Setelah sampai dirumah, aku langsung membersihkan diri dan melakukan rutinitas seperti biasa yaitu menyiapkan pelajaran esok hari. Setelah melihat di notes, besok sekolah hanya setengah hari jadi aku memutuskan untuk tidak belajar malam ini.
Aku ke bawah untuk menyantap makan malam seorang diri. Bibi Kim mungkin sedang dikamarnya menonton sinetron khas kesukaan ibu-ibu.
Saat aku sedang mengunyah makanan dalam mulut, ponsel yang aku letakkan di samping gelas berbunyi. Dan menampilkan nama “Jung Daehyun” di layar.
Aku mengernyitkan dahi lalu memutuskan untuk mengangkatnya.
“Kwon!”
“Ya?”
“Jika Mino menelfon, jangan diangkat. Paham? Jangan diangkat!”
“Kenapa?-“
Telfon terputus dan aku bedecak pelan melihat kelakuan Daehyun. Waktu itu dia menyuruhku untuk menjauhi Mino, sekarang tiba-tiba dia menyuruh ku untuk tidak mengangkat telfon Mino. Memang dia punya indra keenam hingga bisa tahu bahwa Mino nanti akan menelfon ku?
Lagian mereka itu berteman? Apa Daehyun tidak takut aku adukan sikapnya ini ke Mino? Sudah pasti Mino akan kecewa kan?
Aku kembali melanjutkan makan ku, dan tidak berapa lama kemudian ponsel ku berdering.
Tertera nama “Song Mino” di layar. Aku tersedak melihat nama itu, lalu bukannya mengangkat aku jutsru mendiamkan panggilan itu, menuruti perintah Daehyun.
Lumayan lama ponsel ku terus berbunyi hingga akhirnya lagu Basket Case itu berhenti. Dan satu pop up Line mucul dilayar.
“Kwon aku diluar rumah mu, bisa bicara sebentar?”Demi Tuhan seketika jantung ku berdetak begitu cepat. Entah karena peringatan Daehyun atau karena aku benar-benar telah menaruh perasaan pada pria ini.
Aku langsung berdiri dan mengintip sedikit di jendela dan menemukan Mino yang berdiri bersandar di motornya.
Aku kembali menegakkan badan ku dan berjalan mondar-mandir di depan pintu sambil menggigiti kuku. Aku sepanik itu. Dengan alasan yang aku sendiri tidak tahu kenapa.
Satu pop up Line kembali muncul di layar dengan nama yang sama.
“Kwon, hanya sebentar aku janji. Jika Daehyun yang melarang mu, maka aku yang akan berurusan dengan Daehyun nanti. Sekarang aku mohon temui aku.”Setelah membaca pesan itu aku terjongkok didepan pintu. Aku benar-benar tidak paham ada apa diantara mereka dan kenapa bersikap seperti ini pada ku.
Aku bahkan hampir melupakan bahwa diriku ini si aneh. Yang tidak ditemani oleh siswa satu sekolah. Yang mungkin mereka bahkan tidak ada yang tahu nama ku, selain memanggil ku dengan julukan “itu si Nerd” “Si aneh kelas 12 ips 1”.
Lalu kenapa sekarang dua pria ini bersikap sangat tidak jawar. Ini sudah sangat tidak wajar karena aku bahkan tidak harus mempedulikan ada apa diantara mereka. Aku hanya peduli pada diriku, yang kenapa harus terlibat dalam masalah atau apapun itu diantara mereka?
Aku bersyukur satu pria most wanted sekolah, masih bersikap sangat baik sehingga tidak harus membuat ku merasa panik seperti ini.
“Loh non Kwon kenapa jongkok disitu?”
Aku otomatis berdiri dan tersenyum ke bibi Kim.
“Tidak ada apa-apa. Bi, teman ku ada di depan? Apa aku boleh, maksud ku apa aku harus menemuinya?”