Part. 01.2 [17+]

4.2K 393 73
                                    

Ehem ehem
.
.
.
Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****



Pandangan Eunha tiba-tiba memburam setelah meminum yang dikiranya tadi adalah air putih. Entah kenapa ruangan ini terasa sepi dan hanya terdengar suara gelak tawa yang dilontarkan oleh seorang laki-laki bertubuh jangkung itu.

Dengan sekuat tenaga Eunha beranjak dari duduknya melangkah keluar dari ruangan ini. Eunha beruntung laki-laki itu tidak mencegatnya.

Eunha menyadarkan tubuhnya sejenak di tembok. Kepala terasa pening, hawa panas mulai menjalar keseluruh tubuhnya. Entah kenapa tubuhnya seakan mendambakan sentuhan dan Eunha ingin sekali melepas pakaian yang melekat ditubuhnya.

"Manis."

"Jangan sentuh aku!" Eunha menepis tangan nakal yang mulai merayap di bagian tubuhnya. Setelah dirasa kuat berjalan Eunha menggerakan kakinya menuju ke sembarang arah. Pokoknya di tempat sunyi yang tak ada pengunjungnya.

Cklek.

Eunha melihat disekitaran ruangan gelap tanpa penerangan. Biasanya seperti ini penyewanya tidak ada dan bisa di gunakan Eunha untuk melepas pakaiannya. Sebelum itu terlebih dahulu Eunha mengunci pintu tersebut tanpa mengkhawatirkan sesuatu yang mungkin akan terjadi padanya.

"Akhirnya lo datang juga. Gue udah lama nungguin lo." Laki-laki bertubuh tegap itu beranjak dari duduknya dan berjalan sempoyongan mendekat kearah Eunha lalu tanpa ragu ia memeluk erat tubuh Eunha yang mendadak kaku.

"Kak Jungkook..." cicit Eunha seakan tidak percaya bahwa seniornya lah yang memeluk tubuhnya.

Perlahan tangan laki-laki itu mengusap punggung belakang Eunha yang dapat menimbulkan gelenyar aneh pada dirinya.

"Lepasin aku!" Berontak Eunha ketika tanda bahaya mulai berbunyi tapi tak dihiraukan. Laki-laki itu malahan semakin mengeratkan pelukannya begitu dalam seakan.

"Lepasin aku? Sejak kapan seorang jalang yang dibayar mahal-mahal tidak ingin disentuh. Cih! Lo kira gue bayar pake daun?"

"Kamu salah orang." Jelas Eunha berharap laki-laki itu mengerti ucapannya dan bukan Jeon Jungkook namanya kalau melepas mangsanya begitu saja tanpa menyicipinya terlebih dahulu.

"Gue gak peduli! Lebih baik kita langsung ke intinya saja. Gue udah gak tahan lagi."

"Kak Jungkook!"

"Lo tau nama gue? Berarti benar lo jalang yang gue bayar."

"Bukan begitu." Elak Eunha tapi tak di dengar Jungkook.

Tanpa menunggu lama lagi Jungkook langsung mengangkat tubuh Eunha lalu menghempaskannya di atas kasur dan menindihnya sebelum mangsanya bergerak untuk kabur.

****

Dimulai dari pipi lalu menjalar ke bibir. Ciuman Jungkook dilakukannya dengan tergesa-gesa. Keinginannya sudah tidak bisa dibendung lagi. Selesai di bibir, Jungkook mulai menciumi area sekitar leher Eunha lalu turun semakin ke bawah sampai pada dua buah dada yang menjadi pusat perhatiannya.

"Ahh..." Eunha mendesah ketika Jungkook menggigit buah dadanya yang masih ada penghalangnya. Dari tatapan mata menggelap yang di pancarkan Jungkook, Eunha dapat menerka bahwa Jungkook sekarang ini sedang dipenuhi oleh hawa nafsu.

Tangan Jungkook bergerak lincah di sekitar tubuh Eunha. Jungkook sangat tahu bagian-bagian sensitif mana yang dapat merespon tubuh seorang gadis.

Bibir Jungkook masih setia mengecup, menjilat, bahkan sesekali menggigit leher jenjang Eunha yang dipenuhi oleh keringat.

"Ahh, Kak..." Eunha yang sedang dipengaruhi obat perangsang mendongakkan wajahnya dengan mata terpejam merasakan setiap sentuhan yang diberikan Jungkook di tubuhnya. Jujur saat ini Eunha menginginkan sentuhan lebih dari Jungkook.

Kini, tangan laki-laki itu sudah mulai membuka satu per satu pakaian yang melekat di tubuh Eunha. Hingga tinggal menyisakan bra dan celana dalam miliknya. Eunha menggelengkan kepalanya dengan tatapan sayu ke arah Jungkook.

"Kak Jungkook, aah..." Jungkook menggesekkan wajahnya di antara belahan dada Eunha, membuat gadis itu mendesah lagi.

Dengan satu gerakan, tangan Jungkook sudah menyusup ke belakang punggung Eunha, mencari pengait yang menutupi apa yang menjadi incarannya saat ini. Tidak butuh waktu lama untuk Jungkook membuka pengait itu. Karena satu kali tarikan saja itu sudah terlepas begitu saja.

Beberapa detik berlalu Jungkook hanya menatapnya tidak percaya. Sudah banyak gadis di luar sana yang ia lihat secara langsung bagian tubuhnya seperti saat ini, tapi beda saat melihat Eunha yang berada di bawahnya.

Eunha reflek menutupinya dengan kedua tangan. "Kak!"

Jungkook tidak peduli dan kembali memagut bibir mungil Eunha. Dan beralih ke buah dada yang membusung di depannya dengan sempurna.

Jungkook menghisapnya seperti anak kecil yang sedang menyusu. Eunha menjerit kecil saat Jungkook dengan sengaja menggigitnya. Desahan yang keluar dari bibir mungil Eunha itu semakin membuat Jungkook ingin segera menuntaskan nafsu birahinya.

Satu jari Jungkook ia masukkan ke dalam bagian bawah inti tubuh Eunha tanpa membuka penghalangnya. Karena hanya itu yang masih tertutupi untuk saat ini. Seperti ada sesuatu yang mulai memasukinya, membuat Eunha menegang saat itu juga.

Jungkook memberinya sensasi tersendiri. Eunha merasakan pusing yang luar biasa di kepalanya, tapi gadis itu tidak ingin mengakhirinya begitu saja. Semua itu atas pengaruh obat perangsang yang diberikan laki-laki brengsek yang menawarinya minuman.

"Ah... ah... ah...kak... engh..."

Eunha merasakan akan ada sesuatu yang meledak dari dalam dirinya. Dan benar saja. Hanya dengan satu jari Jungkook yang berada di dalamnya mampu membuat Eunha orgasme.

Jungkook tersenyum bangga. Ia bisa membuat gadis dibawah kukungannya mendapatkan puncaknya. Meskipun, itu bukan permainan yang sebenarnya. Yang terjadi tadi hanyalah awalnya. Dan Jungkook masih belum mendapatkan apa-apa.

Fiuh💦😧

Tbc.

Jangan marah ya. Maaf gue gantung😂

Jangan lupa koment + vote biar gue semangat ngetiknya.

Next --> 1.3 [Malam petaka] 17+

Jadwal update another side : selasa dan kamis (hari ini bayar utang😂 pokoknya gak mau fast up kalo apresiasinya dikit.)

Kok cuman dua hari aja dalam seminggu? (Bunuh aku! I am not robot. Gue sedikit sibuk di real life dan gak bakalan tiap hari ngetik mikirin cerita. Gue butuh hiburan seperti tidur, makan, mandi, main moba, main superstar bts yang bentar lagi jadi peringkat satu😂 pacaran *eh abaikan😃 pokoknya itulah alasan gue😁 kalo ide lancar gue bakalan fast up kok😎)


Salam dari sintia yang lagi keringeten dingin pas ngetik adegan ehem ehem.

Another SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang