Mereka berangkat menuju hutan tersebut sejak pukul 08:00. Jumlah yang ikut pergi kesana sekitar 20 orang. Mereka melewati sungai dan juga jalan-jalan yang cukup curam.
"Ini beneran disini?" tanya Azis sambil melihat kembali lokasi yang si share oleh Jessica.
"Iya kok bener, si Nindya ngirimnya kayak gitu." jawab Jessica.
"Tapi kenapa lokasinya kayak gini?" ujar Raka seperti tidak yakin.
"Ya... mungkin emang kesini kali." jawab Jessica sedikit bingung.
"Ah! Udah lah! Ayo kita langsung aja jalan kesana." ujar Kelvin kemudian berjalan memasuki hutan.
Kemudian mereka semua berjalan memasuki hutan. Mobil yang mereka bawa telah mereka parkir di dekat hutan. Mereka terus berjalan tanpa henti sambil melihat-lihat di setiap arah.
"Ini hutan tapi kayak perbukitan gitu, jadi nggak mungkin juga kita cepat sampai disana." ujar Kelvin kepada teman-temannya.
"Untung aja gua gak ngajak Anak sama Istri gua." jawab Ari dengan tenang.
"Emang lo udah nikah?" tanya Rika sedikit terkejut.
"Belum sih."
"Terus lo ngehamilin anak orang gitu?! Woy! Tanggung jawab lo!" jawab Rika dengan sedikit emosi.
"Yaelah... gua nggak mungkin lah sejahat itu sama anak orang." jawab Ari dengan cuek.
"Lah terus?"
"Gua bercanda."
"HEY! KALIAN NGAPAIN KESANA?!" teriak seseorang di belakang mereka.
Mereka langsung melirik ke arah belakang dan tampak seorang bapak-bapak yang sedang memegang obor.
"NYARI BIDADARI YANG JATUH DARI SURGA." jawab Ari sambil tertawa.
"Ih! Gak sopan banget sih." ujar Jessica dengan nada pelan.
"KAMI MAU MENJENGUK TEMAN KAMI YANG NENEKNYA TELAH MENINGGAL DUNIA." teriak Kelvin.
"Gak sopan Vin teriak-teriak kayak gitu." jawab Jessica sedikit kesal.
"Udahlah diam aja." jawab Kelvin acuh tak acuh.
"JANGAN KESANA! DISANA SANGAT BERBAHAYA." teriak bapak-bapak tersebut namun mereka tidak peduli dan tetap melanjutkan perjalanan.
Mereka meninggalkan bapak-bapak tersebut dan terus berjalan memasuki hutan tersebut. Hutan yang sangat lebat hingga cahaya matahari yang masuk hanya sedikit.
"Gila ini hutan adem banget." ujar Ferdi sambil memegangi jaket miliknya.
"Terus lo mau tinggal di hutan gitu?" jawab Akhsal.
"Ya nggak lah." jawab Ferdi.
Saat mereka berjalan, mereka terhenti karena terdapat tiga jalur, kemudian mereka memilih jalur yang di sebelah kiri dan mereka melanjutkan perjalannya kembali. Saat baru memasuki jalur tersebut, Jessica terhenti dan merasa sedikit takut.
"Jess... kenapa berhenti?" tanya Ayunda sedikit bingung.
Jessica terdiam karena melihat sosok kakek-kakek dan juga nenek-nenek yang sedang menyuruh mereka untuk kesana, wajahnya Kakek dan Nenek tersebut sangat pucat, Jessica langsung merasa takut karena melihat hal itu.
"Nah.. itu ada Kakek-Kakek sm istrinya, kesana lah yuk siapa tau dia bisa ngasih petunjuk ke kita." ajak Febryana yang berjalan menuju Kakek tersebut namun Jessica menahan tangan Febryana.
"Kenapa Jess?" tanya Febryana.
"Kita.. salah jalur." jawab Jessica sedikit ketakutan.
"Itu udah ada orang disana masa iya salah jalur? Ah ada-ada aja lo." jawab Febryana yang tidak percaya dengan ucapan Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hutan Tumbal [TAMAT]
HorrorMendapat kabar bahwa nenek dari teman lamanya yang tinggal di hutan telah meninggal dunia, mereka pergi untuk menjenguk keadaan keluarganya, namun setelah kesana ternyata mendapat kabar kebali bahwa tak ada keluarga teman lamanya. bagaimana kelanju...