Part 4

36 5 3
                                    

Reva dan Revan telah selesai menyantap bubur ayam. 5 menit kemudian bel masuk berbunyi yang membuat Revan berdiri dari tempat duduknya.

Reva mengejar Revan dan menjajarkan langkahnya dengan Revan yang berada disampingnya. Revan tidak peduli dengan keberadaan Reva.

"Lo mah ninggalin gue aja. Kan kita kesini bareng, ke kelasnya juga bareng. Dasar triplek, untung gue sayang." Ucap Reva yang berkedip kepada Revan.

Revan tidak peduli dan pergi meninggalkan Reva yang dibelakangnya sedang mengejarnya dan memanggil namanya.

"Triplek, Triplek, Triplek woy gila lo tungguin gue napa sih." Teriak Reva.

Tiba tiba tanpa angin tanpa hujan, Reva jatuh seperti kesandung yang membuatnya meringis kesakitan.

Reva mengelus kakinya, "Triplek bantuin gue kek. Malah diem aja lo disono, giliran gue jatoh lo berhenti. Atau jangan jangan lo care ya sama gue."

Revan tersenyum tanpa mau membalikkan badannya, "Dasar gadis bodoh." batin Revan.

Revan pergi ke kelasnya dan tak menghiraukan Reva seolah olah Reva hanya seperti angin lewat yang tidak berguna.

Reva mendengus sebal, "Dasar Batu, Triplek. Gue akan buat lo jatuh cinta sama gue!"

- Cold boy VS Absurd girl -

Leva, Indah, dan Nanda menunggu Reva yang tak kunjung datang pdahal bel masuk sudah berbunyi. Seketika mereka semua menoleh dan melihat pintu kelas yang baru ada orang memasukinya yaitu Revan.

Leva berdiri dan menghadang Revan, "Mana teman gue, Reva?"

"Tuh." Balas Revan yang jempolnya menunjuk ke kebelakang.

Leva, Indah, dan Nanda menoleh ke orang yang sedang berwajah tidak enak dipandang. Leva dan Nanda menghampiri Reva, Jangan tanyakan Indah kenapa tidak menghampiri Reva karena dia ketika Reva masuk pun hanya menatap datar temannya seolah tak peduli.

"Eh tuyul, Lo ilang ilangan mulu. Tadi gue cariin, ternyata lo di kantin sama pangeran lo. Nyusahin lo." Kata Nanda berucap sebal.

"Sampe ditarik tarik sama bocah bocah curut noh." Leva berucap sambil menunjukkan teman temannya Revan.

Reva dan teman temannya duduk di bangkunya karena guru sudah datang. Seketika murid murid yang berada di XI IPA 3 berdecak sebal karena kelas tidak free.

"Pagi anak anak." salam Pak Dwi guru Matematika.

"Pagi pak."

"Sekarang kita akan ulangan. Siapkan kertas, alat tulis untuk ulangan. Tidak pakai alasan ataupun mengeluh!"

Lingga mengeluh, " Yaelah pak, ulangan muluu. Lama lama rambut saya botak kayak rambut bapak, Botak plontos."

"Tau nih kan kalau saya gak cakep lagi kan, bisa bisa cewek cewek menatap saya seperti sampah." Sambung Rafael

"Bapak tiati ya, kalau bapak mikir mulu tiatu itu kepala bisa jebol ke otak." Balas Adi.

Pak Dwi menatap tajam dan intens Lingga, Adi, dan Rafael dan..

"KALIAN KURANG AJAR SAMA SAYA. KALIAN KELUAR HORMAT KEPADA BENDERA DAN TIDAK BOLEH IKUT ULANGAN SAYA. KELUAR SEKARANG KALIAN!" Pak Dwi berucap dengan tegas dan lantang.

Cold boy VS Absurd girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang