Part 7

59 3 5
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 18.00 yang menandakan sejam lagi Revan akan memulai balapannya dengan Fino. Revan sudah menyiapkan dan sudah mengservis semua mesin di motornya. Lingga, Adi, dan Rafael sedang di rumah Revan.

"Eh udah jam 6 berangkat yok, Nanti telat, Fino nanti bakalan ngatain Lo pengecut van." Kata Adi.

Revan telah berdiri dan berjalan keluar dari rumahnya menuju garasi. Lingga dkk hanya menghela napas kasar, berdiri dan menuju garasi juga untuk menaiki mobilnya Lingga. Setelah mereka sudah siap semua, mereka mulai keluar dari kawasan rumah Revan.

- Cold boy VS Absurd girl -

Reva yang sedang gabut dan tidak punya kerjaan, Ia memilih ke kamar abangnya Bagas. Reva langsung nyelonong masuk ke kamar Bagas, yang membuat Bagas terkejut.

"Eh lo main masuk aja, ketok pintu kek. Kalau gue habis mandi trus gue lagi pakai baju gimana?" Omel Bagas.

Reva menatap Bagaa dengan aneh, " Nyatanya lo gak lagi pake baju kan. Oh iya gue liat liat lo rapih, mau kemana lo. Mau nongkrong di Club ya lo?"

"Gak lah. Gue mau lihat balapan tuh dibelakang perumahan kita dekat Warung Pak Bejo" Ucap Bagas.

"Ohh, gue ikut ya? Gue lagi gabut, jamin deh gak macem macem"

"Yaudah buruan!"

"Oke gue ganti baju dulu bentar." Ucap Reva yang langsung pergi ke kamarnya.

Bagas menunggu Reva di parkiran garasinya, Ia sudah pamit sama Ayah dan Bundanya. 15 menit kemudian Reva sudah siap dengan Baju kaos adidasnya, celana ripped jeans, dan tidak lupa memakai sepatu sneakers.

Reva menaiki motor Bagas, dan Bagas mengendarai motornya menuju tempat balapan itu.

- Cold boy VS Absurd girl -

Reva dkk sudah sampai di tempat arena balapan tetapi ia seperti memikirkan sesuatu.

"Ini kayaknya jalan perumahan Reva. Ya gak sih? batin Revan.

"Woi bengong aja lo, siap siap gih dikit lagi mulai." Rafael berucap sambil menyenggol lengan Revan.

Revan meninggalkan teman temannya dan menuju area balapannya.

Tiba tiba ia tidak sengaja melihat sesuati yang membuat alisnya bertaut yang artinya ia sedang heran.

"Kayak Reva sama abangnya." batin Revan.

Revan tidak salah lihat, itu memang beneran Reva. Saat Revan melihat Reva, Reva juga melihat Revan yang sedang menatapnya. Reva menyenggol Bagas yang membuat Bagas menaikkan sebelah alisnya menandakan pertanyaan "apa?"

"Bang, Revan balapan juga?" Kata Reva.

" Gak tahu gue mah cuman liat doang gak tahu siapa yang balapan." Balas Bagas.

Reva berdecak sebal sambil menunjukkan tangannya ke arah Revan dan Bagas mengikuti arah jari Reva.

"Itu bang Revan. Ah gak bisa dibiarin nih, Revan gak boleh ikutan balapan. Ntar kalau dia kenapa kenapa gimana. Bisa jomblo gue bang." Ucap Reva yang berjalan menuju Revan dan meninggalkan abangnya Bagas.

"Yeh bocah ninggalin gue, berasa jomblo gue." Ucap Bagas kesal.

Reva menghampiri Revan dan ketila sampai dihadapan Revan, ia mengeryit heran.

"Eh triplek lo mau balapan ye. Gak gak bisa lo balapan. Istri lo larang lo nih. Kalau lo kenapa kenapa, repot gue. Ntar gue janda." Kata Reva.

"Gak. Gue harus balapan hari ini juga. Lo gak berhak ngelarang gue." Jawab Revan.

Cold boy VS Absurd girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang