Part 11

37 3 10
                                    

Happy Reading 💙

***

Gadget yang kamu akrabi seringkali membuat aku cemburu setengah mati

***

Revan sudah datang ke sekolah saat jam 06.30 dan kelas masih sepi, bagaikan kuburan. Revan yang bosan hanya memainkan game di ponselnya sambil menunggu teman temannya datang.

Saat Revan sedang serius dengan gamenya, tiba tiba ada yang mengambil ponselnya dan membawa ponselnya begitu saja. Revan sangat murka, dan mengambil dengan paksa ponselnya dari orang tersebut yang tadi mengambil ponselnya.

"Ah, lo mah gak asik plek." Ucap Reva yang berjalan gontai ke bangkunya.

Yaps, yang tadi mengambil ponsel Revan itu Reva. Cewek absurd nan cablak yang tak mengenal lelah mengejar sang pangeran seperti author yang tak mengenal lelah mencintai doi. Apasih? Lanjut.

Teman temannya Reva sudah datang dan berada di bangkunya masing masing. Reva terus memandang indah sambil menaikkan dan menurunkan kedua alisnya. Indah yang merasa ditatap seperti itu, hanya biasa saja.

Reva menyenggol lengan Indah "Ah ciee kutub udah gak jomblo lagi nih ceritanya? Ciee yang kemarin habis jalan jalan sama ayang Adi."

"Apaan sih lo?" Jawab Indah.

Leva dan Nanda yang mendengar keributan keributan di belakang, segera menoleh dan menatap Reva yang cengengesan sambil menatap Indah.

"Kenapa rev?" Kata Leva yang kepo.

Reva merapatkan tubuhnya dengam mereka dan mereka juga merapatkan tubuhnya dengan Reva, semacan diskusi tetapi diskusi gosip. Reva mulai menceritakan kejadian kemarin saat di cafe bersama Revan dan melihat Indah bersama Adi semacam sedang dinner. Semua diceritakan oleh Reva saat di Cafe. Ketika Leva dan Nanda mendengar itu, mereka langsung melotot ke arah Indah.

"DEMI APA LO KEMARIN DINNER SAMA ADI?!" Teriak Nanda kencang membuat seisi kelas menatap horor ke arahnya.

Indah segera membekap mulut Nanda " Lo gak usah teriak bisa?!"

"Sorry sorry"

Adi yang mendengar namanya disebut sebut hanya tersenyum bangga dan menatap satu persatu temannya. Lingga yang menyadari itu langsung bergidik ngeri begitupun Rafael.

"Temen lo ngapa dah fael. Call RSJ woy." Ucap Lingga yang berbisik dengan Rafael.

"Lo aja. Lo kan sebangsa sama dia."

"Bangsat!"

"Ampun bang."

"Mati ae lo."

Indah sedari tadi sudah menceritakan kenapa ia bisa makan di Cafe tersebut dengan Adi dan hanya direspon kata 'Oh' saja dan mengangguk.

Bel masuk sudah berbunyi dan saatnya pelajaran sudah dimulai. Untung saja gurunya tidak killer, kalau killer? Berabe nasib Reva.

- Cold boy VS Absurd girl -

Reva menghampiri Revan yang bersiap siap mengendarai motor ninjanya. Dengan tiba tiba Reva menaiki motor Revan.

"Eh es batu anterin gue ke toko buku ya, gue mau beli Novel. Pokoknya harus anterin titik gak pakai koma." Ujar Reva.

Revan hanya menatapnya malas dan lebih memilih mengikuti permintaan gadis absurd nan cerewet itu daripada harus berdebat dengannya yang ujung ujungnya pasti gadis absurd itulah yang menang. Reva memeluk pinggang Revan dengan erat takut hilang diambil cabe.

Ketika sudah sampai toko buku, Reva dengan tidak sabaran langsung turun dari motor dan berjalan kedalam toko buku sambil bersenandung kecil, Revan hanya mengikuti langkah kaki Reva saja.

Reva sudah mengambil novel yang ia ingin beli, tetapi ketika ia berjalan menuju kasir. Dia melihat di salah satu rak buku terdapat seperti buku kecil berjudul 'menjadi cowok romantis' diambilnya buku tersebut.

Reva menghampiri Revan, "Batu, nih ada buku khusus buat lo. Baca deh pasti suka!"

Revan membaca judul buku itu, dia mengernyit heran dan menatap perempuan yang tersenyum senang berada di hadapannya saat ini.

"Bagus juga nih buku, lumayan biar gue sedikit demi sedikit menjadi cowok romantis." gumam Revan.

"Lo tadi ngomong apa?"

"Gak!"

"Udah ambil aja bukunya, nanti sampai rumah pelajarin ya. Biar sekali kali jadi cowok romantis jangan ketus mulu."

"Hm."

Revan berjalan ke kasir yang diikuti oleh Reva. Reva sangat senang melihat adanya perubahan pada sifat Revan yang membuatnya bahkan bisa terbang. Revan dan Reva memberikan bukunya pada mbak kasirnya.

"Jadi semuanya 350 ribu dek." Ucap mbak kasir.

Reva kaget dengan jumlah harganya, tetapi ia berusaha bersikap tenang supaya tidak memalukan dirinya sendiri dihadapan pacar. Eh?. Dikeluarkannya dompet dan ia menepuk dahinya sendiri.

"Haduh berabe nih gue cuman bawa uang 200 ribu. Yaelah." batin Reva.

Revan melihat Reva yang gelisah dan menggigit kuku jarinya. Revan paham, karena ia sempat melihat dompet Reva, dan menatap gadis cablak itu dengan tatapan iba.

"Niat mau beliin tapi malah gue yang beliin." batin Revan.

Revan mengeluarkan 3 lembar seratusan ribu dan selembar lima puluh ribu dan diberikannya kepada mbak kasir. Reva yang melihat itu merasa lega dan juga malu.

Revan segera meninggalkan toko buku tersebut dan berjalan ke parkiran, Reva yang melihat itu langsung memasukkan kembali dompetnya dan berlari mengikuti Revan. Revan langsung memakai helm dan menaiki motornya begitupun Reva. Mereka keluar dari parkiran dan menuju rumah Reva.

- Cold boy VS Absurd girl -

Revan dan Reva telah sampai dirumah Reva, Reva turun dan memberikan helm pada Revan.

Reva tersenyum "Makasih ya udah dibayarin, jadi malu gue."

"Cih, niat beliin akhirnya gue yang beliin. Lain kali bawa uang banyak, orang kaya dompet tipis." Jawab Revan.

Jlebb

"Tuh ngomong gak bisa disaring lagi apa? jlebb  banget di hati." gumam Reva.

Tanpa memedulikan Reva, Revan segera meninggalkan rumah Reva. Reva masih kesal dengan perkataan Revan, Reva masuk kedalam rumahnya dengan maki maki an yang dilontarkan pada mulutnya.

- Cold boy VS Absurd girl -

Maaf telat update😥
Author miris kuota😢
Maaf kalau ada typo


Vote & Comment jangan lupa
Follow ig
@crtvaz







Yeayy update😘

Cold boy VS Absurd girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang