gejala raga ?Lebih-lebih baiknya,
Berbicaralah tentang semua itu
Tentang tiap-tiap butir gelisah yang mengganggu
Tentang tiap fragmen buah pikiran yang kian mengelabu
Tentang rasa yang semakin menjelma
Merasuki dan mendekapmu kian dekatBila kau tak punya cukup nyali
Berbisiklah tak apa
Urai perlahan tiap rasa di ujung telingaku
Sampaikan bahwa kau bernyawa
Tanda kau ada, tanda kau hidupJangan dekap hanya untukmu
Sampaikan, bahwa kau bernyawa
Kau ada, kau hidup©Novirene Tania
KAMU SEDANG MEMBACA
Syair Metamorfosis
PoesíaSesungguhnya, Apa-apa yang disebut kebetulan itu tak ada. Paksalah keadaan, Sikapi kenyataan, Sampai tak ada lagi ruang dan celah yang dapat memaksamu untuk berhenti bergerak, berbagi, dan bercerita ©Novirene Tania