New Home

75 8 0
                                    


Cahaya matahari yang hangat itu masuk ke sebuah kamar serba biru itu. Terasa mengganggu tidur seorang gadis, kelopak matanya kini terbuka lebar, menampakkan sepasang bola mata berwarna hijay cerah. Kini bola mata itu melirik kekanan dan kekiri tanpa tau apa yang akan dicarinya.

Terdengar decitan pintu terbuka, menampakkan seorang wanita berambut putih tersenyum manis ke arah si gadis. Gadis itu hanya menatap dan terus menatap bingung. " Semalam, Aku menemukanmu pingsan di pinggir jalan, jadi kubawa kau kesini untuk mengobatimu", kata wanita itu yg tengah duduk dipinggir kasur gadis itu. Gadis itu hanya mengangguk saja. "Panggil aku Ross", lanjut wanita itu. Melihat tidak ada respon yang diberikan gadis itu, wanita bernama Ross itu bertanya, " Siapa namamu, gadis manis ?".
"Alexa, Alexa Zora", jawab gadis itu tanpa melihat Ross, ia bersikap seolah dia tidak nyaman dengan elusan yang diberikan Ross di kepalanya. "Dimana orangtuamu ?", lagi lagi Zora tidak merespon. " Kau ingat ?", Ia menggeleng pelan.

"Grandma, bibi Yun menelfon", teriak seseorang dari luar kamar. Ross membukakan pintu itu, tampak seorang bocah laki laki memegang sebuah telepon genggam, lalu menyodorkannya kepada Ross. Ross mengambil telfon itu lalu berbicara di depan kamar, sedangkan bocah laki laki itu mendekati Zora ,"Kakak sudah bangun ?", kalimat itu terlontar saat dia sudah duduk di tepi kasur. Hanya anggukan kecil yang diberikan Zora sebagai responnya." Nama kakak siapa ?, rumahnya dimana ?, umur kakak berapa ?, orangtua kakak mana ?, dan ...", ocehan bocah itu terpotong oleh suara lembut Ross," Robert, tanyalah pelan pelan, kakak itu lagi sakit". Bocah yang dipanggil Robert itu tersenyum dan menggangguk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal." Grandma mau kerumah bibi Yun dulu, ya. Kamu kasih kak Zora sarapan, sekalian kamu juga sarapan", perintah Ross pada Robert."Siap boss", hormat bocah itu sambil tersenyum manis pada Ross. Ross menutup pintu dan pergi.

Kini bocah itu sedang menyodorkan roti dan susu hangat di atas nampan. Zora kemudian memakan sarapan itu begitupun dengan Robert, ia makan di kursi dekat lemari pakaian.

"Hoam.....", seseorang sedang membuka pintu kamar. Ia masih memakai piyama dan sedang mengucek-ngucek matanya. Tampaknya dia baru saja bangun tidur, padahal ini sudah pukul 08.00. "Robert, berikan aku rotimu, kumohon, aku sangat lapar", kini bocah itu sudah merampas roti milik Robert. Robert pun langsung menatap sinis kearah bocah disampingnya," Baru bangun sudah rebut sarapan orang, dasar kebo", ejek Robert padanya. Bocah tadi asik memakan rotinya tanpa memperdulikan kata Robert. Bocah itu terlihat mirip dengan Robert hanya saja dia memiliki tubuh yang gempal.
"Kak, perkenalkan namanya Roby, adik kembarku",kata Robert sambil merangkul adikknya itu. "Hm, hanya beda 3 menit", lanjut Roby tanpa melihat Zora. Zora pun hanya menganguk.

.....

Malam itu, Zora, Ros, Robert dan Roby tengah makan di meja makan yg kecil. "Makanlah", kata Ros sambil menyodorkan semangkuk sup pada Zora. Dia hanya mengangguk. Sebenarnya ia tidak memiliki selera makannya. Masih tersisa rasa takut dalam dirinya. Ingatan tentang penipu itu kembali terulang di pikirannya. Keringat dingin keluar dari tubuhnya. Wajahnya pucat. "Ada apa ? Mengapa wajahmu pucat ? ",tanya Ros khawatir. Ia mengelap keringat Zora dan memeriksa panas tubuh gadis itu. Benar benar panas. "Ayo kita kekamar", ajak Ros dan membantu Zora untuk berdiri. Ia membantu Ros hingga sampai dikamarnya. "Beristirahatlah",kata Ros sambil mengelus kening gadis itu. Ia lalu menutup pintu.

"Keluarkan dia dari rumah ini ", suara itu terdengar tepat setelah pintu tertutup."Ada apa denganmu Roby ? Dia adalah tamu kita, jangan berkata yang macam macam", suara lembut khas Ros berubah menjadi suara yang tegas."Dia bukan siapa siapa. Dia tidak berhak tinggal disini. Ini rumah kita, bukan rumahnya. Aku tidak ingin dia ada disini. Ini bukan rumahnya". "Roby !", bentak Ros. Roby yang kaget dengan bentakan itu menangis dan berteriak, "AKU BENCI KAU NEK ".
Setelah itu, tidak ada lagi suara yg terdengar. Hingga gelap menutupi segalanya....

Sad & SorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang