awal

31 12 10
                                    

.
.

Jakarta, 2016

Aku merebahkan tubuh ku di pinggir lemari buku di ruang dance di sekolah ku.

Setiap hari Rabu dan Sabtu, merupakan hari rutin ku untuk melaksanakan kegiatan ekstra di sekolah ku, yaitu ekstra dance, selain mendapatkan keluarga baru, dan berlatih berorganisasi, dance juga merupakan salah satu dari hobi ku saat usia ku 7 tahun.

Sore ini tepat nya pukul 16.00 WIB, aku berjalan keluar dari ruang dance sekolah ku,dan segera beregas untuk pulang, tapi aku mendengar seperti ada yang memanggil ku di arah belakang ku.

"Reysa!" seseorang memanggil ku.

Reysa adalah nama ku dan Reysa Putri Lestari adalah nama kepanjangan ku, kalian bisa memanggi ku sasa, atau rey, tapi kebanyakan orang memanggil ku sasa hehe, aku tinggal di Jakarta Pusat, sekolah ku di SMA Tenggara, aku kelas 12C, hobi ku berlatih dance dan bernyanyi, aku anak tunggal, dan aku menjabat sebagai ketua di salah satu organisasi di sekolah ku, sebenar nya aku tak ingin memberi tau kalian tapi aku beri tau karna aku bangga dengan jabatan itu, dan itu yang menjadi salah satu prestasi ku hehe maaf kan aku.

"Hai Din," balas ku setelah aku membalikan tubuh ku pada Dini sahabat ku yang menyapa ku tadi.

"Tunggu aku, apakah kau tidak mau pulang bersama ku lagi?" tanya Dini yang sudah sejajar dengan ku.

"Ah tentu tidak, aku sangat senang jika bersama mu, ayo." ajaku, yang hanya di balas dengan senyuman oleh Dini.

Kita berdua berjalan untuk keluar dari gerbang sekolah yang nampaknya sudah tidak berpenghuni lagi.

Setelah di depan sekolah kita berdua menunggu angkutan kota atau sering di sebut angkot, angkot juga merupakan kendaraan sehari-hari ku jika aku pergi dan pulang dari rumah ke sekolah ataupun sebalik nya.

Di ujung jalan sana aku sering melihat ada warung kecil yang sering di kunjungi beberapa anak motor, aku sangat penasaran dengan mereka, apakah mereka anak sekolah ini atau bukan?, apakah mereka punya rumah atau tidak?, apakah mereka anak dari ibu warung itu?, dan masih banyak lagi pertanyaan di kepala ku, entah segitu penasaran nya aku terhadap mereka, tapi tunggu aku sering melihat motor ninja merah itu yang sering tersimpan di parkiran sekolah, ah aku sangat penasaran sekali, namun aku tak berani, untuk mengintip nya pun aku sudah takut apalagi melihat nya dengan jelas.

Kami pun sudah mendapat kan angkot yang berjalan ke arah rumah aku dan Dini, aku dan Dini memang satu arah, rumah ku terhalang oleh lima rumah dengan rumah Dini, maka dari itu kami selalu bersama jika pulang sekolah, bahkan aku dan Dini pun sudah sangat akrab dari umur kami 5 tahun, maka dari itu aku dan Dini memiliki kesamaan entah itu di wajah atau pun tingkah laku, namun berbeda denga Dini yang lebih pemarah, kalau aku sih lebih pendiam, makannya Dini Pernah marah besar waktu itu tapi aku tak peduli hanya karna lolipop nya jatuh dan kotor dia sampai semarah itu kepadaku. Tapi sampai sekarang aku merasa bahagia bisa mendapat kan sahabat seperti Dini.

Karna menurut ku sahabat adalah hal terpenting setelah orang tuaku
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf typo nya,maaf kegajean nya,maaf ke retjehan nya,maaf semuanya,votment nya:)

KEMBALILAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang