"Se-Sehun!"
Mereka semua terkejut. Terutama Hyojin yang menatap pria itu nanar.
Sehun memasang wajah lempeng. Dia memasukan telapak tangannya pada saku celana. Berjalan mendekati kumpulan penindas sambil mengangkat dagu angkuh.
"Eh ngapain lo nyuruh gue ke sini?" Baekhyun menghampirinya dengan nafas terengah.
Tentu saja dia lelah karena saat dia dan Sehun ke kelas Hyojin namun gadis itu tidak ada, Sehun menyuruhnya datang ke toilet wanita kemudian berlari kesetanan.
Baekhyun meluruskan pandangan. Dia mengernyit heran dengan empat orang yang cukup dia kenali.
"Tzuyu? Ngapain lo di sini?" Tanya Baekhyun seraya mendekat namun urung. Sehun lebih dulu menarik kerah bajunya kasar.
Gadis bernama Tzuyu itu menelan ludah.
Gawat. Sikonnya sekarang tidak begitu menguntungkan. Bagaimana kalau seandainya Baekhyun tahu dan memberitahu kepada Chanyeol tingkah bejadnya? Dia tidak memilili harapan untuk menggapai Chanyeol lagi.
Sehun berdehem membuat Tzuyu dan konco-konconya mengerjap. Mereka semua tersenyum kikuk.
"Gu gue tadi lagi nanyain dia sehat ato kagak." Jawab Tzuyu dusta. Matanya menatap Hyojin tajam. Dan tentu saja, Hyojin mengangguk mengiyakan.
"Kalian pulang sekolah ke ruang bk." Ucap Sehun skeptis. Dia menatap Hyojin kemudian tersenyum. "Hyo ngantin yuk!"
Hyojin menganguk. Ragu- ragu dia melangkahkan tungkainya pelan. Berjalan ke arah Sehun dan Baekhyun sambil menunduk.
Dwimaniknya membundar ketika Sehun menautkan jarinya pada jari Hyojin.
Baekhyun, Tzuyu dan csnya spechless.
"Hun." Panggil Baekhyun dengan wajah cengo. Sehun menjawab dengan gumaman. "Sejak kapan lo deket sama cewek kek gini?"
Sehun bungkam. Namun didetik berikutnya dia tersenyum. "Sejak lo jadi freak yaoi."
Baekhyun kembali cengo. Padahal dia peringkat kedua di kelasnya namun untuk mengerti ucapan Sehun saja dia seperti orang bodoh.
"Eh lo Tzuyu. Awas aja kalo pulang sekolah kagak ada di ruang bp." Usai mengatakan itu dia meengos pergi dengan tangannya yang menggengam tangan Hyojin erat.
***
"Eh itu Hyojin ya?"
"Pantes aja banyak yang naksir. Cantik sih."
"Dia orang?"
Hyojin dalam hati bersorak senang ketika banyak orang yang mengenalnya. Senyuman indah terukir dari wajah cantiknya.
"Dih dasar uler."
"Dia Hyojin yang dikawal Chanyeol ma Sehun itu kan?"
"Dasar bitch."
Senyumnya memudar.
Bitc katanya? Dia memang tidak tahu apa makna kata itu. Tapi dia sering mendengar kalau kata itu adalah kata yang buruk.
Meski begitu dia kembali tersenyum sambil memeluk seragamnya erat.
Hyojin memang habis dari toilet. Mengganti seragamnya dengan pakaian olahraga mengingat sebentar lagi pelajaran penjaskes.
"Sok cantik!"
"Sok manis!"
"Hyera aja kakinya ampe patah gegara dia."
Hyojin menghentikan langkah. Dia menatap siswi tadi. Yang ditatap buang muka dengan memainkan ponsel.
Hyojin lebih mendekat. Dia berdiri di depan siswi itu seraya bertanya, "Kenapa jadi nyalahin saya? Kaki mereka patah bukannya ditendang kak Sehun ya?"
Siswi tadi mendongak menatap Hyojin. Dia mengernyit. "Maksud lo?"
Hyojin menghela napas. Memeluk seragamnya erat, mulutnya terbuka mengucap, "Waktu itu saya dibuli. Saya juga gak tau kenapa alasannya. Tapi waktu saya hampir ditendang, Kak Sehun dateng trus nendang kaki cewek itu."
"Ooohhh."
Hyojin mengerjap. Dia menatap sekeliling. Banyak orang yang menggerumuninya. Gadis cantik itu mengerling polos.
"Kenapa pada liatin saya?"
"PARK HYOJIN I LOVE YOU!!!" Teriakan seorang pemuda mengejutkannya. Dia menoleh ke arah lain. Tepatnya di pintu kelasnya yang berjarak dua puluh meter.
Cowok itu melambai. "Cepetan! Nanti kalo telat lo dihukum!" Katanya menggebu.
Hyojin tersenyum kemudian pamit meninggalkan keramaian.
"Kayaknya aku bakalan seneng sekolah di sini."
***
"Nah cantik. Kamu yang manis dan indah melebihi keindahan suara mas Taeil dan Doyoung gabung ma anak cewek. Abang ganteng mau main basket dulu. Dadah darling!" Katanya kemudian pergi bergabung dengan kumpulan pemuda lainnya.
Hyojin tersenyum kemudian mengangguk.
"Hyojin ke sini!" Panggil Jennie, teman sebangkunya. Hyojin berlari menghampiri Jennie. Menyapa semua cewek yang ada dilapangan.
Mereka semua menurut Hyojin sangat baik. Tidak seperti orang -orang di kelas lainnya. Teman sekelasnya selalu bersikap ramah. Dia tidak pernah dicibir atau dipukul seperti kebanyakan.
"Hyo lo ada hubungan apa ma Taeyong?" Tanya Yuju seraya mendribble bola.
"Taeyong itu siapa?"
"Temen sekelas kita oy!" Jennie berkata gemas. Yang lain tertawa melihat kepolosan Hyojin.
"Yang mana?"
"Yang tadi ngobrol sama lo. Jangan deket-deket sama dia. Dia itu sinting." Kata Yuju sambil menshoot bola.
Hyojin menggeleng. "Dia baik kok."
Mereka tertawa. Hyojin ikut tertawa.
Tapi...
Bugh!
"Hyojin!"
Tbc