Siratan Realitas

150 16 12
                                    

Satu atau bahkan lebih kesempatan
Kudapati tiap keluh
Muncul hadir di kerumunan
Di tengah diskusi keramaian
"Mengapa saya ada?"
"Untuk perihal apa?"
Tanya itu semakin menyeruak
Membelah hangat yang sedang kental
Memecah siang atau malam
yang semakin menjelang

Mengeluh lalu tenggelam
Meracau lalu menghardik
Tiap-tiap insan disebutnya
'Begini' dan 'begitu' selalu terurai
Merana, begitu hidupmu kau simbolkan
Seolah nestapa hanya milikmu
Bak seorang pun tak pernah mengenal sulitnya penghidupan

Memekiklah sesekali
Berteriaklah !
Barangkali mereka datang :
Anak hartawan yang rindu kasih sayang
Atau
Anak jalanan yang mengais disekolahkan

Memekiklah sekali lagi !
Agar mereka kian
merayap menegurmu
Mengetuk jendela dan menyapamu
Membangunkanmu dalam gerutumu
Syukuri hidup, itu pesannya padamu

Dan dalam laun-laun hari
Berharaplah akan datang :
Selipan hikmah
di balik gelaran hari barumu
Lebih-lebih jatah syukur
untuk waktu yang belum tiba padamu

Begitu pun aku meyakinkanmu
dalam syair keyakinanku,
"Tak ada yang berwujud tanpa maksud
Tak ada yang menjadi tanpa arti"

"Sesungguhnya, apa-apa yang disebut kebetulan itu tak ada.
Paksalah keadaan, sikapi kenyataan, agar tak ada ruang yang dapat memaksamu berhenti bergerak"

©Novirene Tania

Syair MetamorfosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang