lonte atau kimcil ♣

1.1K 152 59
                                    

Okuda Manami kesurupan.

Kata pertama yang terpikir di benak Maehara saat melihat perempuan berkacamata itu mencoba melempar meja yang ia tempati, tapi nggak keangkat.

Anjir.

"Ada yang melihat Karma?" Nagisa celingak-celinguk mencari sohibnya yang tiba-tiba hilang.

"Nggak lihat," kata Nakamura.

"Eh? Tadi mereka lagi sender-senderan di hutan." Isogai si kecoa ikemen nimbrung.

"Mereka siapa?"

"Karma sama [Y/N]." Katanya tanpa beban.

'Pantes ni cewek satu ngamuk, kecengannya diembat.' Semua membatinkan kalimat yang sama.

"[Y/N] orangnya memang spontan. Ia melakukan apa yang terlintas dibenak-nya. Mau itu masuk akal ataupun tidak. Itu saja." Chiba berusaha mencairkan suasana, yang juga dibantu kekehan Maehara.

"Ah, gadis itu."

Okuda pergi, berjalan ke arah hutan. Berniat ingin menemui kedua orang tersangka utama.

m e a n w h i l e ♣

"Telingamu panas, tidak?" [Y/N] menatap Karma serius.

"Sedikit, kenapa?"

"Enggak." Seterusnya, [Y/N] mengambil sebuah kotak dari saku roknya. "Kuy main."

Kotak itu berisi sepaket kartu remi.

Ya ampun.

Karma speechless.

"Kenapa? Nggak bisa?"

"Nggak. Sekedar main poker atau cangkulan aku bisa, tapi kalau main berdua ya pasti ketahuan." Akhirnya cowok itu menjawab.

Tangan Karma terulur menggenggam tangan [Y/N] yang sedang mengocok kartu, bermaksud menahan sekaligus mengalihkan atensi. Tatapan menajam, tepat pada manik [E/C] yang ada di hadapannya.

"Kamu beneran adiknya Asano?"

"I am," perempuan itu mengedikan bahu cuek, "adopted."

Jiwa karma lega. Beban yang ia rasakan seakan hilang terbawa angin, akhirnya pertanyaan sakral itu terjawab.

Karena rasanya nggak mungkin seorang Asano main poker.

Bahu merosot, menghembuskan nafas pelan. Mata tertutup dengan senyum tipis terpatri. Beberapa derajat kepala si lelaki turun, tanpa sengaja menipiskan jarak antara kedua orang itu.

"Kenapa memangnya?"

Karma mendongak, mendapati [Y/N] yang tengah menunduk, menatapnya bingung. Hembusan nafas [Y/N] jatuh di pipinya.

Seringai jelas tercetak di wajah tampannya, saat ia membuka mulut ingin menimpali, tiba-tiba seorang perempuan memukul belakang kepala [Y/N] agak keras.

Apa yang terjadi jika jarak mereka saja sudah sedekat itu?

♠♥♣♦
P
pendeq kayak jalan cinta author sama doi /disembur/

escape. | karmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang