.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keindahan yang tuhan beri untuk lelaki yang bukan siapa-siapa adalah sebuah keajaiban. Apa daya jika hati mencintai dan ingin memiliki namun semua hanya lah kiasan mata. Tanpa ada hati yang sanggup menerima satu sama lain.
Jika jimin terlahir dan tercipta bukan untuk seorang Kim Taehyung. Maka tak ada seorang pun yang mampu memilikinya.
Jeon jungkook,
Lelaki yang berharap bisa benar-benar menghabisi pria yang sudah mencoba menggoyahkan hati seorang jeon jimin.
Selama berhari-hari jungkook menahan diri untuk tidak menghajar wajah pria yang sok cool itu.
Hati nya berasa berapi setelah melihat tatapan mata jimin sang pujaan hati yang terlihat berbinar pada saat pertemuan mereka yang ke sekian kalianya.
Tak banyak yang jungkook tau mengenai hubungan mereka. Tapi setelah melihat dari tatapan mata jimin yang menyorotkan kerinduan terpendam nya itu. Seoalah semuanya luluh lantah.
Selama ini yang jungkook tau, bahwa pria bermarga Kim itu hanyalah masa lalu kekasih hatinya. Yang sudah lama di lupakan. Namun benarkah jimin melupakan masa lalunya? Setelah tatapan itu benar-benar terlihat nyata di depan seorang dominan jeon jungkook.
"Maaf, anu."
"Ne?"
"Bisakah kau lepaskan bukunya?"
Sedikit tersipu malu namun sulit untuk menghindari pesona seorang jimin. Kim Taehyung yang sengaja menabrak jimin di lorong jalan hanya demi melihat sang pujaan yang selama ini sangat dirindukan.
"Oh, ne. Mianhae."
"Tunggu! Jim."
Tersentak karena lengan tangan yang di genggam begitu lembutnya.
Deg
Deg
Deg
Deg
Debaran itu, berasa kembali. Seperti dulu. Dulu sekali.
Sebelum dia,
Pergi dengan wanita itu.
PYAR!!!!!
Bagai suara pecahan kaca yang hancur berkeping-keping.
"Jimin, bisakah....
,Kita bicara sebentar saja?"
Tatapan itu, sungguh sangat di rindukan oleh Taehyung. Tatapan saat dimana seorang Kim Taehyung mencium untuk yang pertama kali. Sungguh indah. Pikir Taehyung.
"Tae, ki-kita sudah ti-"
"Aku sungguh meminta waktumu sebentar saja."
Tatapan bimbang yang Taehyung lihat.
Hingga akhirnya...
"Jimin!"
SRET!
Tarikan paksa
"Pulang!"
"Jungkook?"
"Waeyo? Kaget?"
"Sejak kapan kau_?"
"Ku tak butuh pertanyaan mu. Sekarang kita pulang!"
"Tunggu!"
"Mwo?!"
"Bisakah aku bicara sebentar dengan jimin?"
"T.I.D.A.K.!"
"Jungkook,"
"Jeon jimin apa kau dengar ucapan ku?" Geram nya
Hanya tatapan pasrah
"Tae, mianhae, aku harus pergi."
"Hm, tak apa jim, lain waktu kita harus bisa-"
"Tidak akan.! Apa kau ingin ku hajar?"
"Sekarang kita pulang. Dan jangan pernah coba-coba membantah."
"Ne kookie."
"Apa kau mau melihat ku marah dan menghukum mu?"
"Bukan begitu kookie, semua tak seperti yang kamu lihat. Aku hanya, tadi, itu. "
"Itu anu apa?!"
"Dengan jeon jimin,
Kau,
Ku hukum."
"Argh.. jungkh aaarghh sakithhh.."
"Diam lah jimh aaahh. Inih hukuman buat kamuh. Sssshh aaahhh"
"Jungkook sakith hiks"
"Jangan kau ketatkan. Aku susah masuk."
Aaarghhh
Yeaahhh
Aaagghhhh
Ahh aahhh aahhhh
Shhh
Aaagghhhh
Taraaaaa, annyeong yeorobeun. Apakah kalian rindu. Wkwkwk. Mian baru update. Saya lagi mencoba hijrah. Hehe. Semoga suka ya.
Voment nya jangan lupa ya.
15 april 2019
Cynpark
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGER BROTHER OVER SEX
Romantizmseorang kakak yang paling di sayang, hingga tak pernah lepas dari pengawasnya. Jeon Jungkook adik dari Jeon Jimin, begitu sayang dan cinta terhadap kakak laki laki satu satunya. seorang Jeon Jungkook tak menginginkan sehelai rambut pun rontok dari...