"Hyung.. "
"Apa! "
"Apa tempat ini aman, apa mungkin ada hantunya, apa--"
"Ishh.. Tenanglah, bisakah kau diam hoseok-ah" jin benar benar jengah dengan sahabatnya yang satu ini, entah apa yang dimakan eommanya saat mengandungnya dulu sehingga membuatnya benar benar menjadi namja penakut.
"Dasar, sudah besar tapi masih juga penakut"
"Apa!! Apa kau masih mau hidup tae? " hoseok menatap tajam taehyung yang berada didepannya.
"Kalian berdua diamlah!!! " itu yoongi, kalau yoongi sudah bicara mereka hanya pasrah menurut, tidak berani membantah maupun mencari pembelaan, toh akhirnya mereka juga kena semprot oleh mulut berbisanya min yoongi.
Dengan bantuan cahaya seadanya mereka bertujuh berjalan memasuki gedung yang tak terjamah bertahun tahun lamanya.
"Semuanya siap?!!! "
"Ya!! "
Klekkkkkk
Pintu pun terbuka dengan masuknya ke7 namja tampan.
Gelap, pengap, itulah yang dirasakan, takut.. Khawatir seakan lenyap berkat kuatnya tekad, seakan sebuah suara menari nari, berbisik lembut di pangkal telinga. Seakan mengatakan 'perjuangan baru dimulai'
Mereka berjalan menelusuri gedung tua yang masih dapat dikatakan baik baik saja, bahkan gedung yang tampak tak berbentuk di luar ternyata benar benar baik didalamnya.
Disepanjang lorong dihiasi oleh obor yang tersusun rapi. Terkadang mereka berfikir siapa yang selalu menjaga tempat ini.
"Ini jalan buntu, tak ada apa disini"
"Iya kau benar namjoon-ah, disini benar benar tidak ada apa apa, apa buku itu benar adanya? Apa kita sedang dibodohi olehnya? " ucap jin kesal karena waktunya terbuang sia sia karena hal yang tak berguna menurutnya.
"Hyung!! "
Pekik jimin ketika yoongi terjatuh kebawah, maksudnya badan yoongi itu turun kebawah. Saat pijakannya runtuh,ya menurun gitu, kayak lift. Yang lainnya hanya menoleh cengo, saat yoongi benar benar hilang dari pandangannya, namjoon tampak melihat lihat marmer yang dipijaki yoongi tadi, memang terlihat berbeda dari marmer lainnya, yang berbentuk segilima."Bagaimana cara kerjanya ya.. " jin bingung, ini yang ke 10 kalinya ia mengitari marmer yang dipijaki yoongi, namun nihil tak juga ditemukannya.
Tiba tiba tanpa arahan, jungkook yang sedari tadi diam mengamati, berjalan menuju marmer tersebut lalu mengamati sekilas lukisan yang terpampang didepannya. Ia kemudian menekan sebuah tombol kecil dibawah lukisan tersebut, dan--
"Yakk.. Kau memang jenius jungkookie" teriak taehyung dengan riangnya, saat marmer itu mulai bergerak, tiba tiba yang lainnya langsung berhambur menaikinya.
"Heii jangan semuanya,satu sa--" perkataan namjoon terpotong saat semuanya berbondong bondong menaikinya. "Ishh.. Bocah bocah itu" umpatnya kesal lalu memilih mengikuti teman temannya yg lain.
Sementara itu ditempat lain.
Tampak seorang pria paruh baya terduduk santai sambil sesekali menyesap kopinya dengan nikmat.
Terdengar ketukan pintu dari luar, setelahnya pintu pun terbuka menampakkan sang kepercayaannya berjalan masuk menghampirinya.
"Tuan, semuanya sudah berjalan lancar________
________tapi, ada seseorang yang mengetahuinya"
Tampak seorang pria paruh baya yang dipanggil tuan itu mengkerutkan keningnya, lalu sesaat kemudian ia menajamkan pandangannya kearah sang kepercayaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Behind A School
FanfictionTak ada yang tahu, tempat untuk menimba ilmu dan mewujudkan mimpi ternyata memiliki sebuah rahasia... Mampukah ke7 namja ini memecahkan sebuah misteri yang tersembunyi bahkan bertahun tahun lamanya... Fanfiction BTS ~ cerrykaputri ~