Happy Reading^^
#Author pov.
"Dasar mesum! Berhenti menggodaku." omel Yeri memberi penyerangan pada suaminya dengan mulai memukuli tubuh Jungkook dengan memakai bantal hingga limbung dan terjatuh dari atas ranjang.
Namja Jeon itu bangkit untuk membalas dendam, ia menaiki ranjang lalu menggelitiki pinggang hingga perut istrinya hingga tertawa tidak mampu menahan kegelian. "Rasakan ini, katakan ampun. Baru aku akan berhenti."
"Iya, iya, ampun Oppa. Tolong hentikan!" ampun Yeri yang pasrah tak mampu menahan kegelian lagi, akhirnya Jungkook berhenti namun tatapan namja itu membuat dirinya merasa aneh.
Kedua mata Yeri membulat ketika mendapati arah tatapan Jungkook pada dadanya yang sedikit terlihat karena bagian dada piyamanya yang cukup rendah. Ia cepat menutupinya dengan tangan agar pemandangan itu tak tampak lagi untuk suaminya.
Jungkook mengalihkan pandangannya pada sang istri, memasang wajah kecewanya. "Mengapa harus di tutupi? Aku sangat berhak melihatnya karena aku ini suamimu Kim Yerim, kau tak mengerti juga rupanya?" protesnya tak mau haknya di batasi oleh Yeri.
"Aku minta maaf, tapi aku benar-benar malu dan tidak mau kau melihatnya. Lebih tepatnya aku belum siap." timpal Yeri berusaha untuk menjelaskan kepada suaminya kalau dia belum siap memberikan apa yang Jungkook mau darinya.
Namja Jeon itu mendengus kesal, ia beranjak dari atas ranjang lalu mengambil ponselnya di atas nakas sebelum melangkah pergi, jelas saja kepergiannya itu membuat Yerim heran.
"Kau mau pergi kemana oppa?" tanya Yeri sedikit berteriak, dia berusaha untuk menahan langkah sang suami agar tidak sampai keluar dari kamar tersebut.
Jungkook menoleh padanya masih dengan tatapan kesal. "Aku tak mungkin bisa tidur seranjang dengan kamu, bukankah kau belum siap? Kalau begitu lebih baik kita pisah ranjang agar menghindari keinginanku yang bisa saja secara tiba-tiba muncul ketika seranjang denganmu." jelasnya panjang lebar.
Yeri kini di ambang kebingungan, dia tidak ingin membuat Jungkook kecewa tetapi dirinya juga belum dapat memberikan apa yang namja Jeon itu inginkan. Akhirnya dia mengambil sebuah keputusan agar sang suami tetap berada di kamar dan mau tidur seranjang dengannya.
"Jangan pergi! Baiklah, aku akan memberimu izin tapi tetap ada batasan." putus Yeri yang sukses saja membuat Jungkook terdiam mencerna ucapan istrinya atau barang kali ia salah dengar.
"Aku akan memberikanmu apa yang kau mau tapi tidak semuanya, jadi tetaplah disini." ulang Yeri yang memperjelas ucapannya, Jungkook lalu menarik ujung bibirnya. Ia sangat menghargai keputusan Yeri.
Namja Jeon itu menghampiri Yeri untuk menaiki ranjang king sizenya. "Gomawo."
"Gomawo?" ulang Yeri tak mengerti maksud dari suaminya, tak lama kemudian Jungkook menangkup wajahnya dengan kedua tangan serta memberi tatapan lembut.
Jungkook tersenyum manis. "Karena kamu sudah memberikanku semuanya, aku benar-benar beruntung memiliki kamu sampai-sampai baru menyadari kalau kamu adalah sumber kebahagiaanku."
"Apa kau sedang menggombal? Sayangnya itu tak mempan padaku." timpal Yeri sambil menggelengkan kepalanya tak percaya kala kata-kata manis itu telah terlontar dari mulut seorang Jungkook.
Tangan kanan namja itu menelusuri rahang Yeri kemudian berpindah ke leher hingga kini berakhir di tengkuk istrinya, Jungkook mendekatkan wajahnya ke wajah yeoja di hadapannya kemudian memiringkan untuk menyatukan bibir mereka.
Cukup lama hingga pada akhirnya mereka berdua mulai kehabisan nafas, Jungkook tersenyum sembari mengelus-elus lembut bibir Yeri, mereka kemudian saling bertatapan penuh kehangatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young parents
FanfictionKim Yerim (17) ikut terkena sumpah dari mulut laknat Jeon Jungkook (19), keduanya terikat dalam sebuah hubungan di masa depan, bahkan mereka telah memiliki seorang putri bernama Hyejin. Akan tetapi usia keduanya yang masih sangat muda mengharuskan...