Eleventh✔

53 11 9
                                    

Aku menuju toilet setelah kejadian menjengkelkan di kelas akibat perlakuan tidak sopan pria bernama Jung Daehyun.

Setelah dia mengatakan itu, aku melihat Youngjae memukul kepala Daehyun, sedangkan Mino masih diposisi yang sama. Menelungkupkan wajahnya di meja.

Didalam bilik kamar mandi, entah kenapa aku terngiang apa yang diteriakan pria itu tadi.

Pria itu mengatakan Nerd, pria yang sama saat mengatakan bahwa 'Dia terlalu cantik jika disebut Nerd'.

Aku memukul kepalaku saat mencoba memikirkan hal semacam itu.

Untuk apa aku mengingat perkataan yang sudah jelas tidak benar-benar dia tunjukkan seperti itu.

Aku memang si Nerd. Si aneh.

Setelah merasa lebih baikan, aku berniat untuk keluar dari bilik toilet. Namun langkah ku terhenti setelah mendapati suara-suara aneh yang berasal dari luar, lalu beralih ke samping bilik toilet yang sedang aku gunakan.

Sungguh. Ini seperti de javu.

Aku menutup rapat telingaku dan kembali terduduk di closet.

Demi Tuhan aku tidak mengerti kenapa lebih memilih berdiam disini, dengan hanya menutup telinga sementara suara-suara itu masih jelas terdengar.

Aku ingin keluar, tapi aku begitu takut membuka pintu dan mendapati hal yang sangat tidak ingin aku lihat.

Dan aku takut berbagai pikiran macam-macam yang akan mereka arahkan padaku nantinya, jika aku ketahuan sedang berada disini.

Aku masih diposisi yang sama selama beberapa menit. Mendengar suara menjijikan tepat disamping kanan bilik kamar mandi yang aku tempati.

Sampai tiba-tiba, pintu bilik kamar mandi itu terbuka. Entah dengan cara apa, karena pintu itu tadi aku kunci dengan rapat.

Dia, Daehyun lalu menarik ku keluar. Setelah sebelumnya menyumpah serapah sepasang kekasih di dalam bilik kamar mandi itu.

Di luar dia melepas genggaman tangannya lalu menghadap ke arah ku. Ekspresi wajahnya menggambarkan kalau dia sangat marah. Dan aku sama sekali tidak mengerti kenapa dia semarah itu.

"Kau bodoh ya? Kenapa masih diam disana dan tidak keluar? Atau kau memang ingin mendengar mereka..."

"Apa peduli mu? Berhenti mengganggu ku. Aku bahkan tidak mengenal mu. Jadi tolong. Jauhi aku"

Setelah mengatakannya aku berjalan berniat meninggalkannya, namun tangan Daehyun menahan ku.

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang diinginkan pria ini.

"Kau mungkin tidak mengenal ku. Tapi aku mengenal mu. Aku mengenalmu dengan baik." Katanya, dengan ekspresi wajah yang sudah tidak marah. Melainkan terlihat sendu.

Aku mengernyitkan dahi. Bingung dengan apa yang dimaksudkan pria didepan ku ini.

"Oh benar. Mungkin kau memang mengenalku, aku si Nerd, si aneh. Tentu saja kau mengenalku."

Setelah itu aku benar-benar pergi meninggalkan Daehyun dan menuju kelas yang ternyata sudah sangat ramai.

Aku memasuki kelas sambil menunduk dan berjalan cepat menuju meja ku.

Aku duduk lalu menghela nafas panjang.

Tidak lama kemudian bel berbunyi bersamaan dengan Daehyun yang berjalan memasuki kelas.

Dia berjalan santai ke mejanya yang ada di sebelah ku, sambil sesekali bercanda dengan anak-anak lainnya.

Entah aku sadar atau tidak tetapi atensi ku tidak lepas darinya sampai akhirnya dia sudah duduk di mejanya, lalu menatap ke arah ku.

Aku terkesingkap. Merutuki apa yang barusan aku lakukan.

"Jieun..."

Aku menoleh.

Daehyun memegang kertas bertuliskan

'Kau tidak aneh. Kau cantik. Sungguh.'

Lalu setelahnya dia menulis lagi dibalik kertas yang sama.

'Aku mengenal mu dengan baik. Jadi kau harus mengenal ku dengan baik juga'

Setelahnya dia meremas kertas itu dan bersedekap. Lalu tersenyum yang terksesan meledek ke arah ku.

TBC

Itu Daehyun tau Jieun di kamar mandi karena sebelumnya dia udah ngingetin Jieun supaya jangan dateng pagi-pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu Daehyun tau Jieun di kamar mandi karena sebelumnya dia udah ngingetin Jieun supaya jangan dateng pagi-pagi. Jadi pas dia ke gudang gaada 'pasangan' itu dia inisiatif ke kamar mandi, terus gitudeh. Hehe. Intinya mah khawatir(・∀・)

NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang