.
.
.
Tunggu, Riko membawa ku ke parkiran dengan sikap nya yang terburu buru, sebenar nya aku akan pergi kemana? -batin Reysa."Cepat pake helm nya dan naik." ucap Riko saat aku masih mematung di tempat.
Setelah mendengar ucapan nya aku pun mengikuti arahan Riko, dengan secepat kilat motor nya melesat ke luar sekolah, dan untung nya gerbang sekolah sudah terbuka.
Namun dengan begitu refleks nya aku berpegangan pada Riko, karna kondisi motor nya juga yang seperti itu.
"Modus ya?" ucap Riko yang terdengar di telinga ku, namun dengan nada mengejek.
"Hah?apaan sih, aku cuma kaget, lagian cepet banget jalan nya." ucap ku dengan jengkel dan melepaskan pegangan itu, dan ternyata ini dalam keadaan jalan raya.
"Ya gapapa kali, sekali kali kan." ucap nya.
"Oh iya kita mau kemana?" lanjut nya lagi dengan membalikan muka nya sedikit.
Hah? Riko bilang mau kemana? Bukan seharus nya aku yang bilang seperti itu? Dia sangat menyebalkan, namun itu membuat aku sangat menyukainya.
"Bukan nya kamu yang tadi narik aku duluan?" ucap ku.
"Em gimana kalo ke taman?" ucap nya.
"Boleh." balas ku dengan cepat.
Selama perjalanan kami mengobrol sangat panjang, bukan aku sih namun Riko yang banyak menceritakan semuanya, aku jadi berfikir bahwa benar aku menyukai Riko.
Setelah sampai ditaman, aku dan Riko mencari kursi taman yang kosong, setelah mendapat kan nya aku dan Riko duduk di tempat yang sama, namun suasana berubah menjadi hening, apa yang harus aku lakukan untuk mencairkan suasana seperti ini? Membingungkan.
"Oh iya sa aku beli minuman dulu ya, aku tau ko kamu haus." ucap Riko dari sekian lama terdiam.
"Oh iya boleh, jangan lama ya." ucap ku saat Riko beranjak pergi.
"Ngga ko, aku juga tau kamu pasti rindu." ucap nya dengan tertawa.
"Apaan sih." balas ku dengan sedikit malu.
Selagi Riko membeli minuman aku berjalan untuk melihat tanaman dan pepohonan yang indah di taman ini.
Aku kembali ke tempat duduk ku, takut nya Riko mencariku, dan saat itu aku memperhatikan pohon yang ada di depan ku, sangat indah dengan bunga bunga di atas nya yang bermekaran.
"Pohon itu sama, seperti manusia yang sedang memperhatikan nya, terlihat bahagia, namun semoga saja tidak seperti daun nya yang jatuh dan tidak bisa kembali lagi, dari pohon itu juga mengajar kan kita tentang kehidupan, jangan hanya memperhatikan nya namun dekati dan miliki seutuh nya." ucapan yang tiba tiba datang di telinga ku, ya itu ucapan Riko yang dari tadi sudah di samping ku.
Aku berfikir, kenapa cowo seperti Riko di sebut preman oleh Nova? Riko benar benar mengerti tentang kehidupan, bagaimana dia mengetahui nya?
"Kenapa kamu melihat ku seperti itu?" ucap Riko lagi yang menyadarkan ku dari lamunan.
"Ah tidak, aku hanya bertanya tanya sepertinya kamu mengetahui tentang kehidupan." balasku.
"Ya seperti itu, orang yang menjalani kehidupan yang sungguh sungguh dan melewati banyak rintangan pasti tau soal menyeramkan nya kehidupan." ucap nya lagi.
"Nih minum dulu, jangan menghabiskan suara indah mu itu." ucap nya dan memberikan sebotol air mineral.
"Makasih." ucap ku singkat, dengan segala kegugupan yang menghampiri ku.
"Kalau kamu butuh apa pun itu jangan sungkan hubungi aku oke?" ucap nya, dan aku hanya bisa membalas dengan senyuman.
Setelah sekian lama kami berbincang dan tertawa, tiba tiba android Riko berdering dan Riko berbicara sebentar di telpon.
"Em sa aku mau ke rumah teman ku dulu ada hal penting yang harus di kerja kan, apa kamu mau diantarkan pulang?" ucap nya dan membuat ku sedikit terkejut.
"Oh iya, aku juga ada urusan dulu, duluan aja ga papa ko." ucap ku dengan tersenyum.
"Maaf ya aku duluan." dengan singkat Riko pergi meninggalkan ku sendiri di taman.
Aku masih terdiam, apakah ini mimpi? Atau benar nyata? Riko yang datang dan kini pergi meninggalkan ku, apakah Riko akan kembali? Ah aku tidak boleh putus asa, sama seperti apa yang Riko katakan.
Taman yang indah, terimakasih telah menjadi saksi bisu untuk kebahagian ku hari ini.
Jangan lupa vote:>
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALILAH?
Teen FictionAku tak punya begitu banyak cerita dalam hidup ku, namun waktu yang telah terlewati setidaknya menorehkan tinta kenangan bersama mu, yang memang sampai sekarang, besok, dan sampai kapan pun akan tersimpan sebagai kenangan di masa depan ku "Ah tid...