Hidup dan mati seseorang sudah di geriskan oleh yang di atas. Salah satunya takdir. Siapa yang sangka, jimin akan bertemu dengan sang mantan karena takdir yang mempertemukan.
Ngomong-ngomong soal mantan, kini ia sedang melamun di sudut cafe tempat biasa jimin bersinggah guna menghilangkan penat. Sedikit menyunggingkan senyum kala wajah kim taehyung tiba tiba saja hadir dalam ingatan. Senyum macam apakah yang jimin maksudkan? Rindu? Benci? Atau, mungkin masih memiliki rasa? Entahlah, hanya dia yang tau.
Drrrrrt...drtttt....
Sebuah getaran telah merusak acara jimin. Dengan berat hati ia meninggalkan dunia hayalnya dan merogoh smartphone yang berada di saku jeans.
Dahi yang semula tenang berubah menjadi berkerut tatkala nama jeon jungkook tertera disana.
Ia baru menydari jika kini ada seseorang yang telah mengikat hatinya. Seseorang yang telah beberapa hari ini ia abaikan, tidak, bukan begitu, maksudnya karena jadwalnya yang padat sehingga ia lupa jika ada sang kekasih yang tengah menunggunya. Dengan perasaan was was juga takut jimin mengangkat panggilan itu.
"Yeobs-"
"Kenapa lama sekali mengangkat nya?"
Suara di seberang sana sudah lebih dulu memekakan pendengaran jimin. Menjauhkan sedikit smartphone nya dan menghela nafas. Sudah dapat di tebak jungkook akan bereaksi seperti ini.
"Aku sedang sibuk kookie"
"Sibuk? Kau bahkan tidak memberi ku kabar selama 3 hari ini jeon jimin! Apa kau memiliki kekasih baru disana?
"Tidak kookie, maaf tidak memberi mu kabar. Tapi aku benar benar sibuk."
"Tak usah banyak alasan. Dan, apa yang sedang kau lakukan sekarang eoh?"
Pertanyaan yang Selalu jimin hindari. Karena mau sejujur apa pun jimin, jungkook tidak akan mudah percaya. Ya tau lah pria super over ini tidak akan mau jika kekasih hati di sentuh pria lain.
"Tidak ada." Jawab nya singkat.
"Jangan berbohong hyung. Atau kau tau akibat nya."
"Aju berkata jujur kookie."
....
"Jimin?"
"Eoh? Ne?"
"sedang apa kau disini? Sendiri?"
"Tidak ada hanya terbiasa menghabiskan waktu di tempat ini."
......
"Yak! Kau sedang berbicara dengan seorang pria eoh?"
"Kookie nanti ku hubungi lagi. Maaf"
Piiiiip.....
Tidak sadarkah kau jimin telah membangunkan singa lapar.
"Ada apa kau kemari sejunie?"
"Tidak, hanya saja tadi aku melihat mu duduk disini. Jadi aku pikir bisa bergabung dengan mu."
"Ah, begitu."
"Ngomong-ngomong, siapa yang berbicara dengan mu di telfon tadi?"
"Eoh? Ah, itu adik ku."
"Wae sejunie?"
"Aniya, hanya tidak asing saja dengan suaranya."
Jimin hanya mengangguk.
"Ah, apa kau mau makan sesuatu?"
"Tidak terimakasih, aku sedang terburu buru."
"Apa kau akan mengajar les pada anak-anak?"
"Iya, aku harus pergi sekarang. Aku rasa aku terlambat. Maaf sejunie, aku harus pergi."
Langkah jimin terhenti kala tangan kekar menggenggam pergelangan tangan nya.
"Aku antar ya?"
Jimin berkedip lucu. 'itu sangat menggemaskan' batin sejun.
"Tapi,"
"Dan aku rasa lebih baik kau segera masuk ke dalam mobil ku sebelum kau benar benar terlambat jeon jimin."
Jimin mengangguk imut dan masuk ke dalam mobil sejun. Ia pikir itu tidak lah buruk. Selagi ada tumpangan kenapa tidak.
....
"Apa kah ini yang kau sebut sibuk?"
"Liat apa yang akan aku lakukan nanti-
"-Jeon jimin!"
"Akan ku habisi kau di kasur, karena ketahuan bermain api di belakang ku."
Tbc.
Voment jusseyo
Maaf baru up dn pendek. Karena ide saya lagi mentok. Apa kalian rindu chim? Chim juga rindu 😭😭😭 happy reading yes. Mwah mwah.
28juli18
Cynpark_chim
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGER BROTHER OVER SEX
Romansseorang kakak yang paling di sayang, hingga tak pernah lepas dari pengawasnya. Jeon Jungkook adik dari Jeon Jimin, begitu sayang dan cinta terhadap kakak laki laki satu satunya. seorang Jeon Jungkook tak menginginkan sehelai rambut pun rontok dari...