Chapter 9

130 21 6
                                        

Disebuah ruangan tampak beberapa orang mengelilingi sesosok tubuh yang masih terbaring pulas di ranjangnya, mereka menghela napas sambil menatap sosok itu cemas.

Mata bulat itu perlahan terbuka, membuat siapa saja bersyukur bahagia, perlahan lahan mata bulat itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling, dan menatap satu persatu hyung nya.

"Nghh hyung"
Ucapnya lirih, namun masih terdengar samar oleh hyungdeul nya.

Keenam namja itu langsung beralih menatapnya. Sambil sesekali mengusap tengkuknya lembut syarat akan kasih sayang. Akhirnya yang dinanti bangun juga.

"Kookie... " yoongi mendekat membuat jungkook mengalihkan pandangannya tepat ke retina sipitnya. "........Jangan sakit lagi" ucap seseorang yang mendahului yoongi untuk mengatakannya, yang tak lain pelakunya sudah berhambur memeluk jungkook.

Siapa lagi pelakunya jika bukan kim taehyung yang hanya cengar cengir saja tanpa takut dengan hawa yang mulai berubah disekitarnya.

'Takkk'

"Aww hyung, bisa tidak main ayo pukulnya diliburkan dulu, hyung tidak lihat jungkookie lagi sakit" ucap taehyung sambil menatap hyung dinginnya itu jengah, sambil mengusap tengkuknya yang sakit.

Sedangkan yang menjadi objek pertengkaran keduanya hanya senyum senyum saja, sempat terlintas dipikirannya tentang kondisinya yang murah pingsan ini membuat hyungdeul nya khawatir, dan ia amat tidak menyukai hal itu.

"Kookie bisa kau jelaskan semuanya? " tanya jin lembut sambil menatap tepat ke retina bulat jungkook.

Jungkook terdiam sebentar, ia tak tahu harus memulainya dari mana.

"Sudahlah hyung biarkan kookie istirahat dulu" ucap namjoon sambil menaikkan selimut bergambar ironman sebatas lehernya.

"Tapi hyung aku baru saja bangun dan lagipula ak--

"Aku tak mau adanya bantahan!" ucap namjoon tegas. Mereka pun berlalu meninggalkan jungkook yang terbaring di tempat tidurnya, sambil sesekali mengusap lembut pucuk kepalanya. Jungkook pun sebenarnya ingin menanyakan kemana hyungnya pergi tadi, namun ia urungkan niatnya itu saat melihat raut wajah lelah yang tercipta jelas di wajah hyungdeul nya.

Hari semakin larut, dengan bulan dan Bintang yang selalu setia menemani gelapnya malam. Jungkook terbagun dari tidurnya, padahal jam masih menunjukkan pukul 2 dini hari.

Ia terlihat gelisah, entahlah ada sesuatu yang mengganggu fikirannya, perlahan ia melangkahkan kakinya menuju jendela melihat pemandangan malam yang dihiasi oleh ribuan bintang.

Samar samar ia mendengar sebuah suara di luar, ia yang penasaran pun segera keluar untuk melihat nya. Namun nihil tidak ada siapapun diluar. Ia pun memutuskan untuk kembali tidur.

Lagi! Perasaan aneh itu tetap saja mengganggunnya dan disinilah ia terduduk dimeja belajarnya sambil bermain main dengan goresan kuas diatas sebuah kanvas.

-----

Matahari menelisik masuk di antara celah tirai, membuat siapa saja terusik dari tidurnya. Mata bulat itu mengedarkan pandangan ke segala arah, namun tidak ada siapa siapa disana selain dirinya yang terduduk bangun di meja belajarnya.

'Kemana perginya yoongi hyung dan tae hyung? Apa mereka sudah berangkat duluan? Tapi mengapa mereka tidak menungguku' pikir jungkook, lalu ia bersiap siap untuk melangkahkan kakinya masuk untuk bersiap siap ke sekolah.

"Kookie..." terdengar suara seseorang dibelakang, tepatnya di arah pintu.

Jungkoo memandang kebelakang "hyung.. " ia terkejut melihat raut wajah yang sulit diartikan dari salah satu hyungnya.

Secret Behind A SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang