YOUNGER BROTHER OVER SEX

20

  "Menuju END"

.

.

.

.

.

Seandainya ada kata yang lebih indah dari sekedar cantik, imut, manis, mungkin sudah di lontarkan oleh jungkook. Sungguh ke indahan yang tengah ia lihat saat ini tidak ingin ia sia-siakan.

Seorang jeon jimin yang tengah bermain dengan gelembung di sebuah taman. Begitu bercahaya senyumnya ketika terpaan cahaya senja mengenai wajah cantiknya.

Sebenarnya cuacanya sedikit tidak mendukung karena musim dingin akan segera hadir. Sehingga udara sedikit dingin. Jungkook hanya tak ingin kekasih hatinya sakit. Apa lagi ada penerus nya di dalam perut si mungil. Namun jimin tetap bersikukuh ingin ke taman dan bermain gelembung. Mungkin seorang yang sedang ngidam begitu aneh keinginannya. Apa boleh buat, jadilah jungkook membawa nya ke taman.

Jimin berlari tak mengontrol diri, dia sungguh bahagia. Hingga tidak menyadari jika kakinya tak seimbang saat menginjak rerumputan sedikit basah itu. Alhasil jimin jatuh dengan tidak elitnya.

Jungkook yang melihat sontak berlari. Sungguh dia sangat khawatir.

"Sayang!" Teriak jungkook

"Hiks, hiks, kookie~"

"Astaga, apa ada yang sakit? Sayang kau tak apa?"

"Kookieee apheo, huweeee."

Jungkook lantas menggendong jimin menuju bangku taman. Memangkunya dan menenangkannya.

"Sudah, jangan menangis. Lain kali lebih hati-hati sayang. Kau membuat ku takut. Apa baby tak apa?"

Jimin hanya menggeleng dengan bibir mengerucut dan mata sembab merah.

"Ya sudah kita kembali ke apartemen ya?" Jimin mengangguk.

.

.

.

.

.

Setelah nya di apartemen jungkook menidurkan jimin di kamar, ia tau jimin mudah lelah akhir-akhir ini. Jungkook hanya bersabar. Mau bagaimana pun itu ada lah salah satu tanggung jawab nya.

Setelah memastikan jimin tertidur, jungkook beranjak keluar kamar dengan membawa handphone di tangan nya. Ia ingin meminta tolong seseorang.

"Yeobseo, hyung aku butuh bantuan mu."

"..."

"Besok aku dan jimin akan pulang ke Seoul, jadi aku mohon persiapkan segalanya. Sesuai rencana awal."

"..."

"Iya hyung aku yakin dengan keputusan ku."

"..."

"Hm baiklah hyung, terimakasih."