Notorious Girl

24 7 0
                                    

Jumat, 23 Juni 2036 (08.00 PM)

Seorang wanita berpakaian rapi melangkahkan kakinya ke atas podium, sekadar untuk memberi kata sambutan pada acara kelulusan murid muridnya. Wanita itu berkata kata dengan logat yang tegas, berusaha meyakinkan murid untuk terus mendengarkannya. Seseorang yang tidak terlalu tua, namun juga tidak terlalu muda. Ma'am Colarine, seorang kepala sekolah.

Acara yang membosankan, ditambah tarian tarian dansa kuno dan musik musik megahnya. Aula yang cukup menampung ribuan orang itu, terasa sunyi dikarenakan nuansa klasiknya. Tak banyak permainan yang berlangsung, lebih sering diselingi oleh acara minum minum teh dan kue bersama, atau bahkan acara saling menandatangangi buku saja. Ini semua adalah ide Ma'am Colarine. Dikenal dengan sikapnya yang kharismatik dan kuno.

Saat acara utama dimulai, satu persatu murid bergantian maju ke atas podium untuk mendapat rapot atau piagamnya. Dan lagi lagi, Fredrick-lah yang mendapat peringkat pertama. Pria nakal yang suka membolos, dengan para gengnya yang tidak jelas. Anak dari pemilik salah satu perusahaan terbesar. Kekasih 'Ratu' sekolahnya.

Acara itu pun hanya berlangsung kira kira 1 jam saja.

Setelahnya, siswa siswa langsung berhamburan pergi melewati gerbang sekolah. Menikmati acara masing masing dengan grup grupnya, atau bahkan merayakan kelulusannya dengan orangtuanya. Sebagian lagi, berfoto bersama diatas podium, hanya untuk mengenang masa masanya berada di Senior High School.

Diana, Sang primadona sekolahlah yang paling banyak mengambil cekrekan foto. Bahkan, banyak orang yang mengantri untuk berfoto dengannya.
Karena lelah, Ia turun dari podium, tetap memberi senyum pada orang orang yang kecewa karena tak sempat berfoto dengannya. Dengan anggun dia berjalan menuju mobil merahnya, hingga wajahnya yang cerah berubah menjadi masam, saat melihat sesosok gadis yang sedang duduk di bangku dekat mobilnya. Ia terlihat sedang menunggu seseorang.
Empat orang menghampiri Diana yang hanya diam berdiri. Dengan isyarat dari tangannya, teman temannya yang langsung mengerti.

Sekolah sudah sangat sepi. Namun ada kejadian tak terduga saat itu. Terlihat dalam bayang bayang, empat orang yang sedang menyeret seorang gadis bergaun panjang, mengikuti seorang gadis lainnya.

Fredrick terlihat sedang menunggu seseorang. Mungkin saja sang 'Ratu'. Fredrick duduk di depan mobilnya, sambil menggoyang goyangkan kakinya.
"Ayo!", suara yang mampu membuat senyuman Fredrick mengembangkan. Mereka pergi dengan mobil merahnya. Melaju dengan cepat hingga hilang di perempatan jalan.

Sad & SorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang