between us

534 76 18
                                    

[A/N]

aku gaakan nanya kenapa pada sider, makin kesini makin sampah soalnya :(

xxxx

"Terus disini ngapain?" [Y/N] memasang eskpresi meh saat Karma membawanya ke hutan. Bukan, bukan hutan tempat bocah kecil ditemani monyet yang sering bertanya soal peta itu berpetualang, beda cerita.

Lebih tepatnya, hutan tempat pertama kali Karma dan [Y/N] bertemu.

Yap, saat Okuda Manami ngamuk sampai mau ngelempar meja sayangnya gak keangkat, [Y/N] bolos dan bertemu dengan Karma dibawah salah satu pohon.

"Mau main poker?" [Y/N] bertanya saat Karma hanya menyenderkan badannya tanpa melakukan apapun. "Aku nggak bawa kartu."

"Aku tidak bisa main permainan-permainan gelap seperti itu, [F/N]." Karma mendengus.

[Y/N] memutar bola mata kesal, "Ya terus ngapain?"

Karma membuka sebelah matanya, "Kau tidak ada yang mau dibicarakan?"

[Y/N] bergeming. Nafas berat kembali dihembuskan, "Shuu bilang aku akan dipindahkan. Nggak tahu kemana?"

"Sebenarnya aku sih yang mau ngomong sesuatu," Potong Karma.

"Tolol." [Y/N] memutar mata.

Karma nyengir.

"Aku bukan tipe cowok romantis."

"Terus?"

Karma menggaruk tengkuknya pelan, "Pacaran denganku, ya?"

[Y/N] speechless.

"Hei!"

Gadis itu terkekeh pelan, "Kau serius?"

Karma membuang muka, "Tinggal jawab; Ya atau Tida. Aku sudah malu setengah mati, nih."

[Y/N] memperhatikan raut wajah laki-laki itu yang mulai memerah, "Kau tersipu!"

Gadis itu tertawa keras seraya memegangi perut.

"Tapi-maaf."

Ekspresi Karma mengeras, tatapannya menajam pada gadis di hadapan.

"Aku-"

Gadis itu menghela nafas berat, sebelum melanjutkan pernyatannya. "Aku lebih dahulu jatuh cinta pada orang lain."

Pikiran Karma berputar. Siapa? Apa Maehara? Atau Isogai? Atau Itona? Siapa?

"Orang itu-"

"Shuu."

Sebulir keringat menetes di dahi laki-laki itu.

"Ayah menyekolahkanku ditempat yang jauh, bukan tanpa alasa. Ia menyadari aku dan Shuu yang dekat lebih dari saudara."

"Saat kembali kesini, saat bertemu denganmu, kupikir aku telah sepenuhnya melupakan Gakushuu. Tapi tidak."

"Kini ayah juga telah merestui hubungan kami, tak tahu kenapa. Tiba-tiba beliau berkata begitu kemarin."

Karma mengerjap tidak percaya, "Jadi-selama ini-"

"Maaf karena hanya menjadikanmu sebagai pelarian."

▪| escape [akabane karma] ▪|
end.






ending yang apa banget ya?:v


.



p.s: baca buku ku yang baru ya! judulnya settelen :>
ditunggu!

p.s.s: masih ada extra part dan epilog!

escape. | karmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang