Chapter 18

2.9K 296 22
                                    

Remembering the past is only going to make me hurt

Mengingat masa lalu hanya akan membuatku terluka

_______________________

Setelah menempuh perjalanan yg cukup jauh, akhirnya mobil yg di kendarai Namjoon sampai di tempat tujuannya yaitu Daegu. Namjoon melirik arlojinya yg sudah menunjukkan pukul 7 malam. Ia mengedarkan pandangannya hingga netranya terhenti pada sebuah objek di luar sana. Matanya memicing memastikan bahwa ia tak salah mengenali seseorang.

"Bukankah itu... Taehyung ?!"

Mata Namjoon melebar, dengan segera ia menepikan mobilnya, melepaskan sabuk pengamannya kemudian keluar dari mobil. Namjoon tak langsung menghampirinya, ia berdiri disamping mobilnya sambil berpikir siapa kira-kira yg sedang bersama Taehyung. Namjoon sedikit terkejut saat Taehyung meninggalkan seseorang itu, dan keterkejutan Namjoon bertambah saat orang itu berbalik memperlihatkan wajah seseorang yg sangat ia kenali.

"Seokjin ?"

'Kenapa dia membiarkan Taehyung pergi ?'

Namjoon tampak berpikir, hanya satu pikiran yg terlintas di otaknya.

'Apa Seokjin tidak mengenali Taehyung ?'

Namjoon menggeleng-gelengkan kepalanya, itu tidak boleh terjadi, Seokjin tidak boleh melupakan Taehyung, pikirnya.
Namjoon langsung teringat sesuatu, ia masuk kembali ke dalam mobilnya, tangannya bergerak mengambil obat yg ada di dashboard.

'Mungkin itu karna Seokjin tidak meminum obatnya' pikirnya lagi.

Namjoon segera keluar dari mobilnya dan berlari menghampiri mobil Seokjin yg untung saja masih belum pergi dari sana. Namjoon mengetuk kaca jendela mobil Seokjin membuat seseorang yg berada di dalam sana sedikit terkejut. Kaca mobil itu bergerak turun dan memperlihatkan sosok Seokjin.

"Namjoon ?"

"Ya, ini aku.. Boleh aku masuk ?"

"Eh ? Ada a-.."

Belum sempat Seokjin menyelesaikan ucapannya, Namjoon sudah lebih dulu berjalan ke arah kursi penumpang, membuka pintunya kemudian duduk di sampingnya.

"Kenapa kau ada disini, Namjoon ?"

"Kau terlihat sedikit pucat, apa kau sakit ?" Bukannya menjawab, Namjoon balik bertanya pada Seokjin.

"Eoh ? Ya, kepalaku sedikit pusing."

"Ini, kebetulan aku membawa obat, sebaiknya kau minum ini dulu." ujar Namjoon sambil menyerahkan obat yg di bawanya tadi pada Seokjin.

"Kenapa obatnya sebanyak ini ?"

"Sudah, minum saja."

Setelah selesai meminum obatnya, Seokjin langsung menyandarkan kepalanya.

"Sebaiknya biar aku saja yg menyetir, tidak baik jika kau menyetir dengan keadaanmu yg seperti ini."

Seokjin mengangguk lemah, ia merasa seluruh tubuhnya terasa lelah dan kepalanya bertambah pusing saja.

"Tidurlah, aku akan membangunkanmu saat kita sudah sampai nanti."

Seokjin kembali mengangguk, ia memejamkan matanya sementara Namjoon segera mengemudikan mobilnya menuju apartemen dimana Seokjin tinggal, untung tadi Namjoon sempat bertanya pada Jimin dimana alamat mereka. Soal mobil, Namjoon sudah meminta seseorang untuk membawa mobilnya nanti.

The Last Memories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang