5. 15 Tumbal

4.6K 248 10
                                    

Pagi mulai cerah, namun hanya sedikit cahaya matahari yang masuk ke dalam Hutan. Kejadian mengerikan telah menimpa mereka, 5 orang teman mereka telah hilang dari tenda.

"Kenapa mereka pada gak ada?!" tanya Kelvin dengan panik.

"Gua gak tau, bangun-bangun mereka udah gak ada." jawab Ari yang juga sama paniknya.

"Padahal.. gua sama dan yang lainnya sama sekali belum tidur loh dari jam 2 Malam." jawab Irfan.

"Coba telpon mereka." jawab Kelvin semakin panik.

Mereka semua menghubungi teman-teman mereka namun ternyata ponsel mereka telah berada di dalam tas teman-teman mereka.

"Mereka pergi kemana sih?! Kenapa gak ngabarin kita?!" ujar Rika dengan kesal.

"Udah deh sekarang gini aja, Pokoknya kita harus berpencar untuk mencari Alfian, Rizki, Ikhsan, Raka, dan Anggi. Pokoknya mereka harus ketemu." jawab Kelvin memberikankan perintah kepada kami semua.

"Jangan! Kita jangan berpencar, kita cari bersama-sama aja." jawab Irfan dengan tegas.

"Kalo gak berpencar yang ada pencarian jadi lama, Fan!" jawab Kelvin dengan kesal.

"Udah cukup! Irfan benar, kita gak boleh berpencar. Lebih baik pencarian lama tapi kita tetap utuh dari pada kita berpencar dan gak taunya kita tambah hilang semua." jawab Jessica mengakhiri perdebatan antara Irfan dan juga Kelvin.

Mereka membereskan tenda terlebih dahulu setelah itu mencari teman-teman mereka yang telah hilang berjalan menelusuri jalan yang ada di sana, mereka beristirahat sebentar di sebuah pohon besar. mereka meluruskan kaki dan meletakkan tas mereka di samping mereka.

"Pada kemana? Kita dari tadi nyari tapi gak ada tanda-tanda mereka ada." ujar Rika sambil mengatur napasnya.

"Kita istirahat aja dulu, gua gak kuat jalan lagi." jawab Kelvin sambil memegang kakinya.

"Eh.. Lo pada cium kayak wangi kemenyan gak?" ujar Ari sambil mengendus dan menambahkan tingkat ketajaman indra penciuamannya.

"Iya juga sih.." jawab Jessica sedikit ragu-ragu dengan bau yang dia cium.

"Lo pake kemenyan kali." ceplos Irfan kepada Ari.

"Enak aja lo, minyak wangi gua itu mahal dari Prancis." jawab Ari dengan gayanya yang sombong.

Sebuah cairan telah menetes dan menyentuh hidung Jessica, dia memegang cairan tersebut dan dia langsung tersentak ketika melihat cairan itu, dia mencium bau cairan yang telah menyentuh hidungnya dan ternyata itu adalah darah! Dengan spontan dia mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat sebuah tangan yang telah menggantung di pohon tersebut. tangan itu telah di lumuri darah dan membuat mereka langsung berdiri. Mereka mengelilingi pohon tersebut dan ternyata disana terdapat sesajen dan telah disejajarkanlah kepala teman-teman mereka. Mereka semua syok saat melihat 15 teman mereka telah meninggal dalam keadaan mengerikan.

"GAK MUNGKIN!!! GAK MUNGKIN MEREKA MENINGGAL SEPERTI INI!! GAK!! INI BUKAN MEREKA." teriak Rika dan kemudian dia menangis.

Ari memegang pundak Rika dan berusaha membuatnya tetap tegar. Irfan melangkahkan kakinya mendekati kepala-kepala teman-temannya yang telah terpenggal dan tubuh mereka yang telah terpotong-potong mengelilingi pohon besar Tersebut. Jari jemari Irfan bergerak menyentuh rambut Ikhsan, namun dia mengurungkan niatnya dan menurunkan tangannya dan dia langsung menurunkan kakinya dan dia mulai menunduk.

"Astagfirullah." ujar Irfan sambil menangis.

Jessica langsung menghampiri Irfan dengan langkah kaki yang gemetar. dia menekukkan kakinya dan duduk di sebelah Irfan. Dia menyentuh lembut bahu Irfan dengan air mata yang mengalir dengan sangat deras. Irfan langsung memeluk Jessica dan jeritan tangisnya semakin terdengar sangat keras. Irfan memeluk Jessica dengan sangat erat dan Jessica juga membalas pelukannya sama seperti yang di lakukan Irfan. Mereka semua menangis sedangkan Kelvin menatap mayat teman-temannya dengan wajah yang syok.

Hutan Tumbal [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang