YP 03

7.2K 819 161
                                    

Happy Reading^^

#Author pov.

"Yerim! Kau mabuk ya?" Tanya Jungkook setelah melihat istrinya tengah terduduk di salah satu bangku sambil membungkuk karena kini kehilangan setengah kesadarannya.

Jungkook menghela nafas ketika melihat yeoja di hadapannya, dia juga menyadari kalau orang-orang yang berada disekitarnya tengah memperhatikan Yeri dengan tatapan hendak menerkam yeoja itu. Kalau saja dia memilih pergi, mungkin Yeri akan jadi sasaran empuk pria-pria disana.

Jungkook akhirnya bergegas merangkul yeoja itu, memapahnya menuju pintu keluar restoran tersebut. Dalam langkah keduanya, mereka berpapasan dengan Seokjin dan Irene. "Hyung, aku pamit pulang duluan. Yerim mabuk berat."

"Iya, bawa saja mobilku." Seokjin menyerahkan kunci mobilnya pada Jungkook, setelah berpamitan pada pemilik pesta, keduanya masuk ke dalam mobil milik Seokjin.

Jungkook memasangkan sabuk pengaman untuk Yeri, ia merasakan hembusan nafas hangat yeoja itu di lehernya yang membuatnya bergidik.

Setelah berhasil memasang sabuknya, Jungkook kini mulai melajukan mobil itu menuju ke apartemen mereka. Sesekali ia melihat kondisi Yeri yang masih tak sadarkan diri.

Hingga dirinya yang tengah menyetir mulai tidak fokus karena melihat leher jenjang milik Yeri yang kini terekspos, bahu putih mulusnya membuat dia merasa sesuatu yang aneh tengah menghampirinya.

Yeri lalu merubah posisi duduknya menjadi lebih tegak hingga leher dan bagian atas dadanya terlihat jelas, wajah Jungkook mulai memerah kala mendapati sesuatu yang dapat membuatnya dikuasai keinginan untuk menyentuh yeoja itu.

"Tidak Jungkook! Dia hanya wanita biasa, tak ada yang spesial darinya dan aku yakin tubuhnya juga biasa saja." Batin Jungkook bersuara.

Meskipun sudah berusaha untuk meyakinkan diri sendiri, Jungkook tetap tidak bisa fokus menyetir. Dia sesekali melirik pada Yeri yang kali ini ia lihat tengah menggigit bibir bawahnya yang tipis dan berwarna merah cherry.

Jungkook tidak kuasa lagi, ia menepikan mobilnya ke pinggir jalan. "Kamu membuatku gila Kim Yerim." Geramnya sembari memukul setir mobil itu, ia tengah mencoba untuk menetralkan dirinya.

"Hhhhh....Aku ingin mencobanya." Yeri bersuara, Jungkook yang mendengar itu menoleh seketika dan mendapati istrinya tengah meracau.

Oh astaga, Jungkook benar-benar sudah tak tahan melihatnya.

Namja itu mendekatkan dirinya ke arah Yeri lalu mulai menarik tengkuk istrinya. Sebuah kecupan yang singkat dan ringan mendarat di bibir tipis milik Yeri.

Batinnya bersuara. "Aku suka rasanya."

Jungkook kembali mengecup bibir Yeri beberapa kali dengan pelan dan dalam.

Yeri merasa tidak nyaman ketika Jungkook mulai memberinya ciuman yang penuh dan begitu membabi buta, Yeri merasa sesak dan kehabisan nafas.

Jungkook menurunkan pandangannya ke bawah lebih tepatnya ke dada Yeri, ia lalu mengarahkan jari-jemarinya untuk menyentuh kulit mulusnya Yeri yang kini terekspos, mulai dari wajah, rahang, leher, serta bahunya. "Kau kan tidak punya biaya untuk merawat tubuhmu ini tapi mengapa kulitmu begitu terawat dan halus. Yerim-ah."

Nafsu yang kini telah mempengaruhi Jungkook tak mampu di kendalikan, namja itu memberikan kiss mark di sekitar leher, bahu hingga bagian atas dada sang istri.

Tok...Tok...Tok...

"Sial!"

Jungkook mengumpat kala mendengar seseorang terus mengetuk kaca jendela mobil, dia menghentikan kegiatannya untuk menutupi bagian tubuh Yeri yang terekspos dengan jaketnya.

Young parentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang