Dulu, aku pernah sangat kagum pada manusia cerdas, sangat kaya, berhasil dalam karir hidup, dan hebat dalam dunianya. Sekarang! Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku. Aku kagum dengan manusia yang hebat di mata Tuhan, sekalipun penampilannya begitu biasa dan bersahaja.
Dulu, aku memilih marah karena merasa harga diriku dijatuhkan ketika orang lain berlaku kasar kepadaku. Menggunjingiku. Dan menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran.
Sekarang! Aku memilih untuk bersyukur dan berterima kasih. Karena kuyakin ada kasih yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk memaafkan
dan bersabar.Dulu. Aku memilih mengejar dunia dan menumpukkannya sebisaku.
Ternyata, aku sadari kebutuhanku hanyalah makan dan minum untuk hari ini, lalu bagaimana cara membuangnya dari perutku.
Sekarang! Aku memilih untuk bersyukur dengan apa yang ada. Dan memikirkan, bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini dengan penuh kasih dan bermanfaat untuk sesama.*Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi
Short StoryFiksi, cerita pendek, narasi, quotes, cinta, patah hati, rindu, kehidupan