Part 1

68 5 0
                                    

Sinar matahari menyelinap masuk ke dalam kamar sang manusia bernama Reva, tetapi pemilik kamar belum juga membuka matanya yang saat ini sudah jam 06.30.

"Nak, bangunn udah jam setengah tujuh nanti sekolahmu telat. Ayo bangun!" Kata Santy (Bunda Reva)

Reva pun membuka matanya yang sedari tadi terpejam dan ia melihat jam yang berada diatas nakas di sampingnya.

"HAHHHHHH?!!!!! BUNDA KENAPA GAK KASIHTAU REVA KALAU SEKARANG JAM SETEN..." Ucapan Reva terhenti, karena bundanya menutup mulutnya dengan bantal.

"Kamu itu teriak teriak kayak orang utann. Daripada kamu teriak teriakk buruan mandi habis itu sarapan." Ucap lirih Santy.

Reva mengangguk dan berlarian ke kamar mandi yang ada dikamarnya. Untung saja ada kamar mandi di kamarnya kalau tidak semakin telat nantinya.

Setelah mandi dan sarapan, Reva menuju sekolah menaiki angkutan umum. Walaupun keluarganya dibilang cukup kaya, karena Ayahnya menjadi CEO di suatu perusahaan. Reva tidak pernah mau memakai kendaraan pribadi. Menurutnya itu Ribet,Aneh memang


Reva telah sampai di sekolah sebelum bel masuk berbunyi, Karena Reva datang saat 5 menit lagi bel berbunyi. Dia memasuki kelas XI IPA 3 yang mana itu kelasnya.

Reva memasuki kelasnya dan..

"ASSALAMMUALAIKUM." Salam Reva sambil menggebrak pintu.

"ASTAGFIRULLAH REVA. WAALAIKUMSALAM." Balas teman temannya yang sudah mengetahui kalau iyu Reva.

Reva menghampiri sahabatnya yaitu Leva, Nanda, Indah yang lagi bersantai santai di bangkunya sambil mendengarkan musik melalui hedset.

"Woy diem bae dah ngomong napa. Mulut itu diciptakan tuhan untuk makan dan berbicara. Kalian dikasih mulut untuk tuhan agar digunakan dengan baik dan berman..." Ucapan Reva terhenti, Karena temannya Indah sudah menyela nya duluan.

Indah melepas hedset
"Berisik lo badak." Setelah berucap itu Indah memasang hedsetnya lagi dan tidak memedulikan Reva lagi.

"Yehh gak asik lo pada. Mendingan gue ke ayang Revan." Kata Reva sambil mengedip kepada Revan yang duduk dibelakang Reva.

Revan hanya menghela nafas kasar. Reva menghampiri Revan dan mengusir teman sebangku Revan, yaitu Adi.

"Revann, Revan, Revan oyy jawab kek gue dateng pagi gini kan buat lo Van. Sakit hati eneng bang didiemin doang." Kata Reva yang kepalanya sudah diletakkan di bahunya Revan yang Spontan langsung Revan tepis.

"Yaelah lo dateng pagi dari Hongkong. Jibang banget gue ama lo Va, Va." Sahut Lingga.

"Sirik ae lo upil badak." Balas Reva
dengan wajah yang menyeramkan.

Revan mendorong kasar Reva.

"Pergi."

"Yaelah bang Revan jahat batt dah, kasuan nih sama pantat gue sakittt, tapi lebih sakitan kata kata mu deh bang." Ucap Reva sambil mengelus pantatnya yang kesakitan

"Mampus lo." Ucap Adi, Lingga, Rafael.

"Ih nyebelin banget lo pada. Revan tuh temen upil lo jahat banget sama istri mu ini." Adu Reva yang bermuka cemberut.

Cold boy VS Absurd girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang