YP 07

7.4K 699 78
                                    


Happy Reading^^


#Author Pov.

"Apa yang akan kau lakukan? Lepaskan aku!"

Yeri segera membenarkan posisi roknya yang kini tersingkap, ia kembali memberontak ketika Jungkook terus berusaha untuk menyentuhnya. Yeoja itu mulai ketakutan bahkan kini mulai menangis, tapi Jungkook tetap tak mau berhenti.

Namja Jeon itu pada akhirnya berhasil menguasai istrinya. Kini Yeri berada di bawah tubuh Jungkook, dadanya kembang kempis karena sedaritadi berusaha melepaskan diri. "Apa sulitnya untuk berjanji?"

"Baiklah, aku berjanji akan menjauhinya. Tolong lepaskan aku sekarang." pinta Yeri yang benar-benar harus menyerah setelah mendapatkan pemaksaan dari suaminya itu. Jungkook kini merasa senang, tapi tidak untuk melepaskan Yeri sekarang.

Jungkook mencengkram kedua tangan Yeri yang sudah lemas untuk memposisikannya di atas kepala, jelas saja tindakannya ini di pertanyakan oleh sang istri. Bukankah ia sudah berjanji?

"Kamu adalah istriku. Milikku. Jadi biarkan aku menyentuhmu." gumam Jungkook dengan suara yang terdengar berbisik, ia kini diliputi oleh hawa nafsu.

"Bukankah aku sudah berjanji? Kenapa kau masih saja menyentuhku?" protes Yeri tak bisa terima, ia tak keberatan kalau suaminya menyentuhnya jika mereka sama-sama ingin melakukannya atas dasar cinta. Tapi sekarang ini Yeri belum tahu bagaimana perasaannya terhadap namja itu.

Jungkook menjauh dari leher Yeri. "Aku suamimu Kim Yerim dan aku berhak atasmu. Kau lupa?..."

"...setidaknya kau berikan aku imbalan setelah aku bersusah payah bekerja untuk menghidupimu." lanjut Jungkook dengan nada yang penuh dengan tuntutan, mendengar suaminya bicara seperti itu membuat Yeri terdiam.

Apa Kim Yerim harus rela menyerahkan tubuhnya dijamah oleh namja yang belum yakin dia cintai? Tapi Jungkook adalah suaminya dan sudah kewajibannya sebagai seorang istri melayani sang suami. Sekarang ia dilanda bimbang, antara mempertahankan egonya apa menjalankan kewajibannya.

Akhirnya Yeri putuskan untuk memberi apa yang Jungkook inginkan, lagipula kalaupun ia menolaknya maka namja itu akan tetap melakukannya. Yeri telah mengetahui sisi egois suaminya, keinginan Jungkook tak bisa di tolak. Melakukan pemberontakan juga akan tetap berakhir sia-sia.

Yeoja Kim itu mulai memejamkan kedua matanya, membiarkan Jungkook menyentuhnya tapi ia tak mau melihat apa yang akan suaminya lakukan kepadanya. Melihat Yeri pasrah, Jungkook tersenyum kemudian menjatuhkan tubuh dirinya ke samping Yeri.

"Kau tegang saat aku hendak menyentuhmu, apa tadi itu pertama kalinya bagi dirimu?" tanya Jungkook sembari menoleh dan mendapati wajah Yeri memerah penuh kegugupan. Istrinya itu mulai merubah posisi berbaringnya itu menjadi menyamping memunggungi sang suami.

Yeri mulai menangis dalam diam, ia benar-benar takut jika harus sampai berhubungan intim sekarang. "K-kamu me-membuatku takut tadi." isaknya sembari menenggelamkan wajahnya di telapak tangannya.

"Maafkan aku."

Jungkook lalu merengkuh pinggang istrinya dari belakang namun beberapa kali di tepis oleh Yeri. "Aku hanya ingin memberikanmu pelajaran supaya kau tak menentangku lagi. Lain kali jika kau masih saja tidak mau mendengarkan ucapanku, aku akan benar-benar melakukannya."

Yeri tidak menepis tangan Jungkook. membiarkan tangan namja itu melingkar di pinggangnya, tangisnya pun mereda karena dekapan hangat dari Jungkook. Tak lama kemudian kantuk mulai melanda keduanya, hingga masing-masing terlelap masuk ke alam mimpi.

~***~

Keesokan paginya....

Yeri terbangun lebih dulu, ia perlahan melepaskan pelukan Jungkook di pinggangnya kemudian bergegas mencuci muka di kamar mandi, ia lalu kembali pada suaminya untuk membangunkan namja itu.

Young parentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang