👇👇👇
Daniel sibuk berkutat dengan laptopnya, dia sedang mengecek beberapa proposal yang minggu depan akan ia ajukan untuk pensi sekolah, tepatnya acara itu dilakukan bulan depan, sebagai ketua osis dia harus benar-benar menyiapkan semuanya dengan benar dan dia harus bisa memilah milih acara hasil votingan para siswa.
"Minum dulu niel, lo pasti lelah!" ujar sarla waktos menyodorkan es jeruk kehadapan daniel
"Hmm" gumam daniel dingin tanpa melirik sarla
"Gx ada niatan bilang makasih?" tanya sarla, dia meletakkan es jeruk dimeja daniel karna pria itu tampak serius sekali
"Makasih" balas daniel datar
"Sama-sama" ucap sarla tersenyum senang
"Nanti pulang sekolah anter gue ke toko buku yu!" ajak sarla
"Sibuk" sarla mencebikkan bibirnya kesal, daniel tetaplah daniel yang sangat sulit dijangkau
Hampir satu tahun dia mengejar-ngejar daniel tapi daniel tidak pernah menatap kearahnya. Apa sih yang kurang dari dia? Cantik iya, pintar iya, seksi iya. Lantas apa yang kurang? Dan akhir-akhir ini dia sering melihat daniel berbicara dengan adik kelas. Ia tahu daniel adalah ketua osis yang harus menegur setiap murid yang selalu bermasalah dan adik kelas itu selalu bermasalah di sekolah ini.
Tapi yang paling dia tidak suka, daniel bisa berbicara lebih dari 3 kata dengan adik kelas itu. Dia bingung melihat mereka, jika dilihat dari sudut pandang daniel, daniel seperti sudah mengenal dekat dengan adik kelas itu, tapi jika di lihat dari sudut pandang adik kelas itu, dia seperti biasa saja menatap daniel seperti orang tidak kenal acuh tak acuh tapi tersirat sesuatu di matanya. Ia bingung!
"Duluan!" daniel mengemasi barang-barangnya lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan sarla yang masih melamun
Sarla terlonjak kaget, lamunannya buyar seketika.
"I-iya E-eeh daniel lo beneran sibuk?" teriak sarla
Tapi daniel pura-pura tuli, dia malas berbicara dengan sarla, menurutnya sarla terlalu over dan daniel tidak suka itu. Dia melirik jam tangannya sudah pukul 2 sore yang berarti ia sudah menghabiskan satu jam di ruangannya di temani laptopnya.
"Ahh apa atuh abdi mah siga butiran debu anu teu kadeuleu"
Daniel menghentikan langkahnya ketika ia mendengar samar-samar tawa yang begitu menggelegar di area kantin, dia kira area sekolah sudah sepi tapi ternyata tidak. Dua sahabatnya saja sudah pulang dari tadi.
"Anjiiiir alay lo kaya mimi peri" tawa mereka
Daniel melirik kearah kantin sekolah. Pantas! Disana ada aruna dkk, bad girl sekolah padahal mereka baru kelas X tapi mereka sudah rajin keluar masuk BK. Guru Bk saja kadang pusing menangani mereka dan akhirnya dirinya yang menghendel anak-anak bermasalah itu.
"Aduuuh perut gue sakit! Haha udah udah" teriak aruna mencoba berhenti tertawa
"Oke,hayati juga lelah" balas kay mengusap sudut matanya yang berair
"Oh ya! Jaket siapa itu?" tanya kiana heran
"Oh! Jaket ketos ini! Sebenarnya gue males pake! Berhubung lagi off the kapepet, jadi gue bisa apa coba?" jelas aruna
