VOMENT DIBUTUHKAN YETH :)
***
"Ahh Kak Chanyeol? Ngapain di situ malem-malem?" Tanya Hyojin bingung. Chanyeol yang sedang tiduran di taman rumah Hyojin mendongak.
"Tadinya pengen ketemu lo. Tapi gak jadi. Trus gue baringan di sini. Boleh kan?"
"Boleh." Kata Hyojin mengizinkan. Gadis itu duduk di samping Chanyeol. Memejamkan matanya erat, menghirup udara malam yang dingin. Bibirnya melengkung menciptakan senyuman. Rambut panjang kelamnya dia biarkan tergerai terhempas angin.
Chanyeol terpukau. Dia beralih menjadi duduk menyamping. Menatap siluet wajah Hyojin di malam hari rasanya membuat hatinya sedikit berubah, entah apa.
Dia terus menatap Hyojin tidak berkedip.
Hidung mancung, ukuran wajah yang mungil, kulit putih bersih bak susu, bibir merah muda nan berisi. Bisa Chanyeol simpulkan bahwa gosip tentang Hyojin gadis tercantik seantero sekolah seratus persen benar.
"Cantik." Tak sadar mulutnya mengucapkan hal itu. Hyojin membuka matanya perlahan.
"Hm. Banyak yang bilang kalo Hyojin itu cantik. Tapi banyak juga yang bilang kalo muka Hyojin itu hasil operasi." Katanya sedih. Chanyeol mengangguk. "Padahal Hyojin cuma pake bedak bayi yang kakak kasih."
"Bedak bayi?" Chanyeol membeo. Dia memiringkan kepala. "Lo nggak pake maskeran ato bedak dewasa gitu?"
Hyojin menggeleng. "Kak Suho bilang, bedak kayak gitu kurang baik buat Hyojin." Hyojin menatap ke arah lain. "Lagian kata Kak Suho kalo kebanyakan make up nanti digodain cowok-cowok terus diperkosa."
Chanyeol cengo.
Baru kali ini dia mengetahui adanya seorang Kakak yang melarang adiknya menggunakan make up.
"Kak?" Hyojin menggerak - gerakan tangannya di depan mata Chanyeol. Pria itu masih melamun.
"Kak!"
"Hm?"
"Mau jalan-jalan? Hyojin bosen du rumah terus." Ajak Hyojin meminta.
"Tapi inikan udah malem, Hyo."
"Masih jam sembilan kok. Ayo kak!" Hyojin menatap Chanyeol berbinar. Chanyeol terkekeh geli. Ia menganggukan kepalanya. Hyojin menjerit semangat.
"Tapi nanti kita foto-foto ya."
"Ok kak."
***
Saat ini, pukul sembilan lewat tiga puluh lima menit, Chanyeol dan Hyojin telah sampai di sebuah pasar malam.
Mereka berdua turun dari mobil lalu berjalan memasuki gerbang.
"Hyojin mau main apa?"
"Apa aja terserah kak Chanyeol." Jawab Hyojin penuh semangat. Chanyeol kembali tergelak.
"Kita main itu mau?" Tanya Chanyeol seraya menunjuk sebuah wahana kincir angin. Hyojin lagi-lagi mengangguk mengiyakan.
"Ayo kita beli tiketnya."
Chanyeol menggandeng tangan Hyojin lalu memesan tiket. USai itu mereka masuk ke dalam wahana itu.
Mereka berdua tersenyum.
Namun senyuman Chanyeol justru menghilang saat Sehun tanpa diundang masuk ke dalam ruangan mereka lalu duduk di depan Chanyeol dan Hyojin.
Cowok itu tanpa tahu diri tersenyum manis.
"Kak Sehun main juga? Wahh nambah seru dong." Kata Hyojin sambil tersenyum lebar.
Sehun tersenyum kala Hyojin menatapnya. Begitu pula dengan Chanyeol. Pria itu tersenyum lebar.
Tapi saat Hyojin mengalihkan pandangannya ke luar jendela, dua cowok itu saling melempari tatapan tajam yang begitu mematikan. Dan saat Hyojin menatap mereka berdua, Sehun dan Chanyeol tersenyum bagai malaikat.
Benar-benar pria aneh.
***
Kini mereka bertiga tengah duduk di kursi.
Pria yang memakai kaos hitam dengan jeans hitam itu menyesap kopinya perlahan. Sedangkan pria yang memakai jaket merah tengah asyik memakan ice cream. Dan Hyojin yang duduk diapit oleh si cowok berjaket alias Chanyeol dan Sehun si pria yang memakai pakaian serba hitam tengah menyesap Thailand Tea jumbonya.
"Hyo katanya mau foto bareng." Ujar Chanyeol mengingatkan. Hyojin menepuk dahinya.
"Hyojin lupa. Maaf ya kak." Hyojin nyengir. Chanyeol mengangguk. Ia mengambil ponsel kemudian menyalakan kamera.
"Kak Sehun ayo ikutan juga."
"Ha?"
"Kita foto bareng." Ucap Hyojin sambil menggandeng tangan Sehun.
Sehun memutar bola mata malas. Dia mengangangguk mengiyakan lalu menatap tangannya yang Hyojin gandeng.
Jujur saja Sehun benci di gandeng seperti sekarang. Namun karena yang menggandengnya adalah Hyojin, dia membiarkan.
Dia akan membiarkan Hyojin berbuat sesuka hati sampai gadis itu benar-benar mencintainya. Setelah itu, pemenang taruhannya adalah dia. Lalu saat Sehun sudah mendapat imbalan, dia akan meninggalkan Hyojin hingga terpuruk.
Ide yang sangat brilian. Sehun akan merasa puas jika hal itu benar-benar terjadi.
Dia tidak peduli pada perasaan Hyojin nanti. Suruh siapa Hyojin mau saja dia manfaatkan. Terkadang Sehun berpikir bahwa wanita itu benar benar sangat lemah dalam urusan cinta.
"Ayo senyuum!"
Cekrek! { bomat gue bingung -,-}
"Hyojin-ah!"
Chup!
***
WARNING PENDEK SANGAAAADDDD.
JANGAN LUPA BUAT
VOMENT
SAMA
BACA
CERITA GUE
YANG LAIN JUGAAA :VJANEE~~~
SARANGHAEYOO 💋💋💋