Epilog

3.4K 163 13
                                    


"Apapun yang terjadi, Aiden selalu membawa kebahagiaan. Lalu ia menatap ke arahku dan tersenyum. Dunia seakan berhenti berputar selama beberapa detik dan aku tidak ingin itu terhenti. Jantungku yang berdebar-debar dan perasaan hangat dan perasaan yang sangat campur aduk ini sangat sulit dijelaskan. Berharap aku tenggelam dalam perasaan ini selamanya."

-Ellissa Vallerie-

***

Aiden POV

Semua terasa semu.

Langit terlihat sendu. Tidak panas dan tidak dingin juga. Tapi aku bisa merasakan buku jariku memutih.

"Ini sudah saatnya," kata Tyler.

Aku memegang erat tabung kaca yang berisi abu Lisa. Aku sungguh tidak pernah membayangkan ini semua terjadi. Kematian Lisa adalah hal yang tak pernah kubayangkan sebelumnya dalam benakku. Lisa, gadis paling pemberani yang pernah kukenal dan juga gadis yang paling susah ditebak.

Aku membuka tabung kaca dengan perlahan lalu mulai membuang abu Lisa di sungai. Sungai di hutan dimana dia pernah menolongku.

Aku menabur abu Lisa dan Tyler terlihat sedih. Walaupun aku tahu Immortal tidak bisa merasa sedih, namun bagiku mereka semua tidak terasa seperti itu bagiku. Entah bagaimana aku tahu bahwa Tyler sedih sungguhan. Lalu aku menabur abu terakhir Lisa dari tabung kaca dan hanya bisa melihat abunya menghilang dibawa derasnya air sungai.

Dalam sesaat aku merasa ingin menangis. Tapi aku tahu ini yang terbaik untuk Lisa. Dia sudah terlalu banyak menderita selama ini. Dan inilah yang dia inginkan.

Lisa mati itu artinya Factorem juga mati. Sesaat setelah Lisa menjadi abu dalam pelukanku dan disaat itulah Factorem juga menghilang kata Tyler.

"Kau tahu Lisa mati dengan bahagia," kata Tyler. "Lisa bukan mati karena kutukan. Dia mati karena cinta kalian."

Aku tidak tahu harus berterima kasih atau menghajarnya. Lalu aku hanya memberikan Tyler senyum simpul.

"Itu benar! Itu karena Lisa akhirnya bisa mencintai seseorang lagi dan aku tahu kau mencintainya juga." Tyler menyilangkan lengannya.

"Oke. Bisakah kau berhenti bicara untuk sekarang?" aku benar-benar bisa menghajar Tyler saat ini. Aku sangat berduka karena wanita yang kucintai meninggal dan perkataan Tyler sama sekali tidak membantu.

"Aku turut berduka, sungguh. Dan kuharap aku tidak pernah melihatmu lagi," ujar Tyler sambil berjalan menjauh hingga menghilang di antara pepohonan. Perkataannya entah kenapa kali ini terdengar sungguh-sungguh.

Namun aku masih disini. Merasa Lisa masih berada di dekatku dan aku takut ia kesepian jika aku pergi.

Lisa akan sangat marah jika aku tidak hidup dengan baik hanya karena dia tidak ada di sisiku. Tapi aku masih merasa ini semua tidak nyata, dari awal pertemuanku dengannya ketika aku telat di hari pertama masuk sekolah hingga ciuman kami sebelum dia mati.

Aku tersenyum mengingat senyum Lisa yang menawan dan mukanya yang terkadang terlihat cuek dan malu.

Aku tahu ini semua menyakitkan, tapi inilah yang terbaik. Yang terbaik tidak selalu yang kau inginkan. Dan inilah apa yang terbaik.

"Ellissa vallerie. Aku mencintaimu apapun yang terjadi. Dan kuharap kita bisa bertemu lagi mau di kehidupan sekarang atau di dunia lain," kataku dalam hati.

Aku melihat sungai sekali lagi lalu menjauh pergi.

TAMAT

***

HEYYA GUYS SESI PERTANYAAN DIBUKA NANTI AKAN KUJAWAB DI CHAPTER QUESTION AND ANSWER PLUS FACT. Pengen nanya siapa tokoh favorit kalian dan bagian apa yang paling kalian suka takut gk kujawab jadi aku bebasin deh hahaha. Pertanyaannya bebas kok tentang penulisnya juga boleh (kayak ada aja yang mau nanya tentang gue). Oke see yaaaa.

ps: I'm sooooo sorry epilognya lama banget karna gue kemarin-kemarin masih ngurusin masuk kuliah dan sekarang karna gue kuliahnya jauh tiba-tiba otak nya ke refresh dan pengen lanjutin. dan I have so many another story that I want to share to you guys so wait it!

Immortal SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang